Satu lagi kisah age gap dari kalangan keluarga PTT bertemu dengan gadis bungsunya Raditama.
Kalian bisa baca kisah Raditama di buku yang berjudul 'SEKEPING HATI DI MASA LALU'.
Kalian yang suka romance comedy tanpa banyak konflik yang bikin pusing, s...
Haiii ... selamat malam. Apa kabar kalian semua?👋 Semoga kita dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Amin. 😇🤲
Mami mau minta maaf karena malming kemarin nggak update tanpa pemberitahuan. Maaf ya. Jadi semua karena acara nikahan adat Batak sepupu mami di Bogor hari Jumat itu. Memang sudag dibilang sama calon pengantinnya kalau tempat pestanya kecil banget, hanya aula tetapi mami nggak menyangka akan seperti kemarin. Aulanya kecil, sempit dengan hampir 300 orang undangan yang datang bergantian plus makanan boksnya nggak enak. Mami juga baru tahu kalau perpaduan: sanggul, make up tebal, kebaya brokat, bustier, songket dan ruang sempit, panas, padat, lapar menjadikan DEHIDRASI + MIGREN. 😭
Ditambah hari Jumat malam kami masih merayakan ulangtahun kk J1 yang ke-20 dan demi dia mami menguatkan diri. Begitu acara selesai, mami tepar dan lelahnya berlanjut sampai sepanjang hari Sabtu hingga malming.
Jadi, maafkan ya🙏. Semoga kita selalu sehat2 semuanya.
Happy reading ...
🌿🌿🌿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jade Gracia Raditama: Miray Daner
Aku berencana kabur!
Dengan bantuan genk Beauty and The Beast.
Lagian papa dan mama bohong! Kami bukan ke Bali tapi ke Singapura. Lah mau ngapain coba ke sana? Malesin banget!
BTB Ria Kita-kita udah on the spot, Jade Lo di mana?
Ria selalu mengambil posisi sebagai wakilku bila aku tidak ada dan aku yakin dia telah mengatur segalanya dengan sangat baik.
Gue udah check in, Ri. Tunggu gue ke luar bentar lagi.
BTB Abin Hati-hati lo, neng. Awas makhluk ganteng di sebelah lo.
Iye ... iye, Neng Abin. Gue jalan ke toilet sekarang.
Alvaro duduk di sebelahku dan dia tidak berhenti bicara. Sebenarnya dia baik dan setelah kupikir-pikir, ketidaksukaanku padanya berakar pada tante Petra. Mungkin bila Alvaro bukanlah anak tante Petra, mungkin ... mungkin ya, aku bisa menyukai dia.
Tetapi ... hatiku langsung membangun benteng-benteng ketidaksukaan setiap kali berada dekat dengan Alvaro. Di otakku mulai tertanam kalau dulu sekali tante Petra pernah mengikat janji dengan papa di depan altar, di depan Tuhan.
Aku tidak bisa!
Tanpa berniat basa-basi pada Alvaro, aku beranjak dari kursiku.
"Mau kemana, Jade?" tanya Alvaro.
"Ke toilet!" jawabku tanpa menatap Alvaro sedikit pun.
Aku bergegas menuju toilet lalu berhenti di depan pintu dan berbalik tanpa kentara menuju pintu keluar ruang tunggu. Aku berlari menjauhi ruang tunggu sambil sesekali melihat ke belakang. Aku sempat takut juga kalau ada yang mengejarku. Begitu tiba di bawah, aku tidak melihat kiri kanan dan berbelok dengan cepat dan BUKKK ...
