Chapter 8

1.6K 134 220
                                    





Saat ini Zoya sedang berjalan pulang menuju apartemen nya, tapi sebelum itu dia pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk belanja kebutuhan pokok.

'Beli apa ya enaknya' guman zoya melihat-lihat rak makanan. Saat menoleh ke kanan dia melihat snak kesukaannya, zoya pun berjalan untuk mengambil snak itu tapi sebelum tangan zoya memegangnya ada seorang pemuda yang lebih dulu mengambil snaknya.

"Woy apa nih main ngambil-ngambil aja, sopan dikit kek sama yang lebih tua" ucap zoya nyolot menghadang jalan pemuda itu.

Pemuda itu mengerutkan kening tidak mengerti prilaku zoya. "Maaf mbak gila ya" ucap pemuda itu dengan prihatin

"Wah sekate-kate nih bocah, harus di kasih tinju nih biar mampus" ucap zoya sambil mengulung lengan bajunya. Setelah itu zoya pun berjalan kearah pemuda itu lalu menjambak rambutnya.

"Kenapa jadi jambak tuan bukannya tadi bilang tinju ya" ucap sistem heran melihat prilaku

"Lo mau tangan mulus gua ini lecet tem"ucap zoya membalas pertanyaan sistem, tentunya lewat telepati bisa dikira gila nanti kalau ngomong sendiri.

"Bilang aja tuan tidak mampu" ucap sistem dengan nada mengejek

"Karna zoya baik hati, perkataan lo tadi gua anggap angin lewat"

"AHH TOLONG, BOBY DI ANIAYA MAK LAMPIR" teriak pemuda itu berusaha melepaskan jambakan zoya.

"Tuan lepaskan, apa anda tidak malu di lihat banyak orang" Ucap sistem

"Bodoamat, sekarang gua cuma mau jadi nenek sihir buat nih bocah hahahaha" ucap zoya tertawa dalam hati. Satu hal yang dapat sistem simpulkan bahwa tuannya sudah gila.

"Tapi tu-..." ucap sistem terhenti karna di sela zoya"Udah diem lo tem, atau lo mau gantiin dia, gua jadiin gado-gado lo nanti, jadi diem aja okee"

'Gimana cara kasih tau tuan kalau pemuda itu salah satu anak antagonis dalam novel ini, tuan lah yang akan di jadiin gado-gado dengan saus darah toping kuku nanti' batin sistem menatap zoya prihatin, kasihan sekali tuannya ini cantik-cantik kok goblok sihh.

"Tuan tolong lepaskan, atau bentar lagi tuan akan bertemu dengan malaikat maut ... TUAN" ucap sistem mencoba memperingati zoya

"lo berisik banget dah tem, kalau malaikat maut gua dataeng nanti gua ajak main kartu, tenang zoya kan anaknya friendly"

"Secerah anda tuan" ucap sistem menyerah

"Terserah tem terserah, lo mah lama-lama pikun"

" Tuan anda harus membuat bbjs untuk saya"

"Lah kenapa tem"

"Menghadapi tuan darah saya naik, lama-lama bisa mati nanti"

"Bentar tem ada yang aneh lo nyadar gak sih, kalu lo tuh robot jadi mana punya darahh, hiks..jangan sedih tem meskipun lo gak punya darah nanti gua beliin oli buat lo" ucap zoya sedih melihat derita sistemnya.

"Ada golok gak sih disini, mau bunuh orang cantik tapi goblok nih" ucap sistem frustasi

"Lo mah tega ama gue tem"

"Memang kalau tuan beli oli nanti ngasih ke saya nya bagaimana, kan saya ada dalam pikiran tuan, atau olinya mau tuan minum gitu"

"Boleh juga tu tem, gua juga gak tau gimana rasanya minum oli" ucap zoya memikirkan perkataan sistemnya

Sistem diam menanggapi perkataan zoya karana kalu di balas pasti sistem ikut gila. 'Yang waras ngalah' batin sistem

"Ahh...kurang garem nih bocah, berani-beraninya lo gigit tangan mulus gue" ucap zoya sambil mengusap tangannya bekas gigitan pemuda itu. Pemuda itu menggigit tangat zoya saat sedang melamun.

"Apa yang sudah kau lakukan" ucap seseorang berjalan menuju zoya dan pemuda itu.Zoya yang hendak kembali menjambak rambut pemuda itu tapi sebelum itu ada suara yang menghentikan aksinya.

"Siapa lo berani ikut campur" ucap zoya

"Tuan dia itu antagonis di novel ini, malaikat maut anda tuan, namanya ARLANIO ZEIN VERLANDEXS pengusaha terkaya no 2, dia juga pemimpin gangster terkuat tuan. Mempunyai dua putra tapi mereka bukan putra kandungnya tuan, anak pertama bernama STEFANO KAFZX VERLANDEXS sedangkan yang kedua bernama BOBY BOW VERLABDEXS. Apa anda tau tuan kalau antagonis di novel ini seorang phycopat tidak ada hari tanpa darah baginya tuan. "

Zoya terdiam mendengar perkataan sistem. Kakinya lemas seperti jeli rasanya mendengar perkataan sistem. Tubuhnya pun sekarang tiba-tiba gemetar,bajunya juga sudah basah karna tubuhnya bermandikan oleh keringat,ingin rasanya zoya pingsang.

Sungguh lebay memang:)

"Lo kok gak bilang-bilang sih tem" tanya zoya kesal pada sistemnya ini yang sangat tega padanya.

"Tadi saya sudah berusaha tuan tapi apa daya kalau tadir tidak menghendaki" ucap sistem

"Drama lo tem" ucap zoya.

"Sabar tuan orang sabar pantatnya lebar" ucap sistem berusaha menghibur zoya

"Sumpah otak lo udah terkontaminasi tem" ucap zoya geleng-geleng mendengar perkataan sistem.

Tangan zoya ditarik oleh orang yang menghentikan zoya tadi, siapa lagi kalau bukan zein. Zoya yang ditarik pun berusaha berontak, "Hey apa-apaan sih lo, main tarik-tarik aja"

"Diem atau kamu mau saya tembak" Bisik zein pada zoya

"Lahh mau-mau aja sih gue, ayok tembak gue ,tenang nanti gue trima kok" ucap zoya dengan mata berbinar menatap kearah zein.

Sedangkan zein sangat bingung mendengar perkataan zoya apa wanita ini tidak takut mati, atau otaknya memang sudah mati jadi tidak bisa berfungsi dengan baik. Zein pun melepas pegangan tangannya pada zoya.

"Bawa dia keruang bawah tanah" ucap Zein memerintah anak buahnya

Zoya pun diseret paksa masuk ke mobil , mau sekuat apapun berontak percuma karena zoya kalah kuat.

"Pulang" Ucap Zein. Boby pun sadar dari terkejutnya, ia sangat takut sekarang. Bukan takut dihukum tapi takut nantinya ia yang disuruh membersihkan mayat zoya setelah dibunuh oleh daddy nya.

Sungguh kejam memang pemeran dalam novel ini.









































Por zoya😭

Haloo lama nih aku gak up, kangan gak sama zoya?

Jangan lupa vote komen ya gusy biar makin semangat nulisnya

Typo tandain!!

Papay🤗

Transmigration in a CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang