Hai apa kabar semuanya?
Semoga harinya berjalan baik ya!Selamat membaca😊
-
-
-
-
-Adit tertawa di dalam mobilnya, di pikir pikir akhir-akhir ini ia semakin gila karena kakaknya.
Satu jam sudah Adit menunggu di parkiran rumah sakit tempat Elsa di rawat, dirinya hanya ingin tau apa Regan akan mengikuti ucapannya atau tidak.
Dan ternyata benar dugaannya, kakaknya itu tetap menjadi seorang yang egois.
"Regan tolol!" Umpat Adit, ia segera keluar dari mobilnya. Bayangkan saja satu jam hanya duduk di mobil, selain capek kursi yang ia duduki juga sudah kerut membentuk bokongnya.
Adit mengusap bokongnya yang terasa panas, setelahnya ia kembali berjalan ke dalam rumah sakit. Dan ternyata sebelum ia masuk, sudah ada yang menunggunya di sana.
Iya, Laura dan anaknya yang tengah duduk berdua.
"Om Adit!" Pekik Elsa bahagia, ia melambai-lambai kan tangannya agar Adit segera menghampiri mereka.
"Hai cantik..." Ujar Adit sembari berlari kecil, ia lantas mengangkat Elsa ke dalam pangkuannya.
Di iringi tawa bahagia Elsa yang bisa keluar dari rumah sakit dengan cepat.
"Udah om!" Ujar Elsa agar Adit menurunkannya.
"Anak cantik udah sembuh?" tanya Adit basa basi.
Elsa tersenyum lebar "udah dong! Eca kan anak kuat!" bangganya.
"Hooh, kalo gitu kuy kita pulang!" ajak Adit, lalu menggandeng tangan mungil Elsa menuju mobilnya.
"Regan sibuk banget ya dit?" Tanya Laura tiba-tiba, membuat Adit terkejut karena di sini juga ada Elsa.
"Kerjaannya banyak banget ya dit?" Tanya Laura lagi, namun Adit masih diam. Ia membiarkan Laura bertanya sesukanya.
"Om, Eca mau boneka boleh nggak?" Adit langsung menoleh, ia tersenyum lalu mencubit pelan pipi Elsa.
"Boleh dong.., mau jodoh juga om kasih hehe..."
"Jodoh itu apaan om?" Adit menahan nafasnya, ia salah bicara.
"Anu.. itu.. emm... Jodoh, yang kayak es krim. Maniiiss banget" bohongnya, ya mana mungkin ia menjelaskan arti 'jodoh' yang sebenarnya ke anak kecil macam begini.
Elsa diam, ia tidak menjawab ucapan Adit. Membuat Laura dan Adit bernafas lega, karena Elsa tidak memperpanjang masalah 'jodoh'.
Ketiganya memasuki mobil, dengan Laura yang duduk di depan dan Elsa di pangkuannya.
"Om Adit!" Seru Elsa, membuat pria itu menoleh sembari menyalakan mobilnya.
"Apa sayang?"
"Ayah.." ucap Elsa ragu.
"Ayah.. kenapa ngga ayah yang jemput Eca ke sini?" Tanya bocah kecil itu, membuat dua orang dewasa yang berada di dalam mobil tiba-tiba merasakan sesak di dadanya.
Dengan hati-hati Adit tersenyum lalu menjawab "ayah kamu lagi sibuk, jadi om Adit deh yang jemput kamu." Jelasnya, memohon semoga Elsa mengerti.
"Sibuk banget ya om?" Lagi lagi pertanyaan itu membuat Adit dan Laura sesak, bahkan tak terasa Laura sudah menitikkan air matanya.
"Eum.. gimana ya.. om jelasinnya.." ucap Adit, sembari di iringi candaan kecil. Dan berhasil, Elsa terkekeh melihatnya membuat Adit sedikit menghembuskan nafasnya lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELA
RandomKehidupan Regan sangat berubah setelah kepergian Elsa. Ia menjadi pria dingin tak berperasaan, bukan hanya orang lain bahkan keluarganya pun ia acuhkan. Apalagi setelah pernikahannya dengan Laura, hatinya semakin beku. Bahkan setelah kelahiran anak...