Part 3: Aturan Yang Ditentukan

5.6K 740 150
                                    

Jaeyong Fanfiction
By anna

Nc aku skip😂 you know what i mean la wkwkk...
Leave vote komen.. jangan males😑

Happy reading...

Ruangan itu masih sama dengan yang sebelumnya, dingin, hampa dan hanya ada deru dari pendingin ruangan yang membuat suasana terasa semakin membeku.

Isak tangis samar masih terdengar, meskipun kedua mata membengkak itu masih terpejam sempurna. Tubuh mungilnya tak lagi terbalut oleh pakaian, hanya sebatas kulit telanjang yang bertemu dengan hangat dari selimut yang mengukung tubuhnya.

Sebagian surainya terasa lepek, jatuh untuk menutupi wajah sembab yang memerah.

"Taeyong, kau dengar aku?"

Lirih suara lembut itu menyentuh gendang telinga, usapan sayang datang membelai kepalanya pelan.

Ten menghela nafasnya kesal, melihat bagaimana kacaunya keadaan bocah itu cukup membuatnya tahu, jika Jaehyun benar-benar memperlakukan Taeyong dengan kasar.

Setelah memakai bocah polos ini, Jaehyun meninggalkannya tanpa sepatah katapun. Seperti biasa, ia benar-benar tak mau membuang waktunya hanya untuk jalang yang baru saja di tidurinya.

Bagi Jaehyun waktu adalah segalanya. Dan segalanya adalah uang.

Apa yang di harapkan dari lelaki berhati iblis sepertinya?

Taeyong perlahan membuka matanya, menatap ke arah Ten dengan pandangan nanar penuh kesakitan. Bibirnya kering, di sudutnya bahkan meninggalkan darah yang mengering. Terasa begitu sakit saay ia mencoba untuk berbicara.

"Aku akan meminta pelayan membersihkanmu sekarang, tidak apa?" Ten mencoba bertanya selembut mungkin, tetapi hanya keheningan yang ia dapatkan.

Detik berjalan dengan sangat lambat, biasanya Ten tidak sesabar ini pada orang lain, bahkan Lucas sering memanggilnya si pemarah, tetapi entahlah semuanya berbeda jika menyangkut lelaki manis di depannya.

Bukan, bukan karena ia menaruh hati pada si mungil, melainkan rasa kasih pada hatinya lah yang menuntun Ten untuk melakukannya.

Kehidupan Ten dahulu tidak lebih menyedihkan dari Taeyong, sebelum di pungut oleh Johnny ia adalah seorang gembel yang tidak memiliki tempat tinggal, ia bekerja di usianya yang masih sangat muda untuk menghidupi dirinya sendiri dan adiknya yang pada saat itu juga tengah sakit keras.

Jangan tanyakan di mana orang tuanya, mereka adalah sialan yang tidak bertanggung jawab.

Sampai saat dimana ia sudah tak memiliki pilihan lain selain mencuri, Ten dengan nekat menyelinap ke dalam toko kaki lima, mencuri beberapa makanan dan bahkan uang dari para pengunjung yang sibuk memilah barang yang akan di beli.

Tapi sial, nasib baik tak selalu ada di sisinya hingga seseorang menangkap basah dirinya. Tanpa ampun mereka memukuli tubuh kecilnya, dan mengancam akan memenjarakannya jika ia masih berani menampakkan kakinya di sini.

Ten pulang dengan babak belur, menangis karena kesakitan dan hanya membawa sebungkus roti yang sudah tidak berbentuk, saat ia memasuki lorong gang buntu dengan cepat Ten menghapus air matanya, memasang senyum yang terbaik agar adiknya tidak curiga.

The Choice [ Jaeyong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang