[18+] Semua bermula saat Jeongwoo tidak sengaja ditabrak oleh Haruto saat perjalanannya ke sekolah barunya. Mereka mulai akrab sebagai teman namun mulai tumbuh perasaan suka dari benak Jeongwoo. Namun perasaan dari Jeongwoo harus tertahan karena ses...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah beberapa hari sejak kejadian piano malam itu. Sejak itu Jeongwoo tidak pernah lagi membuka jendela dan gorden balkon kamarnya. Dan kehidupan Jeongwoo di sekolah barunya cukup baik, semuanya lancar tidak ada hambatan. Dan dia semakin dekat dengan Haruto. Bisa di bilang mereka satu frekuensi jadi mereka cepat akrab.
Pagi hari ini Jeongwoo saat sudah di ambang pagar rumah hendak keluar untuk ke sekolah, mata Jeongwoo tidak bisa diam, ia terus melirik ke rumah Haruto berharap sang pemilik rumah itu muncul. Namun nihil, Haruto tidak kunjung keluar. Mungkin dia sudah berangkat.
Jeongwoo merasa sedikit sepi saat dalam perjalanan ke sekolah hari ini pasalnya biasanya ia selalu berdua bersama dengan Haruto.
Saat sudah sampai di kelas sosok yang Jeongwoo cari juga belum muncul. Sedikit rasa kecewa dari Jeongwoo hadir karna ia tidak bisa melihat Haruto pagi ini. Padahal bel masuk sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Mungkin Haruto tidak berangkat.
BRAKK!!
Pintu bagian belakang kelas terbuka dengan keras membuat seisi kelas menujukan perhatiannya pada orang yang membuka pintu itu.
Itu Haruto. Haruto dengan napasnya yang sedikit terengah-engah berjalan perlahan. Untung saja belum ada guru yang masuk ke dalam kelasnya.
"Kenapa telat?" tanya Jeongwoo saat Haruto sudah duduk di bangkunya.
"Aku kesiangan" jawabnya sambil menyeka keringatnya dengan tangan.
Jeongwoo mengangguk tanda mengerti. Setelah itu Jeongwoo langsung mengambil beberapa lembar tisu. Dia langsung membantu menyeka keringat yang ada di leher dan wajah Haruto. Ia tidak tahan melihatnya. Haruto sebenarnya terkejut, namun dia diam saja. Entah mengapa perasaanya sangat menyukai hal ini.
"Sudah kering" ucap Jeongwoo setelah selesai membantu menyeka keringat Haruto.
"Terimakasih"
"Eh? Kenapa aku melakukan itu?" batin Jeongwoo setelah menyadari apa yang di lakukannya barusan. Ia langsung membenamkan wajahnya diantara kedua lengannya di atas meja. Jeongwoo malu. Ia malu memikirkan apa yang Haruto pikirkan tentangnya setelah melakukan hal tadi.
"Jeongwoo kenapa?" tanya Haruto
Jeongwoo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya yang masih terbenam di antara kedua lengannya itu. Untung saja posisi bangku mereka ada di pojok belakang sebelah jendela yang menghadap posisi luar sehingga mungkin tidak banyak yang memperhatikan mereka.
Memang tidak banyak, tapi ada satu orang yang tampaknya sadar akan kedekatan Haruto dan Jeongwoo, dan mungkin saja orang itu tidak suka dengan kedekatan mereka.
![[✓] Hot Chocolate And Hot Kiss | HAJEONGWOO ♡](https://img.wattpad.com/cover/321378397-64-k539254.jpg)