Setiap manusia pasti memiliki banyak mimpi di dalam hidupnya entah itu mimpi yang tinggi ataupun sederhana, karena pada kenyataanya hidup bukan hanya melulu tentang menyambut kedatangan dan mengikhlaskan sebuah kepergian, hidup itu tentang bagaimana kita yang sedang melaluinya harus cukup berani untuk meraih sebuah mimpi yang sebelumnya hanya sebatas bayangan saja, tapi bagaimana jika pada akhirnya mimpi indah yang telah di buat itu hancur dalam seketika? Bayangan kehancuran itu seketika masuk dalam ingatan yang sebelumnya hanya berisi mengenai keindahan saja
"Masih pagi jangan banyakin melamun nanti kalau ada setan lewat kesambet lagi" nada bicaranya memang sedikit menyebalkan, namun suara yang mengalun terdengar begitu indah dan penuh akan kelembutan di dalamnya berhasil mengambil alih atensi seorang gadis pemilik nama lengkap Keara Ayyaran Radira, satu senyuman seketika terbit dengan begitu indah dari balik bibir semerah cherry setelah melihat laki-laki yang sekarang tengah berdiri di sampingnya, laki-laki dengan surai hitam dan badan yang tegap di tambah dengan senyum manis yang menghilangkan bola mata indahnya. Laki-laki pemilik nama lengkap Leon Arkara Senclovazca, laki-laki pemilik senyum yang seperti memiliki dua keperibadian karena sangat berbeda jauh, Keara terpaku pada parasnya dan juga perilaku laki-laki di hadapannya ini kepada kekasihnya yang sekaligus juga teman Keara
"Lo datang sendirian?" Keara memilih pertanyaan itu untuk di jadikan pembuka untuk obrolan selanjutnya agar tidak terkesan canggung, karena memang pada kenyataannya Keara tidak pandai untuk memulai percakapan apalagi dengan laki-laki yang ternyata pernah menaruh hati kepadanya, fakta yang sampai sekarang berusaha keras untuk Keara lupakan agar tidak terus merasa tidak enak
"Bareng Resaka tadi, tapi tuh anak melipir ke kantin dulu untuk beli camilan sama minuman biar nggak terlalu kesel pas nunggu guru mapel, tadi juga ada Sagara di depan kelas lagi angkat telpon" Keara hanya mengangguk setelah mendengar jawaban dari Leon, dan setelah nya mereka akan kembali bungkam seperti sebelumnya, karena keduanya memang selalu seperti itu, ia dan Leon hanya akan berbicara sewajarnya atau ketika ada tugas saja, keduanya tidak pandai untuk memulai apalagi jika di sangkut pautkan dengan perasaan kemarin
"Kalian berdua tuh ngobrol jangan cuman diem-dieman doang" Keara terpaku pada suara yang tak kalah lembut dari depan pintu kelas, matanya menatap penuh ke arah laki-laki pemilik nama lengkap Geogrey Sagara Gajentra, nama yang memiliki arti lautan dengan senyum yang penuh kelembutan dan sikap yang sangat amat tenang, Keara selalu terpaku pada paras sekaligus perilaku dari laki-laki pemilik zodiak taurus itu
"Blue belum balik dari kantin?" Leon mulai mengalihkan pembicaraan sementara Keara hanya diam saja membiarkan dua laki-laki di belakang sana dengan obrolannya, Keara memang memilih untuk sedikit tidak peduli tapi entah kenapa matanya tidak bisa di ajak kerja sama. Untuk kesekian kalinya Keara kembali mengangumi wajah indah milik laki-laki yang berada di belakang sana, laki-laki itu memang sangat serakah wajahnya yang begitu tampan bercampur dengan manis apalagi jika di tambah seulas senyum yang mengembang sempurna dan jangan lupakan bola matanya yang akan membentuk bulan sabit, bibirnya yang tipis berwarna cherry dan juga hidung mancung seperti perosotan tk berhasil menambah kesan sempurna untuk laki-laki di belakang sana, kalian tidak perlu tau siapa yang sedang Keara kagumi saat ini
"Grey pesanan lo nggak ada jadi gua beliin yang lain aja jangan komplen kaya Glarenth apalagi ngerengek macam Xakala" tiga remaja berlawan jenis itu langsung melirik ke arah sumber suara, dan melihat sosok laki-laki tinggi dengan rambut hitam pekat dan bola mata bobanya sedang berdiri sambil menenteng satu penuh camilan yang berada di dalam kantung plastik hitam dan juga tiga botol soda dan susu dalam tangannya. Keara memilih untuk tidak memperdulikan nya dan kembali pada rutinitas sebelumnya sebelum satu kotak susu dan roti sudah berada di hadapannya, Keara yang melihat itu hanya mengembangkan senyumnya saja dan kembali melirik ke arah kursi belakang yang sekarang sudah berisikan tiga orang laki-laki yang sedang bermain dengan ponsel masing-masing
KAMU SEDANG MEMBACA
The Never Of Lost
Teen FictionREVISI_____ Sebagian orang terlalu sibuk merangkai cerita dengan epilog yang begitu indah, tanpa menyadari jika mereka membutuh sebuah prolog dan juga isi yang tak kalah indah. Karena pada kenyataan untuk apa langsung memberikan salam perpisahan tan...