CHAPTER 3🥀

27 2 0
                                    

Keara menatap sendu pada jalanan tanpa lalu lalang di hadapan nya, sepi dan tak ada satupun kendaraan umum yang lewat padahal ia sudah menunggu hampir setengah jam di tempat ini, langit sudah semakin menggelap bukan karena hari yang beranjak malam melainkan karena hujan yang mungkin sebentar lagi akan mulai turun. Keara memilih untuk menundukkan kepalanya sambil memainkan kakinya yang terbalut dengan sepatu berharap akan ada taksi atau bus yang lewat, ponselnya sudah mati total setelah membaca pesan terakhir dari supir pribadi yang biasa mengantar jemput, memberi taunya bahwa hari ini sang supir tidak bisa menjemputnya karena mobil yang tiba-tiba mogok di tengah jalan

"Terus gua harus pulang jalan kaki gitu" Keara berbicara pada dirinya sendiri karena tidak mungkin dengan orang lain, orang yang tersisa di halte sekarang hanya dirinya sendiri saja. Keara jadi mengingat kejadian tempo hari ketika Leon selalu menunggu nya untuk pulang bareng, ah Keara ayo lupakan laki-laki itu yang sekarang sudah jadi milik teman lo sendiri. Keara kembali melirik ke arah ponselnya yang hanya menampilkan layar hitam saja karena sudah mati sejak tadi, mau pesan ojol tidak mungkin karena ponselnya saja sudah mati total dan lupa membawa powerbank, kembali ke sekolah sama saja hanya akan berakhir dengan sia-sia karena sudah tidak ada orang di sana paling hanya ada pak satpam yang sedang berjaga sampai sore nanti

"Ngapain duduk di halte sendirian Key?" sebuah pertanyaan dengan suara yang sangat amat ia kenal itu berhasil membuat senyum yang sebelumnya hilang kembali terbit di bibir manisnya, Keara langsung melirik ke arah sumber suara dan memastikan apakan dugaanya benar kalau yang sedang memberikan pertanyaan adalah orang yang sangat ia kenal

"Akhirnya ada orang yang gua kenal" seseorang yang berdiri di hadapannya itu memberikan ekspresi dengan menaikan satu alisnya bingung, entah kenapa Keara malah menyukai wajah bingung milik laki-laki di hadapannya. Keningnya yang berkerut dengan alis yang di naikan sebelah, bagi Keara ekspresi yang di tampilkan itu benar-benar sempurna

"Sagara boleh gua minta tolong?" Keara memberikan pertanyaan itu dengan tangan yang di satukan pertanda memohon, sementara laki-laki pemilik nama lengkap Geogrey Sagara Gajentra itu masih menatap penuh tanpa kata di hadapannya. Keara sudah tidak memperdulikan image yang akan rusak karena meminta tolong untuk di antarkan pulang, dan ingatkan Keara bukan sedang modus untuk mendapatkan perhatian dari laki-laki yang sekarang berdiri di hadapannya ini, Keara hanya ingin pulang dan tidur tenang di kamarnya bukan malah bermalam dengan dinginnya udara dan gelapnya malam di halte sepi seperti ini

"Apa?"

"Tolong anterin gua pulang yah Ga" Keara mengucapkan itu dengan tangan yang masih di satukan di depan dada, matanya menatap penuh permohonan pada laki-laki di hadapannya yang sekarang malah menggelengkan kepalanya dengan senyum yang begitu manis. Sagara hanya memberikan anggukan sebagai jawaban memang sangat irit bicara, tapi entah kenapa seisi sekolah banyak yang menyukainya walau tak pernah mendapatkan respon sama sekali

"Tapi gua harus balik ke sekolah dulu karena mobilnya masih di parkiran"

"Terus lo ngapain jalan ke sini?" kali ini giliran Keara yang menatap bingung dengan kelakuan laki-laki hadapannya, mobilnya masih di parkiran sekolah tapi Sagara sekarang malah sedang berdiri di hadapannya padahal kalau di lihat dari jaraknya lumayan jauh dengan posisi mereka berdiri saat ini

"Tadi gua ke fotocopyan depan sama Leon buat ngeprint proposal biar besok tinggal di ambil aja jadi nggak perlu repot nunggu-nunggu lagi, eh tuh anak malah jalan sama Laura" Keara hanya mengangguk saja mengikuti setiap langkah yang di ambil oleh laki-laki yang sekarang sudah berada jauh di depan nya, keduanya berjalan ke arah parkiran sekolah untuk mengambil mobil milik laki-laki pemilik marga Gajentra ini

Tin

"Pak mobil nya Dareen emang sengaja di tinggal anak nya udah pulang sama Jean, jadi nanti nggak perlu di tungguin kalau udah mau nutup gerbang yah"

The Never Of LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang