Chapter 4 || kerja sama

14 4 0
                                    

°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°

Malam ini Naya menginap di apartemen milik Hana karena Hana hanya tinggal sendiri. Sebagai sahabat yang baik, ia inisiatif untuk menemui sahabatnya itu.

Tetapi sebelum menginap, ia harus meminta izin pada orang tuanya apalagi ayahnya yang sangat melarang keras tapi untung saja bunda Risa yang membujuk ayah Dion untuk memberikan izin.

Naya pergi ke rumah Naya menggunakan taxi online yang di pesannya, ia menaiki lift untuk sampai ke atas, baru saja ingin menutup lift tersebut, ada seorang Pemuda yang juga ikut masuk kedalam, ia menggunakan semua serba hitam dari jaket, celana, topi hingga masker pun, hanya memperlihatkan mata tajam nya.

Remaja itupun masuk ke dalam dan menekan tombol angka tujuh. Naya hanya diam, karena memang ia juga ingin pergi ke lantai tujuh, apartemen Hana berada.

Mereka berdua hanya diam, Naya yang berada di depan Pemuda tadi pun beralih memainkan ponsel nya agar menetralkan ketakutannya. Entahlah kenapa tiba tiba ia menjadi penakut seperti ini.

Setalah pintu lift terbuka, Naya keluar duluan, tetapi Pemuda tadi masih berjalan di belakangnya. ah, ia lupa, kan satu lantai.

Beberapa menit kemudian ia sudah tidak merasakan keberadaan seseorang di belakang nya, lantas Naya menoleh ke belakang. Benar saja, tidak ada orang di belakang.

"Bukan hantu kan tadi" batin Naya takut

Naya sedang berdiri didepan kamar apartemen Hana dengan handphone di telinganya."Halo Na, buka pintunya, sudah di depan."

Selepas Naya mengucapkan itu pintu apartemen terbuka dan memperlihatkan gadis cantik dengan setelan Hoodie hitam dan celana pendek. "Astaga Nay, datangnya kek Hantu!"

Naya hanya memperlihatkan giginya dan mengeluarkan jari telunjuk dan jari tengahnya. :v

"Biar surprise lah."

"Gua belum nyiapin apapun."

"Yaudah hayyuk beli" Hana mendengus.

"Masuk."

Kini Naya sudah berada di kamar Hana. Kamar yang bernuansa putih hitam itu menambah kesan estetik didalamnya. disana juga ada rak buku yang terlihat mini, tapi estetik.

Hana sudah bersiap dengan Hoodie hitamnya dan kini ia menggunakan celana panjang.

******

Mereka sudah berada di dalam minimarket tersebut.

"Beli cemilan apa." Hana sudah mengambil beberapa Snack kesukaannya. "Hm. Yang ini aja."

Setelah mereka membeli cemilan. mereka pun berada di depan kasir. Hana menatap mbak kasir didepannya. Mereka berdua saling berpandangan memikirkan hal yang sama.

IT'S ME NOT HER ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang