14 ~ Secret Admirer?

442 41 9
                                    


Happy Reading


🐹🐹🐹

Lagi.

Ini sudah kedua kalinya Seokjin mendapatkan kotak yang berisi cokelat serta sepucuk surat dari seorang anon. Cokelat dan surat tersebut selalu di letakkan di dalam loker miliknya yang kebetulan pintunya rusak sehingga tidak bisa dikunci.

Tapi tenang, surat tersebut bukanlah surat yang berisi sebuah ancaman ataupun perundungan, melainkan berisi ungkapan kekaguman si pengirim kepada Seokjin alias surat cinta.

Mungkin bagi sebagian orang mendapatkan hal semacam ini adalah suatu kebahagiaan, tapi sayangnya tidak untuk Seokjin. Selain karena penasaran yang mendalam terkait siapakah orang yang telah melakukan ini padanya, ia juga merasa takut jika rasa cinta yang dimiliki oleh si pengirim justru telah menjurus ke arah obsesi. Jika hal itu memang terjadi, otomatis hidup Seokjin dalam ancaman!

Ia juga menyayangkan sikap si pengirim yang begitu pengecut. Kenapa dia tidak berterus terang saja pada Seokjin jika dia menyukainya?

Jika dia melakukan secara diam-diam seperti ini, pastinya Seokjin tidak akan tahu siapa dia dan tentu saja Seokjin tidak bisa membalas perasaanya. Padahal jika dia memiliki sedikit keberanian untuk berkata jujur, mungkin Seokjin juga mau menerima perasaanya.

"Aduh, bikin pusing aja! Lagian apa sih susahnya ngomong?! Kan jaman sekarang banyak tuh cewek yang confess duluan karena cowoknya engga peka!", ujar Sana dengan geram.

"Tau tuh, jatuh cinta kok ngerepotin!", timpal Mingyu.

"Memangnya kamu sama sekali engga tahu siapa orangnya Jin?", Seokjin hanya menggeleng.

"Beneran belum pernah mergokin orangnya juga?!", Seokjin pun menggeleng lagi.

"Kalau aku emang tahu siapa orangnya, aku engga mungkin bingung kayak gini Sana! Pastinya aku bakal langsung nyamperin orangnya!"

Dalam hatinya, Sana menyetujui ucapan Seokjin. "Terus kalau nanti kamu udah tau siapa orangnya, apa yang bakal kamu lakuin Jin?", tanya Sana lagi.

Seokjin nampak berpikir sejenak, kemudian ia menjawab. "Kalau aku ketemu sama dia, aku bakalan tanya apa maksud dan tujuan dia ngelakuin semua ini. Terus aku bakal berterima kasih ke dia karena coklatnya enak, aku suka! Hehehe..."

Semua yang ada di sana melotot tak percaya. "Ya ampun Jin, bisa-bisanya mikirin coklat! Iya enak soalnya ngga ada sianidanya, tapi beda cerita kalau coklatnya mengandung sianida. Bisa mati konyol kamu Jin!", omel Jungkook pada sahabatnya yang lucu ini.

"Oh satu lagi!", celetuk Seokjin tiba-tiba. "Aku juga mau berterima kasih padanya karena sudah menyukaiku, padahal sepertinya aku sama sekali tidak pernah berbuat baik padanya. Terima kasih juga karena sudah menjadikanku seseorang yang special untuknya, ini sangat berarti buatku..."

"Aww manisnya....", semua yang ada di sana pun meleleh setelah mendengar penuturan Seokjin yang amat tulus.

Tapi, siapa coba orang yang tidak mencintai Seokjin? Anak manis yang sangat baik hati seperti Seokjin pastinya sangat layak mendapatkan banyak cinta dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya!

"Lalu, kau akan membalas perasaanya atau tidak Jin?", tanya Taehyung.

Seokjin mengangguk pelan, "Kurasa iya, Tae. Lagipula tidak ada salahnya mencoba kan?"

Nyut! Hati Sana berdenyut nyeri mendengar jawaban Seokjin, ia cemburu. Ia sama sekali tidak menyangka akan respons Seokjin yang demikian, sebab ia kira Seokjin bukanlah seseorang yang bisa begitu mudah jatuh cinta.

KolaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang