Happy Reading
🐹 🐹 🐹
"Tidak boleh!"
Seokjin menghentakkan kakinya dengan sebal. "Issh, ayolah Appa… Aku juga ingin ikut camping bersama teman-teman!"
"Tidak! Jika tidak bersama kami, kau tidak boleh ikut!"
Seokjin pun makin merengek. "Appa… Padahal kemarin Namjoon Hyung habis mendaki bersama teman-temannya. Lalu Jimin Hyung juga jalan-jalan ke pantai bersama teman-temannya. Yoongi Hyung malah solo traveling ke Thailand! Mereka saja boleh, tapi kenapa aku tidak boleh?!", protes Seokjin.
"Ya itu karena kamu masih kecil Seokjin! Mereka kan sudah besar…"
"Tapi aku juga sudah besar, Appa! Sebentar lagi aku 17 tahun!"
"Masih sebentar lagi kan? Berarti sekarang belum. Kamu masih kecil, Seokjin."
"Appa ayolah! Teman-temanku yang lain juga seusia denganku kok, bahkan aku lebih tua dari si kembar beberapa hari. Tapi nyatanya mereka dibolehkan sama kedua orangtuanya!"
"Ya karena mereka bukan anak Appa! Sedangkan kau adalah anak Appa, jadi kau tidak boleh!"
Seokjin pun mendengus sebal. "Huh, Appa tidak adil! Aku benci Appa! Sangat benci…!!!"
Mendengar hal tersebut, Tuan Kim pun menahan tawa dengan sekuat tenaga. "Iya, tidak apa-apa kalau Seokjin mau membenci Appa. Tapi nanti tidak usah meminta uang jajan lagi sama Appa."
"Kok gitu?!"
"Loh katanya benci Appa?"
"Issh, tapi kan… Pokoknya aku tidak mau dibedakan dengan hyungdeul!"
"Dibedakan bagaimana? Hahaha…"
"Ya dibedakan! Mereka diberi kebebasan, sedangkan aku dikekang!"
"Itu karena kamu anak bungsu, Seokjinnie…"
"Tapi sekarang aku sudah besar, Appa!"
"Bagi kami kau tetap bayi kami. Selamanya kau adalah anak bayi. Pokoknya Appa tidak mengizinkan kau ikut camping atau apapun itu, apalagi itu bukan acara yang diadakan oleh sekolah secara resmi. Appa hanya tidak ingin sesuatu terjadi padamu.", Tuan Kim mengusak pelan rambut Seokjin lalu ia segera beranjak dari hadapan Seokjin.
"Huh, menyebalkan! Kalian semua tidak menyayangiku!", Seokjin yang tengah pundung pun berlari menuju ke kamarnya di lantai atas, lalu ia membaringkan tubuhnya secara telungkup begitu saja hingga lupa tidak mengunci pintu kamarnya.
Tak lama setelah itu, Namjoon masuk ke dalam kamar Seokjin dengan terburu-buru.
"Jinnie-ah, tolong belikan Hyung es kopi di minimarket depan komplek ya? Hyung butuh banyak kopi agar Hyung bisa begadang malam ini.", ujar Namjoon sambil menyodorkan selembar uang pada Seokjin.
"Tidak mau! Berangkat sendiri saja apa susahnya!"
"Ayolah Jinnie… Hyung harus segera menyelesaikan bab terakhir skripsi Hyung agar tahun ini bisa wisuda."
"Suruh Jimin Hyung saja! Aku sedang malas keluar!"
"Teman Jimin sedang berkunjung ke rumah kita, Jin. Hyung tidak enak bila harus mengusik mereka."
"Kalau begitu Yoongi Hyung! Dia sedang bersantai malam ini."
"Aduh, Hyung tidak berani jika meminta tolong pada Yoongi Hyung."
"Kenapa tidak berani? Sedangkan denganku saja justru memaksa.", ujar Seokjin tidak suka.
"Ya itu karena Yoongi Hyung kakakku sekaligus kakak tertua kita. Sedangkan kau adalah adikku sekaligus adik bungsu kita.", jawab Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolase
FanficKeseharian Keluarga Kim yang penuh cerita, dikemas seperti sebuah kolase.