CHAPTER 11:
Adoration[playlist: Hen – Deeply]
***
Sore, di ruang latihan.
Jeda latihan digunakan Jaehyun untuk melirik ponselnya.
Cuaca akhir-akhir ini agak ekstrim karena sebentar lagi tiba musim dingin.
Perhatikan pakaianmu.
Jaga pola makan.
Istirahatlah dengan cukup.
Jika kau butuh sesuatu, segeralah hubungi aku.
Hanya sebentar. Setelah tahu bahwa sederet pesan yang ia kirimkan pada seseorang tak dibalas, ponsel kembali diletakkannya asal, di pinggir ruang tempat biasa ia dan rekan grupnya meletakkan barang-barang.
Masih ada empat belas menit waktu rehat sebelum latihan kembali dimulai. Jaehyun memilih duduk di sebelah Haechan yang aktif berbalas pesan dengan salah seorang idol wanita dari agensi sebelah. Sudah menjadi rahasia publik di kalangan grup mereka bahwa ketimbang para hyung-nya, Haechan lebih unggul untuk urusan perempuan.
"Kenapa? Kau diabaikan lagi olehnya?"
Jaehyun diam saat ditanya.
"Sudahlah, Hyung! Menyerah saja. Di dunia ini, Chaeyeon Nunna bukan satu-satunya perempuan."
Perihal Jaehyun yang selesai dengan hubungan asmaranya bersama Chaeyeon tiga tahun lalu, tetapi tidak dengan perasaannya terhadap perempuan itu juga bukan sedikit rekan grup mereka yang tahu. Sudah sering Jaehyun dengar petuah serupa dari Taeyong, Johnny, Taeil, bahkan Mark yang notebenya tidak punya pengalaman apa-apa soal cinta.
Maka, selalu, Jaehyun beralasan bahwa dua tahun bukan waktu sebentar sehingga tidak mudah baginya melupakan perempuan yang kerap hadir di sepanjang tahun-tahun terakhir Jaehyun menyenyam bangku SMA. Benar, mereka putus beberapa hari sebelum Jaehyun memulai debut. Tiga tahun berjalan, Jaehyun masih kesulitan untuk menyingkirkan perempuan itu dari hidupnya karena memang perpisahan mereka dahulu tak pernah menjadi kehendak Jaehyun sama sekali.
Lima menit tersisa, Jaehyun raih kembali ponselnya.
Kali ini yang ia tengok bukan pesan tak berbalas, melainkan pesan yang tak ia balas.
Kau sudah pulang ke asramamu?
Kau baik-baik saja?
Tolong balas, kalau kamu sempat.
Sederet pesan dari Rose telah ia biarkan mengendap selama lebih dari sepekan. Bukan bermaksud apa-apa, hanya saja Jaehyun terlalu takut untuk melangkah lebih jauh setelah sempat memulai. Maksud Jaehyun memulai sebuah misi peralihan dengan menjadikan Rose sebagai pengalihan.
Namun, mendengar bahwa Chaeyeon sakit saja masih menyebabkannya bergegas menemui perempuan itu, membuat Jaehyun berpikir untuk lebih baik menyerah pada misinya. Menyerah ia dari mendekati Rose. Lagipula, langkahnya masih terbilang dini sehingga belum terlambat untuk segera mengakhiri, langkahnya belum terlalu jauh untuk lebih baik putar balik saja. Dimulai dengan pujiaan tulisan tangan, Jaehyun jadikan Tokyo sebagai akhir, dan misi peralihan pun resmi gagal.
Jaehyun sadar bahwa ia masih belum selesai dengan masa lalunya. Tidak semestinya ia menjalin hubungan dengan orang baru, sedang perasaannya masih tertinggal pada orang di masa lalu. Apabila tetap memaksa, maka yang menjadi orang baru juga adalah yang nantinya menjadi korban baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
Fanfictionkamu tahu, kamu tidak boleh menerima cinta kalau tidak sepaket dengan pahitnya. ©2022 LINASWORLD START: 24/08/22 END: 3/10/23