CHAPTER 13:
Sandwich & Latte[playlist: Crush – Nostalgia]
***
Sesungguhnya, Rose telah berniat menihilkan diri dari acara perkumpulan malam ini mengingat Lisa tak bisa membersamai karena harus menjalani serangkaian pemotretan untuk sebuah brand pakaian. Di antara para member grupnya, Lisa mungkin adalah yang paling banyak mengantongi kesibukan. Namun, bukan berarti Rose dan yang lain tidak punya kegiatan apa-apa.
Sudah cukup penat setelah menjalani tur dunia di sebagian negara, Rose berencana menjadikan jumat sekarang lengang dari kegiatan sebab lusa ia mesti terbang lagi ke negeri seberang. Rose hanya ingin bersantai, memasak bersama Jennie dan Jisoo, menonton serial drama, atau sekadar mengganti corak kuku-kukunya lalu bergegas berangkat menuju lelap ketika petang datang.
Entah sial atau berkat, rencana terakhirnya digagalkan oleh kedatangan serangkaian pesan singkat.
Jung Jaehyun:
ayo berangkat bersama, malam ini.
aku akan menjemputmu.Pesan tersebut diterima menjelang senja, mengurungkan niat Rose untuk merebahkan diri segera di atas ranjang seusai mandi. Tentu Rose punya pilihan untuk mengirim pesan berisi penolakan, tetapi entahlah. Seluruh anggota badan perempuan itu seakan menolak instruksi akal. Alih-alih baju tidur nyaman, yang melekat di tubuh Rose kini justru adalah kaos putih dipadu sweater senada dan celana jeans. Ia benar-benar bersiap untuk berpergian.
Sibuk sosoknya memilih gaya rambut seperti apa yang akan ia buat juga memilih lipstik mana yang mesti ia pakai. Situasi asing alias tak biasa. Bersiap pergi ke perkumpulan sebelum-sebelumnya tak pernah memakan waktu dan energi sebanyak ini, sungguh.
Berkali-kali, Rose mengganti tatanan rambut. Dari yang semula dikepang lalu diurai, diikat tinggi, diikat rendah lalu diurai lagi. Berkali-kali pula, Rose menghapus lipstik karena merasa kurang cocok warnanya.
Final, Rose hanya mengurai rambut, mengenakan riasan tipis, berikut memoles bibir dengan tint tak terlalu mencolok. Lagipula memangnya orang penting mana yang akan ia temui sampai-sampai dirinya harus tampil ekstra memesona.
Jaehyun? Hei, ini hanya Jaehyun. Rose tekankan berkali-kali.
Tiada yang spesial di antara mereka, maka sudah sewajarnya Rose tampil sederhana saja, dan Rose kira Jaehyun pun akan berpikiran serupa, tapi ....
Tidak. Rose tidak salah sangka. Jaehyun memang hanya mengenakan kemeja putih, jaket kulit dan celana yang senada hitam.
Namun, sebiasa dan sesederhana apa pun Jaehyun berpenampilan, Rose tetap tidak bisa mewadahi pesona laki-laki itu yang agaknya memang selalu tercurah sebegini melimpah. Terlebih saat seulas senyum tersuguh sebelum Rose sempat menghempas napas pertamanya di dalam mobil, di samping laki-laki yang sedang mengendalikan stir mencari celah untuk bisa memutar balik mobil menuju arah keluar basemen. Rose terpana. Dikenakannya sabuk pengaman dengan pergerakan lamban.
Lima menit pertama berlangsung senyap. Jaehyun fokus pada jalanan yang terbilang cukup padat, sedang Rose fokus meredakan gemuruh dadanya yang terbilang hebat. Jaehyun bersama keseriusan adalah suatu kombinasi menyenangkan untuk dipandang, tetapi Rose sadar bahwa itu membahayakan keselamatan hati.
"Kau sudah makan?"
Sebuah tanya menyeret Rose untuk melirik Jaehyun sepintas, ia menggeleng lalu kembali membuang tatapan asal.
Laju mobil dihentikan Jaehyun di persimpangan jalan ketika lampu lalu lintas menyala merah. Jaehyun ambil bungkusan dari kursi belakang lalu diletakkannya di pangkuan Rose yang sontak menaikan satu alis.

KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
Fanfictionkamu tahu, kamu tidak boleh menerima cinta kalau tidak sepaket dengan pahitnya. ©2022 LINASWORLD START: 24/08/22 END: 3/10/23