1 - Mata ke Hati

301 30 2
                                    

Rampai Kidungan © pluviophir, 2022
Xdinary Heroes fanfiction
Jungyeon (Jungsu x Jooyeon)

Desclaimer: Semua tokoh yang ada di sini adalah milik Tuhan, agensi, dan diri mereka sendiri

OOC! BxB! Alur lompat-lompat, sebagian besar narasi

✎✎

Pertemuan mereka adalah sesuatu yang klise, bukan pertemuan yang menakjubkan apalagi mendebarkan. Hanya dua mahasiswa dengan almamater sama yang bertemu di toko buku.

Jungsu bukan penggemar novel-novel picisan melankolis atau buku-buku politik ambisius, dia lebih suka mendengarkan mereka. Dia hanya tahan membuka buku selama lima menit, lalu menutupnya dan lebih memilih memutar piringan hitam tua milik mendiang ayahnya. Musik adalah bahasa universal, musik dapat menyampaikan perasaan tanpa terkekang bahasa. Karena itulah Jungsu menyukai musik lebih dari apapun.

Sedang Jooyeon adalah kontradiksi, tulisan bagai separuh napas baginya. Dia mungkin tidak terlihat seperti kutu buku, tapi apa sebenarnya yang mendefinisikan kutu buku? Jooyeon pernah bertanya begitu padanya. Katanya, "Persetan sama kutu buku, emangnya aku harus pakai kacamata tebal dulu baru kelihatan berpendidikan?"

Orang-orang memang sering meremehkan Jooyeon karena penampilannya yang seperti berandal. Dia memanjangkan rambut sampai melewati bahu, ada tindik di masing-masing telinganya, dan baru-baru ini dia memasang tindik juga di alis kanan. Sekali pandang, tidak seorang pun akan mengasosiasikannya dengan buku. Novel paling picisan pun tidak. Dia terlihat seperti orang yang membaca peringatan di jalan saja sudah malas.

Tapi Jungsu tidak beranggapan begitu. Dia tidak menghakimi orang lain seenak jidat. Malah dia bertanya pada Jooyeon rekomendasi novel yang bagus dan ringan untuk dibaca pemula, karena waktu itu mereka bertemu di rak yang memajang novel. Dia tertarik pada Jooyeon yang penampilan 'ramai'nya sangat kontras dengan ketenangan toko buku.

"Secara pribadi saya nggak punya rekomendasi spesifik. Buku nggak punya batasan, baca aja yang menurut kamu menarik," katanya enteng.

Jungsu menatap novel-novel yang berjajar rapi, lalu mengambil satu. Sampulnya sederhana, dengan dominasi warna putih dan ilustrasi seorang anak laki-laki. Judulnya tercetak besar. Almond.

"Oh, yang itu bagus. Kalau kamu tertarik soal perasaan manusia, kamu bakal suka."

Mendengar ucapan Jooyeon, Jungsu membolak-balik novel itu. Sebelumnya dia cuma pernah membaca buku self improvement, novel fiksi adalah hal baru baginya. Mendekati rak kumpulan novel adalah reaksi impulsif, hanya karena dia melihat seseorang dengan rambut gondrong dicat biru elektrik berdiri memandangi rak itu.

"Ngomong-ngomong, nama saya Jungsu, Kim Jungsu." Jungsu mengulurkan tangannya.

Jooyeon memandanginya sesaat sebelum menyambut uluran itu. "Jooyeon. Lee Jooyeon."

Dan begitulah pertemuan pertama mereka. Jungsu membawa pulang novel fiksi pertamanya, sekaligus sebuah nama yang ke depannya akan selalu ada di pikiran dan hari-harinya.

✎✎

Haloo~ Selamat datang di series Jungyeon pertamaku. Aku nulis ini tanpa kerangka apa-apa, apa yang ada di kepalaku langsung aku tulis. Jadi mohon dimaklumi kalau ada yang berasa nggak nyambung, karena alurnya emang lompat-lompat. Nggak tahu juga aku dapat ilham dari mana bikin Jooyeon jadi mahasiswa sastra terus Jungsu jadi mahasiswa musik, padahal aku nggak ngerti sama sekali soal musik ;')

Semoga kalian suka ya, kolom komentar terbuka lebar untuk kritik, saran, dan koreksi. Makasihh~

Rampai Kidungan | JungyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang