Haruto menjadi sangat kebingungan, bahkan saat dirinya di dalam kelas hanya bisa memikirkan kesalahannya.
"Yak! Haruto, baksomu sudah dingin. Tidan enak lagi." Jeongwoo menarik mangkok itu dan mencoba menghabiskannya.
Haruto hanya menatap cuek Jeongwoo, sahabatnya yang menyantap baksonya. "Menurutmu jika pasangan mendiami kita, berarti kita ada salah kan?"
Jeongwoo terdiam dan mencerna ucapan Haruto. "Apa kamu ada masalah dengan Junkyu?"
Haruto mengangguk. "Iya, Junkyu mendiamiku hampir seharian. Aku juga masih mikir apa kesalahanku."
"Apa ada sesuatu yang kamu ambil?" Haruto kembali menggeleng kepalanya.
🍜🍜🍜
Junkyu terlihat sibuk di dapur. Ia baru saja pulang dari kampusnya. Haruto dan Junkyu berada di satu Fakultas yang sama, tetapi beda prodi.
Junkyu berada di prodi Bahasa dan Haruto di seni pertunjukan.
"Jun-" Haruto langsung menutup mulutnya ketika ia mencoba menyapa Junkyu. Ia lupa kalau Junkyu masih marah dengannya.
Melihat Junkyu sibuk berkutat di dapur dengan bumbu-bumbu itu. Haruto memeluk pinggang kecil itu dari belakang.
Dagunya ia taruh di bahu pasangannya. Junkyu sedikit terkejut tapi ia kembali cuek. " Maaf ...."
Hanya kata itu yang keluar dari mulut Haruto.
Melihat dua kotak yogurt membuatnya teringat sesuatu.
🍜🍜🍜
"Ini Yogurt siapa?" Tanya Haruto, entah kepada siapa. Di dapur hanya ada dirinya sendiri.
"Kalau tidak ada yang makan, biar aku saja yang menghabiskannya. Sayang banget udah dibuka dikit gini."
Haruto menyantap yogurt itu tanpa rasa bersalah bahkan dua kotak ia habiskan. Mukanya yang tenang itu tidak mencoba bertanya-tanya punya siapa yogurt itu.
Junkyu terdiam ketika dua kotak yogurt miliknya sudah berada di tempat sampah. Ia kembali membuka kulkasnya dan memang benar.
Senyumannya yang manis ketika berpikir ia bisa diet ringan sebelum berangkat kuliah pagi itu harus luntur. Ditambah kedatangan Haruto pagi itu membuatnya sudah bisa menebak.
"Junkyu ... Belum berangkat?" Pertanyaan Haruto didiamkan oleh Junkyu membuat lelaki tinggi itu bingung.
🍜🍜🍜
Haruto hanya bersabar ketika Junkyu hanya memasak makanan dengan satu porsi alias buat Junkyu sendiri.
"Kenapa masak? Tadi padahal mau ngajak makan seblak." Haruto mencoba berpura-pura mengambil kunci mobilnya.
Pergerakan Haruto terkunci karena Junkyu menarik kaosnya. Itu membuat Haruto tersenyum, namun mengubah ekspresinya menjadi datar ketika menatap Junkyu.
Junkyu tersenyum lebar. " Kenapa enggak bilang dari tadi?!" teriak Junkyu memeluk Haruto.
"Makananmu?" tunjuk Haruto pada piring Junkyu.
"Biarkan saja. Bibi yang akan melanjutkannya." Junkyu segera berlari keatas untuk mengganti pakaiannya.
🍜🍜🍜
Junkyu tiba tiba menggandeng tangan Haruto manis. "Yuk, sayang!"
"Ngapain?" tanya Haruto cuek lalu berjalan melepaskan tangan Junkyu. Junkyu melihat itu ternunduk sedih.
"Maksudku ngapain gandengan tangan. Kalau ...." Haruto tiba-tiba menggendong Junkyu ala bridal style.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia | Oneshoot Harukyu
Fanfiction⚠️ Homophobic DNI Harukyu Seribu kenangan tertulis bersama tinta yang tak pernah habis. Akankah setiap cerita memiliki rintangannya sendiri? Haruto yang setia menemani Junkyu. Dan Junkyu sosok yang menarik perhatian Haruto membuat keduanya ditakdir...