Genre : Horor
"Yak, kenapa kamu tidak berani masuk, wahai bocah cupu," ucap salah satu siswa disana. Siswa lainnya mencoba mendorong siswa berkacamata itu masuk kedalam ruangan terlarang.
Sambil menaiki kacamatanya, ia terpaksa masuk hingga dikunci di dalam sana. Lelaki itu memberanikan diri mencari jalan lain di ruangan itu, namun ia hanya menemukan sedikit cahay disana.
"Apa kau cari nak?" Suara bapak tua itu terdengar dibelakang siswa itu. Tetapi, suara itu tidak menganggunya, hingga terjadi keajaiban. Pintu ruangan itu terbuka sendiri. Padahal sebelumnya sudah dikunci.
"Terimakasih banyak, maafkan aku sudah menganggumu," ucap lelaki itu membungkuk semua arah karena ia sendiri bingung dimana sosok itu berada.
Ketiga pembully itu dinyatakan tewas mengenaskan di kursi laboraturium keesokan harinya. Dikabarkan mereka sempat merekam video yang berisikan ketiga siswa itu sedang mencari keberadaan hantu kursi itu dengan nada yang mengejek.
Semenjak itu tidak ada lagi kejadian bully membully.
****
Siswa manis berpipi gembul terlihat sibuk dengan kertas dan pin. Ia dihadapkan dengan papan mading. "Bukankah dia yang berpacaran dengan Haruto, ketua PMR itu ya? Aigu, ternyata dia gay rupanya." Suara ledekan itu terdengar dibelakang siswa itu.
"Yak! Junkyu! Kami tau kamu mendengarnya." Siswa lain menyahutinya.
Junkyu yang disebut gay itu menoleh, namun kekasihnya lebih dahulu menutupi dirinya dari ketiga perundung itu.
"Kalau dia mendengarnya, bukankah pacarnya harus ikut mendengarnya?! Daripada kalian tidak kuobati saat lebam nanti lebih baik kalian pergi saja."
Ketiga perundung itu segera berlari, ia takut dengan ekspresi kekasih Junkyu itu. Salah satu dari mereka sudah pernah merasakan pukulannya.
"Ruto-ya."
"Sudah kubilang kalau ada tugas jangan sendirian, ajak Yoshi juga. Bukannya dia satu eskul?"
"Aku sebenarnya sama Yoshi kesini. Tetapi Yoshi dipanggil Ibu Rose ke ruangannya, jadinya aku terpaksa kesini ... sendirian."
Haruto kekasih Junkyu menghela nafas pelan. Ia selalu sabar ketika kekasihnya kembali dihina. Namun, ia bisa apa.
****
5 tahun kemudian sejak kejadian mengenaskan itu. Bully membully kembali kerap ada di sekolah. Entah, kenapa kebanyakan dari mereka sudah melupakan sosok hantu itu. Bahkan sudah menjadi rumor bukan kenyataan lagi.
"Kalian berhati-hatilah. Lebih baik kita berbuat baik saja. Aku takut jika hantu itu muncul lagi," kata Jaehyuk menyantap roti panggangnya.
Posisi mereka sedang istirahat kedua yang notabenenya hampir pulang. Jaehyuk memotongkan roti milik Asahi membuat lesung pipi lelaki itu terlihat. Junkyu hanya meminum teh botol dengan lesu.
Ia menunggu Haruto di kantin, tapi ia bersyukur ditemani Yoshi juga. "Haruto belum datang?" tanya Yoshi mengicip kentang milik Junkyu.
Junkyu hanya menggelengkan kepalanya lemah. "Darimana kamu tau kalau hantu itu akan datang?" tanya Junghwan yang memberikan sepotong pudding yang baru ia beli ke Junkyu, kakaknya.
"Kalian kan sudah tau kak Hyunsuk. Dia kan alumni lima tahun yang lalu. Jika kejadian bully membully sering terjadi, hantu itu engga segan menghantui dan – "
"Akkkh!!"
Suara teriakan siswi siswi terdengar dari arah lapangan. Jaehyuk dan teman-teman segera berlari. Namun, Junkyu mencoba beranjak dengan santai. Hingga sosok tangan memegang tangannya. Ia melirik dan menghembuskan nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia | Oneshoot Harukyu
Fiksi Penggemar⚠️ Homophobic DNI Harukyu Seribu kenangan tertulis bersama tinta yang tak pernah habis. Akankah setiap cerita memiliki rintangannya sendiri? Haruto yang setia menemani Junkyu. Dan Junkyu sosok yang menarik perhatian Haruto membuat keduanya ditakdir...
