KenRey {4}

558 49 0
                                    

𝙑𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙘𝙤𝙢𝙚𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙖𝙠𝙪𝙣𝙣𝙮𝙖
𝙆𝙖𝙡𝙤 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙖𝙟𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞𝙤𝙩𝙖𝙠 𝙜𝙪𝙚

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙮𝙨



"Butuh bantuan? "

Reyhan seketika menoleh ke samping kirinya dimana seorang kenzo sedang memegang satu botol coca cola dan beberapa snack ditangannya

"Gak" ketus Reyhan

Kenzo langsung berjalan ke kasir meninggalkan Reyhan yang menatap nya tajam

"katanya mau bantuin, tapi malah nyelonong" cibir Reyhan pelan

"Apa gue minta bantuan mbak kasir aja ya? " gumamnya menatap list belanjaan yang masih banyak

'Srettt

"Mau ngapain sih lo" Reyhan mendengus menatap Kenzo yang memegang list belanjaan nya

Kenzo tak menjawab ia kini beralih ke rak dimana tempat sayur berada

"Heh mau kemana lo!! " Reyhan menyusul Kenzo dengan troli nya yang masih ringan

Beberapa menit kemudian, Kenzo meletakkan beberapa sayuran ke troli Reyhan dan pergi lagi ke tempat penyimpanan daging

Mau tak mau, Reyhan mengekor dibelakang sambil mendorong troli nya

Setelah beberapa menit kemudian kini Kenzo dan Reyhan selesai berbelanja tepatnya Kenzo yang berbelanja sedangkan Reyhan hanya mendorong troli nya dengan mata yang mengedar kemana mana

"Makasih" kini belanjaan nya sedang di hitung oleh kasir itu, Kenzo hanya mengangguk saja

Setelah semua selesai belanjaan yang Reyhan bawa cukup banyak jumlahnya mungkin 5 plastik besar dan Reyhan harus bolak balik membawa belanjaannya ke mobil mengabaikan Kenzo yang sedang memainkan ponselnya

"Gue bantuin" Kenzo langsung membawa 3 plastik belanjaan itu dan keluar dari supermarket

"Dih" Reyhan merengut

"Mana mobil lo? " tanya Kenzo

Reyhan menunjuk mobil berwarna putih yang terparkir di sisi kiri parkiran itu

Mereka berdua berjalan beriringan ke mobil, Reyhan membuka garasi mobilnya dan meletakkan belanjaan nya dan yang ditangan Kenzo

"Maksih" ucap Reyhan ogah ogahan

Disisi lain, Kenzo hanya tersenyum tipis melihat itu dan pergi ke motornya yang terparkir di sebrang mobilnya Reyhan


Reyhan melajukan mobilnya cepat ke rumahnya karna awan sudah mendung, asal kalian tau Reyhan itu tak suka hujan dan jika tubuhnya terkena air dingin dari hujan dirinya akan langsung demam

"Ckk hujan sialan" gumam Reyhan saat hujan langsung turun dengan deras

10 menit Reyhan sampai dirumahnya mobilnya dimasukkan ke gudang dan Reyhan membawa 2 plastik belanjaan terlebih dahulu lalu keluar dari garasi dan tak ada pilihan lain ia harus berlari menerobos hujan untuk menuju kerumah nya

"BUNDAA!! " Teriak Reyhan setelah mendobrak pintu rumahnya dengan rambut yang basah serta pakaiannya

"Kamu kehujanan? Belanjaan nya cuman segini? " tanya Renata

"Masih ada plastik lagi bunda"

"Yaudah kamu kekamar cepet mandi belanjaan nya biar bunda yang bawa" titah Renata namun Reyhan malah berlari keluar

"REYHAN!! NANTI KAMU SAKIT" teriak Renata di ambang pintu

Reyhan langsung membawa ketiga plastik itu dan berlari lagi ke rumahnya sambil membungkuk

"Dibilangin kamu bandel ya" Renata menatap tajam putranya

"Maaf bunda, kan Reyhan udah terlanjur basah" Reyhan menunduk

"Hahhh... Gakpapa sekarang kamu cepet mandi nanti sakit" perintah Renata dengan cepat Reyhan berlari ke kamarnya











Mungkin ini adalah balasan dari rizal saat dirinya menjahili nya

Reyhan terbaring dengan kain di dahinya serta rasa pusing dikepalanya

"Kamu gausah sekolah dulu" Renata masuk ke kamar putranya sambil membawa semangkuk bubur air dan obat disatu nampan

"Abang kan sakit, terus adek kan mau kumpul sama temen besok Bunda sama ayah kerja terus siapa yang jagain abang bun? " tanya Rachel panjang

"Ck emang abang kamu? Harus di jagain segala" decak Reyhan lemas tenaganya seolah terkuras

"Nanti bunda kabarin tunangan nya" ucap renata

Mata sayu Reyhan seketika melotot mendengar itu

"Apa?! Gak gak, Reyhan bisa sendirian" tolak Reyhan

"Gakda penolakan rey, nurut!! " Renata menatap tajam anaknya
Reyhan mendengus pelan

"Sekarang makan buburnya terus obatnya langsung diminum" Renata menyodorkan sendok yang berisi bubur itu ke mulut Reyhan

"Gak mau" tolak Reyhan, melihat nya saja ia ingin muntah apalagi memakannya

"Makan abangg biar cepet sembuh" bujuk Rachel

"Gue ngeliat aja udah mau muntah" serah Reyhan

"Ayolah bangg ntar adek traktir makan mie ayam" Rachel terus membujuk dengan berbagai macam hal yang disukai oleh abangnya namun Reyhan tetep kekeh dengan pendiriannya Renata saja sudah jengah melihat putranya yang kepala batu itu

"Yaudah, sekarang Bunda suruh tunangan kamu jagain kamu sampai sembuh" putus Renata menyimpan mangkuk buburnya dan keluar dari kmar Reyhan dengan Rachel yang sudah sama jengahnya.

"Bundaa, iya Reyhan makan nihh jangan dong bun"rengek Reyhan namun tak ada sahutan telinga Reyhan mendengar Bunda nya yang mungkin sedang berbicara lewat telpon

" Bundaaa!! "Teriak Reyhan

" haish taulah mending turu"Reyhan menyelimuti tubuhnya sampai kepala
Rasa pusingnya berganti menjadi kesal






















𝙏𝙤𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙

𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖

KenRey {bxb}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang