KenRey {10}ft.ReyRev

651 63 9
                                    

𝙑𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙘𝙤𝙢𝙚𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙖𝙠𝙪𝙣𝙣𝙮𝙖
𝙆𝙖𝙡𝙤 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙖𝙟𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞𝙤𝙩𝙖𝙠 𝙜𝙪𝙚

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙮𝙨

*Dikamar

"Jangan deket deket! Atau ni pulpen gue colok ke mata lo" entah dapat dari mana pulpen itu, Reyhan kini duduk di bawah kasur dengan tangan kanannya yang memegang sebuah pulpen

Kenzo yang berada beberapa meter dari Reyhan kini mendekat ke arah Reyhan

"Aku tidak akan berbuat apa apa, simpan pulpen itu" ujar Kenzo yang kini duduk di kursi meja belajarnya

"Terus ngapain lo bawa gue kekamar? "

"Your language baby"

Reyhan memutar bola matanya

"Terserah gue, mulut mulut gue lo urusin" seketika Kenzo berdiri menghampiri Reyhan

"Jauh-"

Kenzo melempar asal pulpen yang dipegang Reyhan dan mengangkat Reyhan ke kasurnya

"Lo-emphtt" Kenzo mencium bibir Reyhan dan melumatnya kasar, matanya menatap mata Reyhan yang membulat kaget mungkin, setelah beberapa menit Kenzo menyudahinya dan sedikit menggigit bibir bawah Reyhan

"Mulut mu sekarang adalah milikku dan semua yang kamu miliki juga milikku baby" setelahnya Kenzo menelusup kan wajahnya ke leher Reyhan

"H-ey hhhh menjauhlah" lehernya sedikit sensitif sekarang, dengan sekuat tenaga Reyhan mendorong Kepala Kenzo dari lehernya namun, Kenzo malah menangkap kedua lengan Reyhan dan menguncinya dengan satu tangan

Kenzo mengecup leher Reyhan kemudian dia menyesapnya membuat  sebuah tanda kemerahan namun sedikit samar

"Hnghh berhentihh"lenguh Reyhan

Kenzo beralih pada telinga Reyhan dan mengecupnya sebentar lalu berdiri untuk menyudahi kegiatannya

Reyhan bernafas lega namun jantung nya berdetak tak karuan

" mau makan? "Tanya Kenzo

Reyhan menatap sekilas dan menggeleng lalu menutup matanya, dirinya jadi mengantuk jika bertemu dengan kasur

'Cupp

" tidur yang nyenyak baby"kenzo keluar dari kamarnya setelah mengecup dahi Reyhan

"Apa gue sakit jantung ya? " batinnya berucap begitu setelah kenzo mengecup dahinya membuat jantung nya berdetak tak karuan

Akhirnya Reyhan menutup mata dan tertidur

Sementara itu......

'Tok'tok'tok

"Masuk"

Pintu berwarna cream itu terbuka menampilkan wanita yang berpakaian ketat sambil memegang beberapa map menghampiri meja CEO nya

"Ini beberapa berkas harus diisi secepat mungkin tuan" ucap wanita itu menyimpan berkas itu sambil menunduk menampilkan dua buah dadanya yang besar

"Baiklah, kau pergi" ucap revand tak minat melihat wanita di hadapan nya

Sedangkan wanita itu tak lain tak bukan adalah sekertaris revand, namanya adalah Amel.

"Saya pergi tuan" ucap amel lembut dan keluar dari ruangan revand

Beberapa menit kemudian....

'Tok'tok'tok

"Mengganggu saja" batin revand kesal

"Masuk" pintu terbuka menampilkan amel yang tersenyum menawan kearah revand

"Ada apa? Jangan mengganggu" ucap revand datar

"Ada tamu tuan, bisakah dia bertemu dengan anda? " tanya amel selembut mungkin untuk dapat perhatian revand

Revand hanya mengangguk saja untuk mempersilahkan tamu yang dimaksud amel itu masuk

Amel merengut tak suka dan mempersilahkan seseorang memasuki ruang CEO nya

"Sepertinya kau sedang sibuk kitty" revand seketika menghentikan aktivitasnya dan menoleh kesamping

"Kau?! "

"Sedang apa kau kesini? " tanya revand ketus membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya

"Kau terlihat manis memakai kacamata itu kitty" Reygan mendekati revand dan duduk di hadapan revand

"Berhenti memanggilku dengan panggilan itu" ujar revand menatap tajam orang didepannya

"Why? Panggilan itu terlihat cocok untukmu" ucap reygan santai

Revand mencibir pelan dan melanjutkan pekerjaannya yang menumpuk

"Jika tidak ada hal lain silahkan keluar dari ruangan ku, Tuan Reygan" tekan revand diakhir yang membuat reygan tersenyum menatapnya

"Kau tega mengusir ku kitty, setidaknya berikan aku sesuatu"

'Pukk

Revand menatap datar reygan dan kembali ke pekerjaannya setelah melempari kertas yang ia gulung

"Berhenti mengurus kertas itu kitty, ayo kita makan sepertinya kamu belum makan" ajak reygan menutupi berkas yang dibaca revand menggunakan tangannya yang besar

"Hh kita? Kau saja" revand tersenyum remeh

"Pergi sebelum saya panggilkan penjaga untuk menyeret anda" usir revand namun reygan malah terlihat santai dan berdiri berjalan mendekati revand

"Ayolah kitty, aku hanya mengajakmu makan, bagaimana jika kau sakit hm? " reygan melingkar kan lengannya ke leher revand membuat revand geli sendiri merasakannya

"Apa peduli mu? Pergilah jangan mengganggu ku" revand menyingkirkan lengan reygan

"Sepertinya kau harus dikasari terlebih dahulu kitty" secara tiba-tiba reygan membalik kursi revand dan mengangkat revand ala koala dan keluar dari ruangan mengabaikan protessan revand yang mulia memukuli dadanya

"Lepaskan sialan!! "

"Diamlah atau kau akan jatuh" ucap reygan mengabaikan para karyawan yang menatap mereka berdua aneh, senang, sedih maupun marah seperti amel yang melihat dari sudut ruangan

"Hey! Apa kau tak malu dilihat seperti ini hah? " bisik revand menyembunyikan wajahnya

"Apa kau sedang malu kitty? Menggemaskan sekali" seketika para karyawan yang melihat memekik senang karna suara reygan dikeraskan olehnya sendiri

Revand mengumpat dalam hatinya lalu menyembunyikan wajahnya didada Reygan

"Kau sangat menggemaskan ketika malu kitty" reygan terkekeh

'Plakk

"Sialan kau! "
























𝙏𝙤𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙


𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KenRey {bxb}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang