3.Alvian?

148 10 3
                                    

"Ya, gua ngeliat mereka dimimpi gua semalem, mereka bilang kita harus hati hati" jawab guaa..

"Dan gua khawatir yo sama lu" sambung guaa yang semakin panik

Gio? Ya dia sahabat gua dari kecil, bahkan dari sebelum gua kenal ke 10 sahabat gua lainya, jadi tidak heran kalau gio dekat dan tau semua tentang gua, gua emang punya kemampuan merasakan sesuatu yang mungkin orang lain tidak bisa rasakan , indigo ? Yaps bisa dibilang seperti ituu, tapi dengan sikap gua yang penakut ini banyak orang yang tidak percaya akan kemampuan gua ini..

"Jangan khawatirin gua cher, gua bisa jaga diri ko" ucap gio yang langsung memeluk dan mencoba menenangkan gua

"Iyaa gioo" jawab gua sedikit tenang berada di pelukanya itu

~Disisi lain~
*neisya pov*

"Thanks daf udah nganterin gua" ucap gua sambil turun dari motor saep putih milik daffa

"Iya" jawabnya singkat dengan senyuman manisnya

"Yaudah gua pamit ya neis" sambungnyaa

"Iyaaa, hati hati ya daf" jawab gua

Daffa pun menyalahkan motornya dan berjalan meninggalkan rumah gua, gua pun langsung masuk ke dalam rumah.

"Mobil merah? Ya ampun dia lagi" kata gua menepuk jidat, gua pun berjalan masuk keruang tamu

"Hai neis" kata seorang cowo yang sedang duduk santai diatas sofaa di ruang tamu gua

"Ngapain lu kesini yan?" Tanya gua cuek

"Liburan" jawabnya singkat..

Alvian? Satu satunya sepupu yang gua punya, ganteng? Putih? Baik? Yaa dia memang goodboy tapi sifat pendiamnya itu yang membuat gua sedikit malas denganya

"Neis besok vian ikut kamu" kata mamah gua yang tiba tiba dateng

"Hah?" Gua kaget

"Iyaa, buat jagain kamu disana" katanya lagi

"Mah tapi kan udah ada daffa" jawab guaa mulai bete

"Pokonya vian ikut, kalo engaa kamu gausah berangkat" ancam mamah gua, akhirnya vian ikut liburan bersama gua dan sahabat sahabat gua,

*author pov*

"Udah pada siap kan? Siapa yang belum datang?" Tanya gua ke teman teman gua

"Neisya!" Jawab jerry dan daffa bersamaan

"Gua udah coba telfon dia dari tadi, tapi gadiangkat" sambung daffa dengan muka sedikit panik

"Mungkin lagi di jalan daff" ucap gio santai sambil memasukan barang barang ke dalam bus mini yang berada di bawah rumah pohon

"Aduuh, udah jam segini lagi" ucap tya sambil melihat jam tangan putih miliknya

"Pasti nanti kita sampai disanah sudah malam" sambung bryant

"Bentar lagi juga neisya sampai, percaya deh kata kata gua"ucap gio layaknya peramal

"Sotau lu yo" ledek nayla

"Sorry gua telat" kata neisya yang tiba tiba muncul dengan nafas yang tidak beraturan

"Tuh kan bener dia dateng" celetuk gio sambil menyombongkan dirinya

"Haha gio doang emang" sahut guaa

"Lu kenaaa neis? Ko ngosngosan gitu?" Tanya jerry ke neisya

"Tadi tuh macet banget disanaa, gua aja lari dari gang sana sama vian, makanya cape banget" jawab neisya

"Yaudah minum dulu nih" kata daffa sambil memberi minuman dan mengelap keringat neisya

"Makasih daff" ucap naisya tersenyum

"Tunggu! Vian? Sepupu lu yang ganteng tapi pendiam itu kan? " tanya tya

"Iyaa, tuh bocahnya dateng" sahut neisya

"Berati kita berangkat 13 orang dong?" Tanya cherly

"Iyalah cher" jawab ezaa

"Yaudah ayo berangkat udah siang nii" ajak nico

"13 orang? Kan ganjil? Aduuh perasaan gua gaenak nih yo" bisik cherly ke gio sambil berjalan memasuki bus

-------------------------------------------------------------
Hayy;;) udah di next nii.. happy reading yaa.. maaf kalo banyak typo dan kurang seruu:)

Butuh vote and coment (y) thanks:*

Love or Friends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang