Canggung

65 7 0
                                    

Matahari menembus kaca condo Perth. Mark perlahan membuka matanya. Suara gemuruh air samar terdengar ditelinganya karena Perth sedang mandi.

Mark masih mengedip - kedipkan matanya. Beberapa saat kemudian Ia ingat apa yang telah Ia lakukan. Kegiatan panas semalam yang sangat teringat jelas.

Perth keluar kamar mandi dan Mark langsung memiringkan tubuhnya ke arah jendela. Perth tau kalau Mark sudah bangun.

Tak ada sepatah katapun yang mereka ucapkan. Perth sibuk memakai pakaiannya. Ia juga sudah menyiapkan pakaian untuk Mark.

"Aku mau ke apotik beli obat pengar" kata Perth tanpa mendengar jawaban dari Mark.

Setelah Perth pergi Mark pun bangun dari tidurnya. Ia mencoba duduk tapi tidak bisa. Kakinya gemetaran dan tubuh bagian bawahnya sangat sakit. Ini pertama kalinya Mark berhubungan sex.

Mark membuka selimut yang menutupi dirinya. Mark melihat kesekujur tubuhnya yang penuh dengan tanda merah keunguan. Mark masih berusaha untuk bangun.

Mark berjalan pelan menuju kaca lemari. Mark terdiam setelah melihat seluruh tubuhnya. Apalagi bagian leher yang tidak ada satu celahpun warna kulit Mark. Mark menyadari bahwa tubuhnya sangat bersih. Tidak ada setetes sperma di tubuhnya. Sepertinya Perth membersihkan tubuh Mark terlebih dahulu.

Mark memakai pakaian yang dipersiapkan Perth untuknya. Ukuran pakaian itu sangat besar bagi Mark yang memiliki tubuh kurus. 

Beberapa saat kemudian Perth kembali dengan membawakan obat dan makanan untuk Mark.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Baik" jawab Mark dengan suara seraknya.

"Last night..."

"Anggep aja gak pernah terjadi, aku pulang dulu" suara Mark semakin hilang.

"Minum obat dulu"

"Gak"

Mark bergegas pergi dari condo Perth, tapi tangannya digenggam oleh Perth.

"Aku anter ya?"

"Gak usah"

Mendengar jawaban Mark yang dingin membuat hati Perth sakit. Mark tidak pernah berbicara seperti ini padanya.

"Maafin aku"

Tak ada jawaban. Mark melepas paksa genggaman tangan Perth. Kemudian Mark pergi dari condo Perth. Meskipun seluruh tubuhnya sakit, tapi Mark memaksakan diri untuk berjalan. Mark berharap Perth tidak mengikutinya.

Keesokan harinya Mark kembali ke tempat duduk asalnya. Mark berusaha untuk menjaga jarak dengan Perth. Tugas mereka pun tertunda karena Mark tidak ingin bertemu dengan Perth.

Cuaca sangat terik tetapi Mark menggunakan turtle neck untuk menutupi bekas yang ditinggalkan oleh Perth. Mark sangat berkeringat.

"Nih minum" kata Perth yang sudah menaruh sebotol minuman.

"Gak usah" jawab Mark tetapi diabaikan oleh Perth.

Sudah seminggu mereka tidak berbicara seperti dulu. Perth tidak salah, tetapi Mark malu atas apa yang terjadi. Jika Mark tidak mabuk, kejadian itu tidak akan pernah terjadi bukan?

Biasanya Perth sudah datang. Tetapi Mark melihat ke arah tempat duduk Perth dan Perth tidak ada. Kemana Perth? Apakah Perth marah padanya? Memang sudah seharusnya Perth marah karena ini kesalahan Mark.

Besoknya pun sama. Perth tidak masuk kuliah lagi. Mark sangat khawatir. Mark takut wajah Perth terluka lagi.

Mark berjalan ke arah kantin bersama Aleya. Mark banyak memikirkan keadaan Perth sampai tak sadar bahwa Ia menabrak seseorang.

MORE THAN FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang