001. Awal yang tidak baik

1K 115 5
                                    

"Ibu, kenapa ayah tidak bangun?"

Sejak 2 jam lalu ibu dan anak ini berada di ruangan serba putih yang dilengkapi monitor detak jantung disertai bau khas obat obatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak 2 jam lalu ibu dan anak ini berada di ruangan serba putih yang dilengkapi monitor detak jantung disertai bau khas obat obatan. Keduanya cukup lama diam berfokus pada seseorang yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan kondisi tubuh penuh alat-alat medis.

"Ayah akan bangun nanti untuk menemani putri cantiknya ini. Lily harus berdoa kepada Tuhan agar ayah kembali pada kita, okey?"

Sang ibu menatap lucu putri satu-satunya yang tampak mengkerut sedih. Gadis kecil 4 tahunan itu berjalan mendekati ranjang ayahnya. July namanya, namun panggilan Lily yang ia terima dari ayah ibunya.

"Mimpi ayah sangat indah ya ibu? Ayah nyenyak sekali tidur nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mimpi ayah sangat indah ya ibu? Ayah nyenyak sekali tidur nya. Lily kesepian, Lily tidak suka rumah sakit ibu!"

Wanita dewasa itu ikut mendekat, mengelus rambut kecoklatan gadisnya yang terikat. "Lily tenang saja setelah ayah sadar dan sembuh, kita akan segera kembali ke rumah."

Kemudian fokus keduanya teralihkan decit pintu "Nyonya Jiselle? boleh ikut ke ruangan saya sebentar?"

"Iya saya akan menyusul dokter. Lily duduk di sofa itu, boleh menonton di ponsel ibu dan ingat jangan menyentuh alat apapun disana, mengerti?" Setelah dokter keluar, Jiselle memberi peringatan kepada Lily. Karena kadang anak itu suka mendekat pada sang ayah saat Jiselle ke toilet atau membeli makanan. Walaupun Lily cukup pintar untuk tidak menyentuh alat-alat itu, atau naik ke ranjang ayahnya.

"Iya mengerti, ibu." Lily mengangguk lucu dan berjalan ke sofa sesuai perintah ibunya.

"Ingat jangan mendekat pada ranjang ayah!"

Setelahnya Jiselle berakhir di ruangan dokter yang menangani suaminya 2 minggu ini. Entah apa yang ingin disampaikan dokter, Jiselle sendiri tidak dapat menebak entah tentang kondisi suaminya yang semakin parah atau ada hal lain.

"Ada apa dokter? apa ada perkembangan dari kondisi suami saya?"

Dokter laki-laki itu memberi gelengan lemah. "Sejauh ini belum nyonya. Mohon maaf saya harus mengatakan hal ini, kami tidak bisa melanjutkan penanganan terhadap Tuan Jafran."

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang