Perjalanan ini merangkul nafasku,
Hembusan berat yang menundukkan hidung ke bawah,
Leretan air keringat hangat yang mencorak kain tipis,
Terikan suria yang menyuluh terang celah-celah atap yang lusuh,
Aku lelah dengan dunia,
Siapa yang mencipta utopia,
yang mengusung khayalan ini,
Sedangkan ia hanya sebuah rotasi yang akhirnya memamah tiap zat tubuhmu,
Sehingga yang tersisa hanya longsong pudar tanpa roh yang mengisinya,
Nyaring bunyi yang dirasa saat bumi ini terhenti,
Cubaan berehat sejenak hanya menyadarkan diri bahawa kau sedang perlahan,
Perlahan-lahan mati.
YOU ARE READING
antologi: AKSARA-AKSARA KECIL
RandomJust a random poems yang melintasi ruang legar minda seorang Drxxmxrzz