Hadirmu seperti ombak dalam hidupku,
Suatu saat kau hanya beralun di hati,
Bergelombang mengesat rasa renjana,
Membolak-balikkan jiwa antara benci dan suka,
Namun tiba juga masa saat ombakmu tinggi,
Memukul menyentak lamunan ke arah realiti,
Bahawa ombakmu hanyalah sebuah musim,
Seperti tengkujuh yang lalu pada november,
Engkau juga hadir sementara,
namun bila tiba masanya,
Kau berlalu dengan hentaman hati lalu pergi menarik sisa-sisa ku pergi,
Kini hanya tinggal aku yang terkapai-kapai menunggu,
musim ombakmu yang tidak pasti waktunya kembali.
YOU ARE READING
antologi: AKSARA-AKSARA KECIL
RandomJust a random poems yang melintasi ruang legar minda seorang Drxxmxrzz