Teruntuk kamu,
Kamu itu sebahagian hidupku,
Tona warnaku itu sentiasa kelam sebelum datang kamu melakar warna,
Walaupun sebentar sisamu masih kusimpan dan takkan pernah ku hapuskan,
Saat mentari jatuh dan bulan mengganti waktu,
Bayangan memori kita membentuk tayangan yang kuputar di sepertiga malamku,
Mengapa sulit untuk melupakan sosok yang sudah lama menjauh,
Apa saat kamu pergi, kamu turut membawa separuh diriku,
Atau aku sendiri yang masih mengikat diriku dengan waktu lalu,
Sedangkan kamu yang sudah kembali ke realiti dan tinggalkan kenangan kita di masa-masa silam yang akan terkunci selama-lamanya.
YOU ARE READING
antologi: AKSARA-AKSARA KECIL
RandomJust a random poems yang melintasi ruang legar minda seorang Drxxmxrzz