pagi ini baskara menampakan sinar nya dengan penuh elok,mengiringi aku yang terbangun dari sebuah mimpi panjang ku ya, kali ini aku benar benar memasukan mu kedalam sebuah mimpi, kamu berjalan mencari sebuah tempat di suatu ruangan kelas mengenakan setelan kemeja dan celana pendek kali ini tampilan mu berbeda kamu terlihat sedikit lusuh dan acak acakan, kamu terus mencari namun nyatanya kosong tidak ada satu bangku pun yang tersisa kecuali di samping ku, mau tidak mau kau duduk di samping ku,
"hai" ucap ku pagi itu, kamu menoleh menjawab pertanyaan ku sekilas lalu mengalihkan pandangan mu lantas aku hanya mempu tersenyum.
"boleh tanyaa, za kenapa kamu meninggal kan aku?" ucap ku pada mu dan hanya kau tanggapii dengan tatapan sendu,
"maaf" satu kata itu lolos dari mulut mu membuat ku tak mampu mengucap kan apa pun, aku merindukan suara ini
"maaf aku udah ninggalin kamu waktu itu, aku bener bener ga bermaksud" ada jeda di sana ku lihat mata mu mengeluar kan butiran butiran bening,
"waktu itu aku sangat sibuk akan semua urusan ku, fikir ku jika aku berhenti bersama mu maka aku akan jauh lebih baik, nyata nya bohong" pandangan mu menelisik jauh ke depan tak lagi menatap ku.
"lantas mengapa kamu tak kembali?"
"aku malu ca, apakah seorang yang sudah aku sakiti seperti kamu mampu berbaik hati, mengizin kan ku kembali masuk ke dalam sana" ucapan mu waktu itu malah hanya membuat ku kembali terdiam bagaimana bisa seseorang yang tahu aku masih menanyakan itu?
"serius kamu tanya gitu za?, jelas aku akan berbaik hati mengizin kan kamu kembali masuk kedalam nya, karna kamu salah satu dari tujuan ku", aku ingin memeluk mu, tapi tak ada nyali yang tersisa di sana.
ingatan ku terlampai jauh menyisakan sorot mata ku menampakan kerinduan yang mendalam di sana, aku membuka ponsel ku, melihat informasi tentang tugas hari ini, sambil berjalan aku melihat mu di sana, di sebuah kedai angkringan, dengan satu gelas kopi dan seputung roko yang kamu hisap, aku terdiam di sana, menyaksikan hal yang tidak pernah aku lihat, aku memelan kan langkah ku, ku erat kan cengraman pada tas gendong ku, takut takut kamu mengenali ku, aku terus menundukan pandangan ku aku masi ragu untuk menemui mu, sumpah rasa sayang ku masi amat dalam rasa takut ku semakin membuat ku hilang arah aksara, bagaimana selanjutnya.
aku mendudukan diri ku di sebuah bangku kosong di pojok sana, menelisik suatu ruangan yang penuh dengan manusia, hari ini fikiran ku hanya terfokus dan ter tuju pada mu za, rasanya tadi aku ingin menghampiri mu mengatakan "kenapa?, kenapa melakukan itu, kalau kamu pusing kamu bisa temui aku kamu bisa peluk aku sepuas mu" tapi angan akan tetap menjadi angan,
kelas pun berakhir dengan aku yang sama sekali tidak mendengar kan apa yang dosen ku jelas kan,
"ca" panggil raksa aku menoleh wajah ku sudah kalang kabut.
"bawa motor" tanya nya pada ku, seketika ingatan ku kembali pada nya, dulu dia juga sesering itu menanyakan hal ini pada ku.
"engga tadi aku jalan" sanggah ku.
"mau bareng ?" aku menggeleng,
"aku mau ke danau sebentar"
"aku anter ca ayo"
"engga ngerepotin emang" tanya ku pada raksa lantas dia hanya menggeleng sebagai jawaban.
"ya sudah ayo mampir ke indomart ya aku mau beli sekotak susu dan camilan untuk kita setidak nya jangan menolak anggap saja ini ucapan trimakasi ku" raksa mengiyakan perminta an ku, kami berjalan menuju tempat parkir.
raksa melajukan kendaraan nya terdengar hening di sana,
"caaaa" aku sedikit membungkuk kan duduk ku
YOU ARE READING
AKSARA
Fantasybersama dengan aksara menjadi hal terbaik yang pernah ada di alam semesta, pelukan nya selalu menghangat kan menjadi sandaran terbaik setiap saat aku terjatuh. aksara pulang lah aku menunggu di depan pintu yang sama