"cepat tangkap mereka..."
Seorang kesatria memberi perintah dengan lantang kepada bawahannya, barisan monster yang memiliki bentuk seperti serangga, bejalan dengan dua kaki berlari cepat, para moster itu mengejar dua orang yang ada di hadapan mereka.
Tanah yang tandus berwarna hitam keunguan, dengan pohon - pohon yang mati serta bau asap tercium menusuk hidung, dibawah langit yang berwana hitam meski di siang hari, dua manusian bersusah payah lari dari kejaran monster dengan sekuat tenaga.
"khaah"
Darah segar keluar dari mulut salah seorang yang berlari, dengan kondisi compang camping, memiliki banyak robekan pada bajunya dan luka yang terlihat jelas.
"terus lari"
Pria dengan armor merah tiba tiba menghentikan langkahnya, terlihat dari kejauhan monster-monster yang mengejar mereka dengan jumlah banyak semakin mendekat.
"apa yang kau lakukan" gelisah temannya
"pergilah ini sudah hampir batasku"
"kheh" merengit kesakitan memegangi dadanya yang terasa panas seperti terbakar
"jika kau berhasil kembali, tolong berikan ini pada istri dan anakku"
Mengulurkan tanganya, sebuah kalung berliontin perak menggantung di genggamannya
"saat kau sampai titik point hancurkan gatenya"
"cepat pergi, aku akan memberimu sedikit waktu"
Pria berarmor merah berbalik menghadap gerombolan musuh, jumlah monster yang seperti sekawanan semut menyerbu buruanya. Dia menoleh ketemannya dan mengankat tangan menggerakan telapak tangannya, tanda untuk menyuruhnya segera pergi.
"ma maaf..."
Dengan berat hati temannya berbalik badan, mulai melangkahkan kaki dan meninggalkannya
[Skill 1 hyper dash active]
Kaki orang yang sedang berlari memancarkan cahaya biru, dalam sekejap dia bergerak seperti kilatan cahaya meliuk liuk melewati pepohonan yang mati, menjauhi temanya dibelakang.
"Hah... inilah akhir sang pahlawan" sedikit keluh dari pria beramor merah.
"kheh, papa mencintai mu yui"
Sambil terseyum dia membenturkan kedua tinjunnya di dada, guna meningkatkan keberanian dan tekadnya.
[Ultimate skill active]
Di kedua telapak tangannya terbentuk bola api yang besar, dia menahannya membuat bola api itu terus terkompresi semakin kecil, seukuran kelereng, cahaya yang terpancar semakin terang berwana putih, saat jarak dia dengan musuh tinggal beberapa langkah lagi....
Boooooommmmmm
Dari kejauhan ledakan besar terdengar, pria yang sedang berlari menoleh ke belakang, cahaya merah memancar dan asap berbentuk jamur membumbung ke langit, tangannya mengenggam erat liontin perak itu, meneguhkan hati untuk mempercepat langkahnya.
***
"kuaah"
suara jeritan monster terbakar, tubuh gosong monster-monster tergeletak dimana mana, dengan api yang masih menyala di sekitar, tanah tempat terjadinya ledakan memiki lubang besar menganga seperti bentuk mangkuk, dengan asap tebal menyelmuti.
"apa yang tejadi"
Efek ledakan yang kuat membuat angin kencang disertai hawa panas, membawa pasir pasir berterbangan, kesatria berarmor hitam menuntup wajahnya dengan tangan menghalau hembusan angin panas, beberapa waktu kemudian seekor monster berkelapa seperti belalang sembah dengan kulit kasar kehijauan dipenuhi duri, melapor pada kesatria berarmor hitam.
"tuan,pasukan yang ada di barisan depan musnah"
"sialan dua tikus itu"
"apa keduanya juga mati"
"tidak tuan, salah satu berhasil melarikan diri"
"bagaimana dengan benda yang mereka curi"
"sepertinya dibawa oleh salah satunya tuan"
"kejar, kerahkan semua pasukan yang tersisa..."
"baik tuan" dengan hormat monster itu pergi
"kekekek, bagaimana bisa seorang jendral kecolongan oleh mahluk lemah itu"
Seorang beramor biru duduk diatas punggung naga yang sedang terbang, naga berwarna merah dengan gigi tajam terbang kearah kesatria berarmor hitam.
"diam kau, kadal terbang"
Dengan kesal dia menaiki kudanya lalu menghentakan kakinya ke perut kuda hitam, kuda yang merespon perintah majikannya untuk berlari mengankat kedua kaki depannya dan mulai bergerak.
"apa perlu ku bantu"
Pria berarmor biru yang duduk diatas naga, terbang mengikuti dibelakang kesatria berarmor hitam
"aku tak butuh bantuanmu, pergi kau"
"borjack, kau orang yang tidak bisa diajak senang - senang "
"matamu senang - senang, jika kau tak pergi akan ku belah dua tubuhmu"
Kesatria berarmor hitam mengengam pedang di pinggannya, melihat hal itu naga yang ditungangi temanya terbang menjauh.
Gerombolan monster tiba di pinggir hutan, monster yang berada di barisan paling depan berbentuk anjing, dengan tinggi badan lebih dari tiga meter, berkepala dua dengan bulu hitam yang ditumbuhi duri duri tajam di punggugnya, berlari cepat memasuki hutan.
Di waktu yang sama
Orang yang berlari telah tiba di tempat titik point, terdapat benda berbentuk lingkaran berwarna abu dengan garis biru melingkar, dia mendekat dan menekan beberapa tombol, arus listrik mulai terpancar dan sebuah portal tebentuk di dalam mesin itu. Sebelum memasuki portal dia memasang beberapa bom waktu dan menempelkannya di belakang mesin itu, mengatur timer menjadi satu menit, saat tombol merah ditekan angka pada layar mulai menghitung mundur, dia melangkahkan kaki masuk dan menoleh ke arah dia datang sebelum tubuhnya terhisap kedalam portal.
***
Ditengah hutan sebuah area kosong terdapat bekas ledakan kecil dan besi besi berserakan, beberapa monster tiba dan berkumpul mengengdus seperti anjing. Salah satunya mengambil sebongkah besi hitam bekas terbakar, terlihat didalamnya ada sirkuit board dan kabel kabel yang hangus.
"tuan lihat ini"
Monster itu berlari kearah kuda hitam yang ditunggangi borjack, menunjukan sebuah perangkat yang rusak di tanganya.
"benda apa itu"
"tidak tau tuan, tapi aroma dari satu orang lagi hilang disini"
"kita telah membunuh Sembilan lainya, hanya satu yang berhasil kabur"
"maaf tuan" sambil menundukan kepalanya
"perintahkan semua untuk kembali"
"dan bawa tumpukan besi itu"
"baik tuan"
Para monster memunguti besi besi itu dan bergerak kembali, ratusan monster keluar dari hutan dan melewati lubang besar yang tercipta oleh ledakan, mereka membawa beberapa yang terluka dan kembali ke markas.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIDER WORLD
FantasyCerita dimulai dimana sebuah game bernama Rider World yang baru dua tahun dirilis menjadi game terkenal di dunia, namun dibalik itu ada dunia lain yang terhubung dengan dunia game, sedang mengalami krisis dan perang besar. Sang Protagonist tanpa sen...