1

649 47 2
                                    

Pagi hari dikeluarga Abinara, keluarga ini kini tengah menyantap sarapan pagi yang memang sudah menjadi kewajiban setiap manusia.

Daddy Sena adalah orang pertama yang menduduki kursi utama dimeja makan, setelah itu disusul oleh Aga. Alvin memang selalu menjadi orang terakhir yang datang ke meja makan. Sedangkan Mommy Sila mempersiapkan sarapan mereka.

Kalau hidangan saat sarapan, Mommy Sila lah yang masak, beliau ingin setidaknya satu kali sehari masak untuk suami dan anak-anaknya.

Karna kesibukan yang beliau miliki, Mommy Sila jadi jarang ada waktu untuk keluarga. Maklum lah ya namanya juga aktris terkenal.

Seorang pemuda terlihat menuruni tangga. Mommy Sila tersenyum menatap anak sulungnya yang hanya menampilkan ekspresi datarnya.

"Selamat pagi abang Alvin" sapa Mommy Sila saat anaknya sudah duduk dikursi disamping sang adik.

Alvin menatap mamanya sekilas tetap dengan ekspresi datarnya "Pagi" balasnya singkat.

Mommy Sila hanya tersenyum maklum sama sifat anaknya yang satu itu.

"Datar amat tuh muka, senyum dikit kek. Biar gantengnya nambah. Nih kaya gue nih senyum" Aga rersenyum sangat lebar. Tapi Alvin tetap sama, datar.

"Udahlah Ga, percuma juga kamu nyuruh dia senyum. Itu mah ga akan pernah terjadi!" kata Daddy Sena yang sedari tadi memperhatikan interaksi kedua anaknya.

Aga yang mengoceh terus menerus tapi tidak dihiraukan sama sekali oleh sang kakak. Aga mah anak yang sabar banget. Makanya walaupun ga dapet respon apa-apa dari kakaknya, dia tetep bicara.

"Udah, udah makan aja yuk nanti kalian telat" Mommy Sila menghentikan Aga yang hendak ngomel lagi.

Lalu setelahnya hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu. Keluarga itu menyelesaikan sarapan dengan tenang.

Alvin yang sudah selesai dengan sarapannya pun pamit kepada kedua orang tuanya. Pemuda itu mencium tangan Mommy Sila terlebih dahulu, baru setelahnya mencium tangan Daddy Sena.

Saat akan melangkah, suara Daddy Sena yang memanggilnya membuat pemuda itu menghentikan langkahnya yang hendak meninggalkan meja makan. Alvin menolehkan kepalanya menghadap sang Daddy.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Nanti Daddy sama Mommy akan makan malam bersama sahabat Daddy. Kamu sama Aga wajib ikut!" ucapnya memandang sang anak yang tetap dengan ekspresinya.

Saat Alvin membuka mulut hendak menolak "Tidak ada penolakan! Kalau kamu ga mau datang, Daddy jamin nama kamu tidak akan ada di kartu keluarga" Lanjut Daddy Sena tidak membiarkan sang anak menentang.

Alvin membuang kasar nafasnya "Terserah" jawabnya lalu pergi meninggalkan rumah dan menuju sekolah.

Daddy Sena tersenyum mendengar jawaban sang anak. Sebenarnya dia hanya bercanda saat mengatakan akan menghapus nama Alvin dari kartu keluarga. Orang tua mana yang tega membuang anaknya sendiri. Itu namanya gertakan saja.

Sedangkan Mommy Sila hanya geleng kepala melihat sikap anaknya yang terlampau dingin dan datar. Dia sebenarnya bingung, dapat dari siapa sifat Alvin yang seperti itu.

Sudahlah bisa-bisa sakit kepala kalau memikirkan semua perilaku Alvin.

Sudahlah bisa-bisa sakit kepala kalau memikirkan semua perilaku Alvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Snow Home [Asahi X Winter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang