23

2.9K 256 12
                                    

~Happy Reading All~


Jeongwoo mematung di depan pintu saat ia melihat seseorang yang begitu ia benci namun ia rindukan pula.

"Haruto" gumam Jeongwoo

"Aunty woo" panggil Leo, membuat Hiro dan Haruto membalikkan badan mereka kebelakang.

Ketika Haruto membalikkan badannya, Netranya bertemu dengan Netra coklat indah yang selalu ia rindukan.

Seseoramg yang selama ini ia cari kini berdiri di hadapannya. Saling memandang satu sama lain.

"Jeongwoo" ucap Haruto

"Mama kenapa lama sekali berbelanjanya?" Tanya Hiro dihadapan Jeongwoo

"Ah maaf sayang,banyak yang harus dibeli jadi sedikit lama"jawab Jeongwoo sembari menarik Hiro untuk berdiri di sampingnya

Raesung dan Yeongue yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.

"Jeongwoo, apa Hiro pu-"
"Pergi, Pergi dari sini sekarang juga" ucap Jeongwoo tegas sembari menatap Haruto lekat-lekat

"Woo aku minta maaf, mari bicarakan ini semua" ucap Haruto sembari berjalan mendekati Jeongwoo

"Berhenti, jangan mendekat. Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi Tuan watanabe, jadi sekarang silahkan pergi dari sini" ucap Jeongwoo

"Mama kenapa menyuruh kakak ini pergi,  dia tadi mengantarkan Hiro dan Leo pulang ke sini. Dan Juga kak Haru ingin berkenalan dengan mama" ucap Hiro

Jeongwoo menatap Hiro begitu ia mendengar penjelasan dari Hiro.

"Bukannya mama sudah bilang sama Hiro, jangan ikut dengan orang asing" ucap Jeongwoo sembari mensejajarkan tingginya dengan Hiro

"Tapi Ma, kak Haruto orang baik  iyakan Leo" ucap Hiro

"Uhmm iya Aunty woo" ucap Leo

Jeongwoo hanya menghela nafasnya sebelum membawa tubuhnya berdiri dan menatap Haruto kembali.

"Terima kasih sudah mengantar mereka pulang, tak seharusnya anda repot-repot mengantar mereka. Dan ya Silahkan pergi dari sini karena saya tidak ingin melihat anda" ucap Jeongwoo

Haruto hanya menatap Jeongwoo dengan tatapan memohonnya.

"Woo aku tahu kamu benci sama aku, tapi aku mohon ayo bicarakan ini semuanya" ucap Haruto

"Apakah anda tidak mendengar apa yang saya katakan, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, lagi pula kita ini hanya orang asing" ucap Jeongwoo sembari melangkah menuju ruang kerjanya ditoko.

Saat Haruto hendak menyusul Jeongwoo, Yeongue menghentikkan Haruto.

"Pergilah Haruto, kalau kau memang benar-benar menyesal, biarkan Jeongwoo sendiri. Pertemuan kalian terlalu mendadak" ucap Yeongue

"Yang dikatakan Yeongue benar, pergilah kau bisa kembali besok kesini, pergilah sebelum suamiku dan tunangan Yeongue tiba disini. Kau pasti tau apa yang akan terjadi jika tahu kau disini" ucap Raesung

"Baiklah aku pergi" ucap Haruto sembari keluar dari toko

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️


"Maa.." panggil Hiro ketika memasuki kamar Jeongwoo

Namun Hiro hanya melihat sang Mama yang yang sedang duduk ranjang sembari melamun

Hiro mendekat dan langsung memeluk Jeongwoo, membuat Jeongwoo sedikit kaget.

"Hiro" ucap Jeongwoo

"Mama kenapa?ada masalah?" Tanya Hiro

"Tidak sayang, mama tidak apa-apa" jawab Jeongwoo

"Uhmm baiklah" ucap Hiro semabari duduk di samping Jeongwoo

"Hiro ada apa kesini hmm?" Tanya Jaeongwoo

"Hiro ingin tidur dengan mama, boleh?" Tanya Hiro

"Tentu saja boleh" jawab Jeongwoo

Hening diantara keduanya, Jeongwoo yang kembali memikirkan tentang pertemuannya dengan Haruto dan Hiro yang bingung ingin bertanya sesuatu namun ia takut hanya akan menyakiti sang Mama.

Akhirnya Hiro memutuskan untuk bertanya kepada Jeongwoo

"Ma..Hiro boleh tanya sesuatu?" Tanya Hiro

"Uhmm, ingin tanya apa?" Jawab Jeongwoo

"Uhm Ma Hiro memang masih kecil, tapi Hiro sudah mengerti keadaan Mama, jadi bisakah Mama memberitahu Hiro yang sebenarnya, tentang Mama dan Papa?" Tanya Hiro

"Hiro kenapa bertanya seperti itu?" Tanya Hiro

"Hiro hanya ingin tahu, Hiro hanya Rindu kepada Papa" jawab Hiro

"Hiro, maaf Mama tidak bisa kau masih terlalu kecil untuk mengetahuinya" ucap Jeongwoo

"Bukannya sepandai apapun Mama menutupinya pada akhirnya aku akan mengetahuinya. Jadi Hiro mohon kepada Mama tolong beritahu Hiro. Hiro tidak akan membenci Mama dan Papa jika memang menyakitkan, Hiro akan terima" ucap Hiro sembari menatap sang ibu

Akhirnya Jeongwoo pasrah dan menceritakan semuanya kepada Hiro, tentang keberadaannya yang di tolak oleh sang Papa.

Hiro yang mendengar penjelasan sang ibu, tak kuasa membendung air matanya.

Sakit Hati tentu, tapi Hiro bisa apa. Yang mampu ia lakukan hanyalah menangis di pelukkan sang Ibu

".......Maaf, Maafkan Mama dan Papa"ucap Jeongwoo sambil menangis

"Harusnya hiks hiks, mama menuruti apa kata Papa hiks kalau saja Hiro tidak ada, Mama dan Papa mungkin sudah bahagia hiks hiks" ucap Hiro

"Hiro tidak boleh bicara seperti itu, kalau Mama menggugurkan Hiro, mama akan menderita karena menyesal. Dengarkan Mama Hiro, Mama bahagia saat ini meski Papa tidak ada disamping kita" ucap Jeongwoo

"Apa Papa masih hiks hiks tidak mau menganggap Hiro sampai saat ini?"tanya Hiro

"Papa pasti sudah menganggap Hiro sebagai putranya saat ini" jawab Jeongwoo

"Lantas kenapa Papa tidak pernah menemui Hiro hiks hiks" tanya Hiro dengan sesegukan

"Hiro, Hiro sudah bertemu dengan Papa" ucap Jeongwoo

Hiro menatap Jeongwoo bingung, kapan ia bertemu dengan sang Papa.

"Kak Haru, orang Hiro sebut Kak Haru adalah Papa Hiro. Papa Haruto" ucap Jeongwoo

"Benarkah itu Papa?" Tanya Hiro tak percaya

"Iya benar, itu Papa" jawab Jeongwoo

Kembali Hiro menangis, Jadi benar bahwa dia adalah Papanya.

'Papa kita sudah bertemu, Hiro rindu Papa' batin Hiro






















Hi guys👋👋👋
Apa kabar kalian? Semoga sehat-sehat selalu.

Maaf lama up nyaa, gimana chapter ini?

Maaf kalau kurang greget dan gk terlalu ngefeel

Sorry for typo

Jangan lupa buat votement dan follow akun wp aku

Happy weekend
Bye byee👋👋

See u next chapter🥀🥀🥀🥀

To My First I'm Sorry and I Miss You [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang