°•°
.««--------------»»
.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
---[Not Enough Honey]---JenLe
🔞By. FaltterPie
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•«--------------------»
.
•°•Jeno menata berkasnya serapi mungkin di meja kerjanya, hari ini dia sudah berencana untuk menemui bu Yoon untuk membahas les tambahan Chenle yang sudah sama sekali tak tersentuh sejak kejadian terakhir yang pada akhirnya membuat Jeno memperingati adiknya itu mengenai usia dewasa.
Bu Yoon menyarankan pada Jeno untuk memberikan Chenle les privat hanya untuk materi yang benar-benar menjadi kelemahan Chenle.
"Tapi Chenle bodoh dalam semua hal Jen."
Hendery berucap dengan nada menyadarkan kawannya, sejujurnya Jeno juga melakukan hal yang sama saat pertama kali melihat laporan belajar Chenle.
"Aku tidak percaya ada anak yang mendapatkan angka empat hampir di setiap mata pelajaran. Aku berani bertaruh ayahnya pasti bekerja keras untuk menyuap guru-guru itu agar memberikan nilai tinggi. Angka sembilan di kertas ini bahkan jauh lebih menakutkan dari daftar pendonor organ yang menolak untuk mendonorkan organnya." Hendery melempar beberapa lembar kertas rapor asli Chenle ke meja Jeno.
Jeno mengehela nafasnya lelah dan memungut kertas yang berserakan di meja.
"Apa urusanmu datang kemari? Bukannya aku bilang untuk tidak menemuiku sembarangan?" Dia melirik Hendery tajam, sedang yang dilirik hanya diam tak acuh.
"Sabar Al Jen, aku kemario untuk mengambil beberapa dokumen yang kuperlukan, dan juga uang senilai tujuh puluh lima juta Xorgu" Hendery menunjukkan ponselnya yang berisi percakapan antara dirinya dengan broker yang akan memasukkan Chenle ke sekolah bergengsinya. "Kau psati tau jumlah yang kusebut lusa bukan harga bersih yang harus kau keluarkan?"
Tanpa banyak bicara Jeno memutar password brangkasnya, menarik satu koper besi berisi beberapa bendel uang yang sudah tertata rapi lalu melemparnya ke orang yang kini tengah duduk santai di kursinya.
"Hey, hati-hati bung, ini besi." Gerutu Hendery.
"Aku sudah menyiapkannya, kau bisa gunakan lebihnya untuk bersenang-senang."
"Aku? bukannya disini kau yang paling butuh 'bersenang-senang' itu? Lihat Al Jen kecil pasti sudah meraung minta di sentuh." Hendery mengambil koperdi depannya dan segera menentengnya keluar. "Baiklah, aku terima kebaikan mu Al Jen, sampai jumpa."
"Siapa itu?"
Jeno tersentak dengan suara nyaring yang tiba-tiba menyapa telinganya.
"Temanku. Apa yang kau lakukan disini?"
Chenle melempar tasnya dan duduk di sofa ruangan itu, meletakkan kakinya di meja dan mengeluarkan ponselnya. "Aku bosan, guru matematikanya tidak cantik."
Jeno meghela nafas kasar, ini jelas bukan kali pertama adiknya membolos sekolah."Meski begitu kau harus menghargai gurumu Chenle, apa ayahmu tak mengajari cara menghormati orang tua?"
"Ayah lebih menyukai orang cantik dari pada orang tua, itu sebabnya aku tak tau siapa ibuku." jawab Chenle tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Enough Honey 🔞 | JenLe
Fiksi Penggemar⚠️BXB⚠️ ⚠️JENLE AREA⚠️🔞🔞 ⚠️->PRIVATE ALL CHAPTERFOLLOW FIRST, READ THEN<⚠️ HARGAI AUTHOR DENGAN VOMENT YA The Game Begin Kadang sifat posesif adalah suatu anugrah yang mungkin seseorang idamkan saat memiliki dunia yang sepi. Namun Jeno membuat dun...