BAB 3 : Politic's Party

63 25 5
                                    

Hallo readers^^

Senang bertemu kalian kembali. Terima kasih yang masih membaca ceirta ini hingga ke part 3 dan terima kasih kepada readers yang menunggu update cerita ini. Authors bingung mau berkata apa lagi. Sepertinya authors mempersilahkan readers untuk melanjutkan membaca saja...

.

.

.

Menemani Nancy dari sore hingga malam dan mendengarnya berceloteh membuatku mulai mengenal gadis cantik ini. Ia mengagumi ibunya, Cassandra Morgan atau orang-orang memanggilnya Cassie Mary, seorang penyanyi dan juga aktris. Aku baru menyadarinya, Nancy memiliki wajah yang sangat mirip dengan ibunya hanya saja ia terlahir kembar bersama Nick, kembar tidak identik. Terakhir kali diriku mendengar lagu Cassie Mary disaat aku masih tinggal di Abington. Tetanggaku memiliki koleksi semua piring hitam miliknya. Aku belum pernah melihat film Cassie Mary karena ia lebih terkenal menjadi penyanyi dari pada aktris.

Sayangnya, Sang Ibu yang sangat sempurna di mata Nancy tidak bisa ia temui setiap hari lagi. Cassie Mary dan Justin Morgan bercerai lima tahun lalu. Nancy masih bersyukur karena ayahnya memperbolehkan ibunya yang tidak tinggal di manor lagi datang ke rumah ini untuk menemui mereka berdua. Walau tidak bisa menginap, tapi kunjungan ibunya dapat membuat Nancy senang.

"Masuklah," ucapnya sambil menarik tanganku memasuki kamarnya.

"A-aku— aku rasa Nyonya Marlin akan mencariku nantik," aku menolak tentu saja. Ini pertama kalinya diriku memasuki kamar perempuan.

Nancy terdiam sejenak. Ia berhenti menarikku. Lalu, ia menyuruhku untuk menunggunya sebentar di depan pintu kamar. Ia memasuki kamarnya dan aku lihat ia berjalan menuju telepon di meja kecil disamping ranjangnya. Aku tidak terlalu mendengar dengan siapa atau apa yang Nancy bicarakan di telepon karena aku sibuk melirik ke kiri dan kanan lorong, melihat apakah ada Nyonya Marlin yang tengah berkeliling manor atau seseorang pelayan yang mungkin saja mengadukannya ke Nyonya Marlin. Lalu, tanpa sadar Nancy telah berada di hadapanku.

"Aku sudah menelpon Nyonya Marlin. Pelayan akan membawakan makan malam kita ke kamarku dan kau bisa menemaniku tidur malam ini."

Tunggu, apa aku tidak salah dengar? "A-apa? Menemani tidur?"

Nancy mengangguk dengan polosnya. "Iya," jawabnya. "Aku tidak bisa tidur sendirian."

"Ke-kenapa harus aku? Bagaimana dengan ayahmu?"

"Ayah terlalu sibuk dengan tugasnya. Dan juga aku mendapat informasih dari Tuan Bloise bahwa ayah sering keluar belakangan ini saat malam hari dan pulang esok paginya," dia menggangkat bahunya. "Aku dan Nick tidak tahu ayah kemana."

"Ta-tapi tidak baik laki-laki dan perempuan tidur satu kamar," aku masih berusaha menghindar. Ini benar-benar gawat.

"Aku dan Nick sering tidur bersama."

"Itu..." fakta yang sangat mengejutkan. "Dia saudaramu, Nancy. Aku tidak."

"Kalau kau tidak mau satu ranjang denganku, kau bisa tidur di sofa," ia menunjuk ke sofa berwarna pink di hadapan pintu. "Temani aku malam ini, Harry."

"Tidak. Ibuku akan mencariku."

"Aku sudah menyuruh Nyonya Marlin untuk memberitahu ibumu. Ibumu akan mengerti."

"Aku tidak bisa..."

"Ini perintah, Harry!" Ia menaikkan nada suaranya membuatku kembali terkejut. "Bila kau menolakku sebagai teman, kau tidak bisa menolakku sebagai majikanmu. Tunjukkan kepatuhanmu, Harry Dawson."

THE MORGAN - Tales of The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang