22. Batal tunangan

21 18 15
                                    

Jangan terlalu berharap, karena hatinya masih mengharapkan seseorang -Stela

"Ga! " panggil seorang gadis

Raga menoleh. Ia menatap gadis itu dengan wajah datarnya, Stela tersenyum berlari kearahnya.

Ia hendak memeluk Raga, tetapi lelaki itu menghindar darinya.  Membuat Stela malu.

"Niatnya mau meluk cogan,  eh ternyata meluk tembok. " celoteh seorang gadis.

"Ikut campur aja, lo! "ketus Stela.

"Ga,  yakin lo sama nenek lampir ini? " tanya Tasya, teman sekelas Raga.

"Gue nggak ada apa-apa sama dia. " balas Raga.

Membuat Tasya membulatkan matanya,  "Jadi, dia cuman ngaku-ngaku dong kalau udah tunangan sama lo? " tanyanya lagi

Raga mengangguk.

"Tega banget sih kak, lo sama gue?! "

"Faktanya seperti itu. " balas Raga dingin.

"Hahaha,  dasar kang halu. " ejek Tasya. "Mana sok berkuasa lagi " tambahnya.

"Diam nggak lo?! "

"Ups! " Tasya menutup mulutnya.

Kebetulan Tami dan Rissa hendak melihat adegan tersebut,  "Stela mangkin halu aja ya. " bisik Tami

Rissa hanya tersenyum tipis.

"Cocok banget tuh,  dia adu jambak sama Kak Tasya. "ucapnya pelan.

"Cocok? " tanya Rissa menatap Tami.

"Ya,  siapa sih yang nggak kenal Kak Tasya. Em.. Kecuali lo sih,  haha. "

Karena tertawa terlalu keras,  membuat ketiga orang itu menatap Tami dan Rissa.

"Lo ngetawaiin gue?! " tanya Stela kepada Tami,  "Oh,  mulai berani ya lo? "

"Enggak, " balas Tami sedikit takut.

"Makanya kalau ketawa inget tempat, " ucap Rissa pelan.

"Kelepasan. "

🌼

"Akhirnya,  dateng juga. " ucap Raga menghampiri Rissa.

"Udah sarapan? " tanya Raga membuat Stela cemburu.

"Kok lo nanya dia sih, kak?! " kesal Stela.

"Sadar diri, " sindir Tasya lalu pergi.

Raga menarik tangan Rissa,  "Kemana? " tanya gadis itu

"Kantin. " jawab Raga.

Stela menyaksikan kepergian Raga dan Rissa dengan tatapan bencinya.

"Apa lo liat-liat,  mau gue congkel mata lo? " tanya Stela kepada Tami

Gadis itu menggeleng.

"Neona, " panggil seorang gadis dari belakang.

Tami terkejut mendengar nama tersebut,  ia menahan dirinya agar tidak menoleh.

Gadis itu dengan tegang berjalan menaiki anak tangga.

Neola menatap kepergian Tami dengan putus asa,  "Gue kira lo. " ucapnya pelan.

'Tami! " teriak Neola.

Ragu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang