Part 18

31 11 2
                                    

HALOO🌈

Kasih luv ini 💜 biar aku semangat up next partnya.

Semua cerita, tokoh, alur, tempat, dan waktu adalah fiksi, jika ada kesamaan di tempat lain, maka hanya kebetulan. Cerita ini 100% pure imajinasi.

Teen fiction banyak alur dan tokoh yang berbeda dari masing2 author. Thank you.

HAPPY READING!!

Hari ini pelantikan osis baru telah dilaksanakan bersamaan dengan upacara di hari senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini pelantikan osis baru telah dilaksanakan bersamaan dengan upacara di hari senin.
Pelantikan ini juga menggantikan osis lama yang tengah fokus untuk melaksanakan ujian kelulusan.

Setelah acara pelantikan di lapangan para semua anggota tengah berkumpul di ruangan osis.

"Selamat ya! Semoga bisa memegang amanat dan sekolah kita bertambah maju."

"Iya kak, terimakasih udah mempercayakan gue sama yang lain untuk nerusin generasi selanjutnya."

"Pasti. Gue gak asal pilih orang, harus teliti dan benar dalam memilih." Kata Alya sambil tersenyum bangga kepada adik kelasnya yang telah dilantiknya tadi pagi.

Sekarang sudah pukul 9 waktunya istirahat.
Seminggu ini organisasi memang menghabiskan waktunya untuk berkumpul di ruangan mereka, untuk membuat sebuah kenangan yang masih tersisa di antara mereka.

***

Reynald, cowok yang kini masih memakai almamater sekolahnya berjalan ke ruang guru, sebab ia dipanggil oleh wali kelasnya, walaupun ia tau tidak ada kepentingan yang lebih penting daripada membahas geng motornya itu.

Setibanya dekat di ruang guru, ia melihat ada seseorang yang dikenalnya selama ini berada di luar negeri-orang tua Alya.
Memutuskan mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan wali kelasnya untuk melihat tindakan bajingan satu itu, jangan salahkan jika Reynald tak sopan padanya. Lelaki paruh baya itu telah melakukan tindakan keji terhadap keluarganya, hingga membuat kedua orang tuanya tewas.
Walaupun itu semua adalah kesalahpahaman yang seharusnya pelaku mendekati mereka sekarang.

"Saya minta, Alya dijadikan juara satu di kelasnya." Begitu mendengarkan percakapan kedua orang tua itu Reynald mempertajamkan pendengaran dan keningnya berkerut. Tentunya wali kelas dan orang tuanya Alya.

"Wah, murid-murid saya semua mengutamakan kejujuran pak."

"Kalau begitu, gimanapun caranya saya mau anak saya dipandang pintar oleh keluarga dan juga teman-temannya."

"Kalau bapak perlu tahu, saya sebagai wali kelasnya tidak setuju dengan itu, saya bisa menjadikan Alya juara pertama di kelas, tapi-" ujar wali kelasnya menggantung, hal itu membuat orang tua Alya mengangkat alisnya satu sambil berkerut dahi ingin pria paruh baya di depannya itu melanjutkan kata-katanya.

"Perlu diketahui jika Alya pernah melewati masa depresi setelah konseling waktu itu. Dia berkata depresi setelah melakukan misi di sekolah ini atas suruhan anda dan anda dengan teganya menyuruh Alya menjadi yang terbaik di mata seluruh orang disekitarnya, tidak perduli jika nanti dia sakit atau terjadi apa-apa. Bapak sudah jadikan dia kambing hitam dan tumbal atas semua perbuatan pak Alvino." Jelas wali kelas itu membuatnya orang tua Alya menarik napasnya tercekat mengetahui hal itu.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang