Chapter five

297 25 0
                                    

Hari ini Reksa dijaga oleh kedua sepupu Kean karna Zhafira ada kelas pagi dan ia akan pulang telat karna harus pergi ke gramed dulu untuk membeli novel kesukaannya dan sekalian membeli novel untuk Rafa dan ia juga akan mengerjakan tugas kelompok di rumah Kenzi

"Om mama ana?" tanya Reksa

"Jangan panggil om tapi kakak, aku belum menikah dan Zhafira lagi kuliah" jawab Raefan kesal

"Kuyiah?"

"Hmm"

"Kuyiah pa?" tanya Reksa

"Semacam sekolah tapi berbeda kalo kata kak Rafa" jawab Raefan mengingat kata-kata sang kakak saat dirinya menanyakan apa itu kuliah

"Cekoyah ppa?" tanya Reksa lagi

"Nanti kamu akan tau sendiri ketika sudah besar" jawab Raefan yang sudah jengah dengan pertanyaan Reksa

"Mama acih yama ndak?" tanya Reksa

"Hmm masih lima jam lagi mungkin entahlah" jawab Raefan setelah melihat jam tangannya

"Ini kayaknya enak, Reksa mau gak?" tawar Raefan yang tau kalau Reksa akan mengajukan pertanyaan lain untuknya sedangkan Reksa hanya diam saja saat mulutnya dimasukkan sebuah cookies

"Mari kita lihat ada berapa gigimu" ucap Raefan setelah Reksa menghabiskan cookies nya

"Kenapa gigimu baru enam?" tanya Raefan pada dirinya

"Dia masih bayi Raef, giginya akan mulai lengkap saat umurnya dua atau tiga tahun nanti" ucap Rafa tiba-tiba

"Yaampun kak Rafa berhentilah melakukan itu, kau membuat ku kaget" ucap Raefan yang kaget karna kakaknya yang tiba-tiba saja datang

"Kau saja yang kagetan" balas Rafa

"Sudah tau adikmu ini kagetan, kenapa kau masih saja mengagetiku huh?" balas Raefan

"Aku tidak mengagetimu" ucap Rafa

"Akhh sudahlah kau benar-benar mirip ayah, sama-sama suka berkamuflase" ucap Raefan kesal

"Aku kan anaknya, tentu saja aku mirip ayah"

"Sudahlah aku lelah dengan dirimu yang tidak mau mengalalh"

"Apa-apaan aku selalu mengalah untukmu kok, memang kau saja yang tidak tau diri"

Reksa hanya menatap polos pertengkaran kakak beradik dihadapannya

"Kak sa au mimi cucu" ucap Reksa membuat kakak beradik itu berhenti bertengkar dan saling menatap

"Gue gak bisa bikin susu, gimana dong?" ucap Raefan

"Gue juga gak bisa Raef" balas Rafa

"Yaudah liat tutor di tiktok aja" usul Raefan

"Oke lu sama Reksa tunggu aja, gue bikinin susunya" ucap Rafa

"Oke sip"

Setelah melihat tutor dari tiktok, Rafa mulai mencoba membuat susu untuk Reksa

"Ini takarannya segini ya" ucap Rafa pada dirinya sendiri

Setelah selesai membuat susu, Rafa kembali ke ruang tv dan memberikan Reksa susu yang ia buat tadi

Saat susu itu berada di mulut Reksa jantung Rafa mulai berdegup kencang takut² kalau susu nya kemanisan atau bahkan rasanya hambar karna terlalu banyak air

"Enak gak?" tanya Rafa dengan takut

"Emmm~ nak" jawab Reksa sambil mengacungkan jempolnya

Rafa yang melihat itupun bernapas lega karna semua takarannya benar

"Jantung gua udah dag dig dug anjir takut kalo takarannya salsh" ucap Rafa

"Akhirnya ada yang bener juga dari otak lo, lu pake otak sebelah mana?" ucap Raefan

"Sialan lo" ucap Rafa kesal

"Eh katanya kakak sama adeknya si Kean bakal balik bareng aunty sama om juga" ujar Rafa setelah melihat roomchat nya dengat kakak Kean

"Beneran? Kapan?" tanya Raefan yang sudah tidak sabar bermain dengan adik Kean

"Katanya sih malem ini mereka dateng tapi om sama aunty langsung ke mansion mereka, kalo tiga bocah itu langsung kesini, katanya kangen sama Kean ma Reksa" jawab Rafa

Raefan hanya ber'oh' ria, keseharian mereka dilanjut denfan aktivitas Reksa, seperti tidur siang, makan dll sampai ketiga sepupu mereka datang





















TBC

Pengen bikin cerita yang sad ending tapi bingung yang gimana alurnya dan takut juga kalau gak bakal ada yang baca

Dah lah sampai ketemu di next chap, kira² publish kakak adeknya Kean gak yah

Babysitter [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang