Katakanlah hari ini menjadi hari terberat devanya menjalani kesehariannya di sekolah. sehari setelah dirinya kedapatan berpergian bersama altariq, dirinya semakin menjadi topik pembicaraan jika berpas-pasan dengan altariq. rasa gelisah dan tidak nyaman memuncah sekujur tubuh devanya. jika biasanya ia mendapatkan tatapan hangat dari para siswa-siswi, tidak untuk kali ini.
Devanya yang baru saja memasuki area kantin bersama kylie, sudah menjadi tatapan sinis oleh beberapa siswi disana terutama " Catlyn Agnolia" atau lebih tepatnya perempuan yang mempunyai obsesi tinggi dengan kata "Pick Me Girl"
" hai dev, gua boleh gabung makan bareng kalian gak?" belom dipersilahkan duduk saja, catlyn sudah duduk manis disamping kylie yang berdecak kesal melihat tingkah catlyn.
"hadeh, selera makan gua tiba-tiba ilang" devanya menendang kaki kylie setelah kylie melontarkan ucapannya, kylie mengendikkan kedua bahunya tidak peduli. devanya hanya memberikan senyum yang terlihat seperti dipaksa.
"gua denger-denger dari anak-anak lain, lo jalan sama altariq ya?" ujar catlyn santai. sepertinya hal kemarin sudah menyebar luas di sekolah ini. bahkan pagi ini kylie juga menuntut penjelasan kepada dirinya, walaupun devanya menjelaskan yang sebenarnya kepada temannya ini, yang ada malah jawaban tidak percaya akan fakta yang diberikan devanya.
"kepo banget deh lo sama urusan orang" bukan devanya yang bersuara melainkan kylie, catlyn mulai terlihat kesal.
"gua nanya sama devanya kenapa malah lo yang jawab?!" jawab catlyn kesal.
"kylie, gua dah kenyang kita balik kelas aja, sebentar lagi bu tika masuk" ujar devanya kepada kylie, kalau terlalu lama dalam situasi ini di kantin, bisa-bisa makin menjadi hal yang tidak diinginkannya.
"eh, lo belum jawab pertanyaan gua" catlyn menahan tangan devanya yang hendak pergi dari sana.
"lo berharap gua jawab apa? yang lo denger itu memang benar, tapi itu hanya kebetulan" jawab devanya. catlyn menyilangkan kedua tangannya menatap devanya tidak percaya.
"wah...wah... gua baru tau kalau lo ternyata murahan dari yang gua pikir".
"maksud lo ngatain devanya apa hah?!" kylie mendorong catlyn marah. dalam sekejap semua perhatian siswa-siswi mengarah kepada mereka bertiga.
"iya MURAH, lo tu sasimo tau, tahun lalu lo bareng sama mantan gua David, terus Reksa eh sekarang Altariq." ucapan catlyn membuat devanya tersulut emosi. David atau mantan catlyn tidak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya. hanya karena pernah satu ekskul dengan dirinya sebelum david pindah sekolah dan pernah latihan bersama bukan berarti dirinya mempunyai hubungan dengan david yang bahkan pada saat itu devanya sudah tau david memiliki pacar.
BYURRRRR....
"anjirrrr"
"gilaa.... gua harus rekam nih hahahaha"
devanya menyiram wajah catlyn dengan minumannya yang memang belum ia sempat habiskan. kylie yang berada tepat disamping devanya tak kalah terkejutnya dengan siswa-siswi yang lain.
"anjinggg!! sialan lo!! gila lo ya berani nyiram gua hah?!!!" tak terima dipermalukan, catlyn hendak melayangkan tamparan kepada devanya, namun tertahan oleh reksa di tengah-tengah keributan mereka.
"cukup catlyn" ujar reksa dengan nada dinginnya.
"Rek-reksa.. i-ini semua gara-gara dia, lihat! gua jadi basah gini gara-gara disiram dia" adu catlyn, membuat devanya memutar bola matanya malas.
"heh! lo kali yang duluan nyari gara-gara ngatain devanya Murahan! jangan suka memutar balikkan fakta deh!" timpal kylie membela devanya yang tidak terima sahabatnya diinjak oleh perempuan ular tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Kiss Me Please
Romance[*ON GOING*] ~~~ Devanya Alyra, cewe cantik, humble, ketua tim basket yang selalu menjadi incaran para cowo-cowo di manapun devanya menampakkan dirinya. Altariq Xynio, cowo tampan idola para semua kaum hawa, memiliki segudang prestasi sayangnya ter...