~~ Because My Mistake ~~
Hujan. Hari ini hujan begitu deras di Konoha. Langit terlihat kelabu, ditutupi oleh awan-awan hitam yang bergumul dan menangis. Begitu pula Shikadai, yang menangis tak kalah deras saat mengantarkan kepergian teman-temannya ke peristirahatan terakhir mereka.
Pria yang biasanya terlihat tegar itu tak dapat menutupi lagi amarah dan kesedihannya. Ia jatuh berlutut di depan peti mati sahabat dan tunangannya, menangis begitu deras seperti tak ada harapan lagi. Shikadai terus bertanya-tanya, kenapa harus mereka? Kenapa bukan dia saja? Tak henti ia menyalahkan dirinya sendiri: "Seharusnya aku bisa menyelamatkan mereka! Seharusnya aku bisa melindungi mereka!"
Sudah 2 hari sejak misi ke Desa Kumo berakhir dengan bencana. Mereka tak berkutik melawan dua orang gila itu. Semua menjadi bencana ketika rencana Shikadai hancur berantakan mengetahui bahwa dua orang itu tidak dapat dibunuh. Mereka kelelahan hingga pada akhirnya tidak punya tenaga lagi untuk melawan atau sekedar mundur.
Semua hancur. Semua sirna. Masih teringat jelas di benak Shikadai bagaimana Inojin mati tercekik, bagaimana Chocho mati oleh jutsu bunuh diri Hidan, dan bagaimana Tsuru, orang yang ia cintai, mati. Tubuhnya bergetar setiap mengingat semua itu. Semua terasa hancur.
"Tolong, biarkan aku mati." Shikadai tertunduk menatap kedua tangannya yang bergetar tak karuan. Seperti baru saja terjadi, ia masih merasakan sensasi darah Tsuru yang melumuri tangannya. Ia masih merasakan bau itu. Tangannya basah. Ia menangis. Ia tak tahan lagi dengan perasaan yang menyiksa ini. "Hiks... Kenapa? Seharusnya aku yang menjadi tameng bagi Tsuru, bukan sebaliknya!"
"Tenangkan dirimu, Shikadai!" Shikamaru datang menghampiri sang anak, merangkulnya dengan erat, tak tega melihat penderitaan yang harus ia tanggung. Shikamaru sudah pernah merasakannya, dengan musuh yang sama, dengan ending yang mirip. Tapi, saat itu hanya gurunya yang menjadi korban dan bukan sahabat dan orang yang ia cintai. Sakit rasanya, tapi Shikamaru yakin yang anaknya rasakan lebih menyiksa dari pada yang ia rasakan. "Kau harus bisa menanggung semua ini!"
"Kau tidak mengerti, Tou-san!" Shikadai mencoba berhenti menangis, tapi gagal. Air mata masih mengalir, tubuhnya tak mau berhenti bergetar. Ia mencekram kedua bahu Shikamaru, menatap putus asa kedua mata ayahnya. "Dia melompat dan berdiri di hadapanku dengan kedua kakinya yang sudah mau patah. Lalu serangan itu datang tak lama kemudian, Tou-san. Aku melihat lubang menganga di dada gadis itu... Hiks...
"Inojin. Tangan itu memanjang, menangkapnya di udara. Lehernya tercekik tangan itu. Ia mencoba melawan, kami mencoba melawan. Tidak bisa. Gagal. Semua usaha hanya menunda kematiannya, Tou-san. Apa kau pernah melihatnya, leher yang mengecil dan seperti kering karena dicekik? Hiks...
"Chocho. Aku sudah bilang untuk tidak terlalu dekat dengan orang sesat itu, tapi tetap saja! Jutsu aneh itu. Pria itu menusuk dirinya sendiri saat Chocho masuk ke dalam jangkauannya. Ia mati, Tou-san. Bukan pria itu, tapi Chocho! Hiks... Bagaimana mungkin? Aku seharusnya yang mati, bukan mereka." ujar Shikadai dilanjutkan dengan suara parau tangisannya.
Shikamaru hanya terdiam, ia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini selain mencoba menegarkan anaknya. Satu hal yang ada dipikirannya: Bagaimana mungkin mereka kembali?
∆∆∆
Sudah 2 hari sejak pemakaman penuh duka itu berlangsung. Berita kematian ketiga shinobi elit Konoha itu menyebar begitu cepat. Berita utama di telivisi maupun koran berisi informasi tentang kematian Inojin Yamanaka, Chocho Akimichi, dan Tsuru Itoi, ketiga jonin yang tergabung dalam misi pengintaian Desa Kumo. Kematian ketiganya dianggap menjadi sinyal akan adanya masalah besar di dunia shinobi. Beberapa ahli berpendapat bahwa pemberontakan besar atau perang bisa terjadi dalam waktu dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because My Mistake
RandomKarena sebuah kesalahan di suatu malam, membuat seorang shinobi hebat dari Konoha, Boruto Uzumaki dan seorang kunoichi cerdas, Sumire Kakei harus menikah dan menjadi warga biasa. Dalam pernikahan mereka, Boruto dan Sumire berharap bisa mendapatkan k...