1

7.3K 976 68
                                    

HAPPY READING

Vreya perlahan-lahan membuka matanya, cewek itu mengerjabkan matanya beberapa kali guna menetralkan cahaya yang masuk.

Mata cewek itu bergulir, mengamati ruangan yang ia tempati. Hingga ia menatap seseorang yang tertidur pulas di sofa "Da-Daniel....." lirihnya.

Serek banget, berapa lama gue nggak sadar?.

Tenggorokannya terasa kering, Vreya ingin mengambil air minum yang berada di atas nakas. Tapi, seluruh tubuhnya terasa lemas.

Cewek itu menghela nafas, ia kembali mencoba memejamkan matanya. Tapi tak bisa, baru sadar masa tidur lagi, yang bener aja.

"D-Daniel..."

Suara lirih Vreya berhasil membangunkan Daniel, cowok itu dengan sigap menghampiri brankar Vreya kemudian memberikan minum pada cewek itu.

Legah juga. Batin Vreya.

Tangan Daniel memencet tombol di samping brankar Vreya, tak lama seorang dokter masuk dan langsung memeriksa kondisi Vreya.

"Alhamdulillah, keadaan Nona Vreya sudah membaik. Tunggu beberapa hari, kemudian berlatih berjalan, karena saraf otot kakinya yang kaku setelah koma" ujar dokter itu.

Daniel tersenyum manis "makasih dok"

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter itu.

Daniel mengangguk, lalu matanya menatap Vreya yang juga menatap kearahnya.

Tangan Daniel mengelus lembut kepala Vreya "istirahat ya, masih jam 10 malam"

Mata Vreya beralih melihat jam dinding, benar saja. Jarum jam menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Cerita-cerita nya besok aja"

Vreya menggelengkan kepalanya pelan "nggak bisa tidur" ucapnya pelan.

Daniel duduk, tangan cowok itu kembali mengelus puncak kepala Vreya "tidur, gue temani"

"Baru sadar, masa disuruh tidur lagi" kekeh Vreya.

Daniel mengela nafas pelan "mau duduk?" tanya nya.

Vreya mengangguk.

Daniel segera membantu Vreya duduk bersender, cowok itu sangat berhati-hati yang mana hal itu membuat Vreya terkekeh geli.

Daniel mengangkat satu alisnya.

"Lo ngebantu gue kek apa aja"

"Mau gue banting?" tanya Daniel.

Vreya mendelik, bibir cewek itu mengerucut "jahat banget, ckckck"

Hening.

Tidak ada percakapan antara keduanya, mereka sibuk dengan isi pikiran masing-masing.

"El"

"Kenapa?"

"Raga siapa yang lo tempati?"

Daniel mendudukkan dirinya di kursi samping brankar, cowok itu mencoba menggali ingantannya tentang pemilik tubuh.

"Septhian Daniel Aleandra, berasal dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya meninggal tiga tahun yang lalu karena kecelakaan tunggal, mereka meninggalkan sebuah restoran dan kafe ternama untuk Daniel....."

"Daniel juga merupakan sahabat Vano sedari mereka SMA, menurut ingatan gue, hubungan persahabatan mereka dekat banget dimana ada Vano di situ pasti ada Daniel dan begitu juga sebaliknya..." Daniel mengambil nafas kemudian menatap Vreya yang nampak fokus mendengarkan.

Star of Life (Pindah Ke Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang