The End or New Start?

59 5 2
                                    

Jisoo segera melangkahkan kakinya menuju van yang telah menunggunya saat ini. Dirinya baru saja mendaratkan kaki di Korea setelah menyelesaikan tour di benua Australia. Hanya ada satu tujuannya saat ini. Kim Hanbin.
Pada tragedi tanggal 12 Juli terjadi, Jisoo sempat mendapat pesan dari pria itu yang isinya hanya satu kata "maaf". Setelah itu nomor Hanbin tidak dapat dihubungi sama sekali. Jisoo tidak tahu harus menanyakan keadaan Hanbin kepada siapa. Member iKon tentu masih merasa terpukul, begitu pun keluarganya Hanbin. Mau tidak mau Jisoo memutuskan untuk fokus tour grupnya terlebih dahulu. Walaupun terkadang Jisoo tiba-tiba melamun, membernya selalu menyemangati dan menenangkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Saat ini Jisoo sedang melamun menatap jendela van, dia memikirkan hal apa yang harus dilakukan dan dikatakan ketika bertemu Hanbin. Sebelumnya Jisoo sudah mengirimkan pesan kepada ibu Hanbin, apakah dirinya boleh datang ke kediaman kelurga Hanbin untuk bertemu dengan Hanbin. Ibu Hanbin tentu saja memperbolehkan, walaupun belum tahu apakah Hanbin ingin ditemui atau tidak. Setidaknya Jisoo ingin mencoba terlebih dahulu.

Sesampainya di kediaman keluarga Hanbin, ibu Hanbin mempersilahkan Jisoo masuk. Sejak kejadian tersebut, Hanbin lebih banyak menyendiri di kamarnya dan belum mau ditemui oleh siapa pun kecuali kedua orang tuanya. Jisoo pun segera bergegas menuju pintu kamar Hanbin yang tertutup rapat.

"Hanbin-ah" Jisoo memanggil sambil mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban.

"Hanbin-ah, apakah kau tidak merindukanku? Aku sangat ingin bertemu denganmu."

Masih belum ada jawaban.

"Aku baru mendarat di Korea dan langsung bergegas ke sini, apakah kau benar-benar tidak ingin bertemu denganku?"

Lalu terdengar suara kunci dan pintu terbuka sedikit.

Jisoo melirik ibu Hanbin yang memperhatikan dari jauh, kemudian Jisoo melihat ibu Hanbin menganggukan kepalanya tanda mengizinkan Jisoo untuk masuk ke kamar Hanbin.

Jisoo melangkah dengan pelan ke dalam kamar Hanbin. Kamarnya masih terlihat rapi, sepertinya Hanbin lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Kemudian Jisoo melirik Hanbin yang duduk di bangku balkon kamarnya. Jisoo segera melangkah ke sana dan duduk di bangku sebelah Hanbin. Jisoo akhirnya melihat bagaimana keadaan Hanbin.

"Kau tidur dengan nyenyak?" Tanya Jisoo.

Hanbin melirik Jisoo sebelum menjawab, "Sangat nyenyak." Jawab Hanbin sambil tersenyum.
"Aku baik-baik saja, jika itu yang kau khawatirkan. Ibuku selalu memantauku tenang saja. Aku pun tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak."

"Syukurlah, kau tahu kan kau memiliki aku jika membutuhkan teman untuk berbicara." Kata Jisoo.

"Tentu saja. Kau terlihat lebih kurus, apakah kau tidak makan dengan baik di Australia? Tunggu, kenapa dengan hidungmu?" Hanbin terlihat khawatir.

Jisoo sedikit panik, dasarnya Jisoo memang tidak nafsu makan karena memikirkan Hanbin dan hidungnya celaka karena dia melamun ketika di backstage sehingga tidak sengaja terbentur.

"Aku sedikit tidak cocok dengan makanan Australia dan di sana ternyata sedang musim dingin. Aku sedikit kaget karena musimnya berbeda dengan di Korea yang sedang musim panas. Dan hidungku ini tidak sengaja terluka karena kecelakaan di backstage he he he."

Hanbin memperhatikan luka Jisoo dengan
khawatir. Sebenernya saat ini Jisoo sangat terharu atau kalimat gaulnya "baper". Bagaimana tidak di saat kondisi seperti ini Hanbin masih sempat mengkhawatirkan Jisoo sedetail ini.

Well, bisa dikatakan kalau Jisoo sudah sangat bucin dengan Hanbin. Di saat banyak pria yang mendekatinya, Jisoo secara halus terus menolak dengan alasan dirinya masih rookie dan ingin fokus dengan karirnya. Kenyataannya dirinya masih menunggu Hanbin, padahal saat itu Hanbin masih menggantung hubungan mereka karena larangan dari YG. Tapi Jisoo percaya bahwa Hanbin masih memiliki perasaan yang sama kepadanya dan yakin untuk menunggu Hanbin. Jika begini Jisoo sangat yakin apapun kejadiannya, dia ingin selalu berada di sisi Hanbin. Skandal yang melibatkan Hanbin ini, tentu saja Jisoo sudah tahu kejadian yang sebenarnya. Walaupun sempat kecewa, dirinya berusaha memahami apa yang Hanbin rasakan saat itu. Jisoo tidak mengira bahwa skandal tersebut akan sampai ke publik. Jisoo paham segala kesulitan yang Hanbin rasakan selama ini. Sehingga dia memutuskan untuk selalu berada di sisi Hanbin.

Kemudian terdengar suara deheman dari Hanbin.

"Jisoo-ya, sejujurnya aku masih malu untuk bertemu orang-orang. Tapi, mungkin lebih baik jika aku berbicara soal ini sekarang." Ujar Hanbin.

Jisoo langsung memutarkan tubuhnya menghadap Hanbin sambil tersenyum. Jisoo berpikir senang bahwa Hanbin mau membagi bebannya tidak menyimpan sendirian.

"Sepertinya kita harus berhenti." Ucap Hanbin.

Senyum di wajah Jisoo seketika menghilang, "Berhenti?"

"Ya, berhenti. Hubungan kita... Yah apapun hubungan kita, kita harus berhenti. Ini demi kebaikanmu. Aku bukan orang baik sekarang, Jisoo-ya. Aku tidak pantas untukmu."

"Tapi aku tidak mau. Dan siapa pula yang berkata tidak pantas?"

"Aku tidak mau kau menderita lagi, Jisoo-ya. Orang agensi pasti tidak akan tinggal diam jika kita masih melanjutkan ini. Ini demi kebaikanmu juga, bagaimana jika publik tahu mengenai hubungan kita. Aku tidak mau kau terseret kasusku. Aku tidak mau menghancurkan mimpimu juga. Aku sudah menghancurkan grupku, sudah mengecewakan fansku, sudah mengecewakan banyak orang. Tolong aku, jangan buat aku tambah merasa bersalah lagi jika aku sampai melibatkanmu juga."

"Aku tetap tidak mau, Hanbin-ah. Aku sudah menunggumu lama, aku tidak ingin melepasmu. Bukan kah sekarang menjadi lebih mudah untuk hubungan kita? Agensi tidak pernah ikut campur urasan pribadi. Kita sempat mendapat larangan karena kita masih rookie saat itu, bukan kah terakhir kali mereka sudah memberikan kita lampu hijau? Kau ingin menyerah begitu saja?"

"Tapi sekarang keadaan sudah berbeda. Citraku sudah jelek, apapun yang terjadi orang akan selalu menghujatku. Aku tidak mau kau menjadi tetlibat, tidak kah kau mengerti?"

"Aku tidak mengerti. Aku... sekali ini saja aku ingin egois. Aku tidak ingin berpisah darimu, Hanbin-ah. Walaupun hubungan kita memang belum jelas, tapi kita paham kemana arah kita kan."

"Sejujurnya saat ini aku tidak terpikirkan hubungan seperti itu, Jisoo-ya. Maafkan aku, tapi rasanya itu terlalu berat. Aku tidak ingin menambah bebanmu. Banyak urusan yang harus aku selesaikan terlebih dahulu. Aku tidak ingin kamu atau siapapun yang dekat denganku menjadi terbawa dengan skandalku ini. Aku bahkan berencana untuk menjauh dari semua orang terlebih dahulu. Aku butuh waktu untuk sendiri." Hanbin tahu kata-katanya sangat kasar dan menyakiti Jisoo, tapi tak ada pilihan lain karena dirinya benar-benar tidak ingin siapapun terbawa dengan masalahnya.

Saat ini Jisoo sudah terlihat menangis. Rasanya Hanbin ingin memeluknya dan meminta maaf. Bayangkan seorang Kim Jisoo yang tidak pernah menangis, sekarang menangis karena dirinya. Tapi Hanbin harus tahan, agar berhasil meyakinkan Jisoo untuk menjauhi dirinya. Demi kebaikan Jisoo.

Cukup lama keduanya terdiam, kemudian Jisoo menghapus air matanya dan menatap Hanbin.

"Oke, jika kau tidak mau hubungan seperti itu... Izinkan aku berada di sisimu sebagai sahabat hmm? Kau tidak bisa menolak orang yang peduli kepadamu, Hanbin-ah. Aku yakin masih banyak orang yang percaya padamu, termasuk membermu. Jangan jauhi mereka, mereka khawatir kepadamu."

Hanbin terdiam beberapa saat, kemudian tersenyum.

"Baiklah, kita sahabat ya, deal? Kau juga tidak boleh memendam semuanya sendirian lagi. Kau bisa membaginya denganku."
Hanbin mengangkat jari kelingkingnya.

"Deal!" Jisoo menautkan jari kelingkingnya. Jisoo berusaha tersenyum, walaupun hatinya sedih. Namun Jisoo berusaha memahami Hanbin, setidaknya dirinya masih bisa berada di sisi Hanbin dan memberi dukungan kepada Hanbin untuk bangkit dari keadaan ini. Toh kalau jodoh gak akan kemana kan😉

•••

Halo!
Sebelumnya aku minta maaf karena sempat hilang. Kemarin-kemarin duo Kim ini sempat hilang jadi gak ada inspirasi dan aku juga sibuk di real life. Tapi sekarang lagi kangen sama mereka, jadi aku berusaha buat nulis part ini.
Sudah lama ide buat part ini, tapi baru kesampaian sekarang. Maaf banget kalau ceritanya bertele-tele dan gak ngefeel. Soalnya ini beneran baru ngetik dan langsung post. Maaf juga kalau banyak typo yaaa, nanti kalau ada waktu aku review ulang lagi hehehe
Happy reading!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Behind the SceneWhere stories live. Discover now