---
Bagian 01. Mencari File
Cepat atau lambat, berakhir atau pun tidak. Pasti seseorang yang kita anggap berharga akan menghilang, entah dia yang melakukan atau diri kita sendiri yang melakukannya.
- Veronica Zabrina ----
Seseorang menarik pelatuk sebuah pistol di tangannya.
DORRR!
DORRR!
"Ayah ..." Seorang gadis berparas cantik tampak berteriak histeris, bahwasanya dia baru saja pulang dari perpisahan sekolahnya.
"Ayah, tolong bertahanlah! Aku akan membawamu ke Rumah Sakit."
Bersusah payah gadis itu mencoba mengangkat tubuh mamanya yang beratnya hampir 65 kilogram, namun apalah daya jika tubuh ibunya hanya mampu bergeser sedikit dari tempat semula. Gadis itu pun sambil menangis terisak-isak.
"Zoe, cepat pergi dari sini nak! Selamatkan dirimu, biarkan ayah disini. Cepat!"
Bersusah payah dengan sedikit tenaga yang ayah Zoe punya untuk mengucapkan kata demi kata hingga menjadikan sebuah kalimat.
"Tidak ayah, Zoe tidak akan meninggalkan ayah sendirian disini. Sekarang ayah cukup diam saja, simpan energi ayah."
"Zoe, selamatkan dirimu. Selamatkan juga kakakmu. Ayah sudah tidak tahan lagi nak."
Dua kali tembakan dari seseorang itu mendarat pas di dada dan bagian perut sang ayah, terlihat jelas bahwa napasnya saja sudah berat hingga seperti seseorang menunggu ajalnya saja.
"Kakak? Dimana kakak?"
"D-di g-gedung k-kosong jauh dari p-emukiman. T-tolong selamatkan kakakmu!"
Satu hembusan nafas terdengar berhembus di detik terakhir ayah meminta tolong Zoe untuk menyelamatkan kakaknya.
"Ayaaaaah!" Zoe berteriak lagi sembari memeluk ayahnya yang sudah menutup mata, "hikss... Hiks.. Ayah!"
CKLEK!
Suara kunci rumah tersebut dibuka oleh seseorang dan terdengar jelas di dalam kesunyian. Zoe mengingat pesan dari sang ayah, bahwasanya dia harus bersembunyi saja dibalik lemari. Dia pun membungkam mulutnya sendiri, tangisan ia tahan hingga membuat dadanya sesak.
"Cepat cari! Temukan file rahasia itu. Sudah pasti di sembunyikan dirumah ini oleh si brengsek."
Terdengar jelas beberapa benda berjatuhan dilantai, Zoe semakin membungkam mulutnya rapat-rapat hingga benar-benar nafasnya cekat agar deru nafasnya karena tangisan tak terdengar.
"File? Wait, mereka mencari file rahasia apa?" Batin Zoe bingung. Namun, saat ini Zoe lebih khawatir jika kakaknya tiba di rumah.
Zoe melihat jam tangan melingkar pada tangan kirinya yang hampir menunjukkan pukul enam sore yang artinya kakak biasanya akan tiba dirumah.
Meskipun kakaknya seorang pembunuh bayaran, Zoe tidak begitu khawatir karena sudah pasti kakaknya bisa melindungi dirinya sendiri. Tapi, itu dulu karena kakaknya saat ini masih menjalani kemoterapi diakibatkan pernah mengalami kecelakaan hebat saat melakukan pembunuhan didaerah Utara yang mengakibatkan patah tulang cukup serius pada tangan sebelah kanan. Jika diamati dari logika, seandainya yang cidera sebelah kiri, otomatis masih bisa melindungi diri dengan tangan kanan.
"Ini boss file nya."
"Mana? Coba bawa sini!"
"Bukan ini! Cari lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE OF DEATH
AcciónPerjalanan hidup sebagai seorang adik pembunuh bayaran membuat Veronica Zabrina atau yang biasa dipanggil Zoe terpaksa harus hidup dengan berpindah-pindah tempat tinggal demi menyelamatkan diri. Samuel atau yang merupakan kakak Zoe memiliki sebuah r...