🌵.
.
.
"sayang, bangun yuk"panggil julian pelan dan lembut pada yohanna yang masih bersembunyi didalam selimutnya.
"sayang, heii ayo bangun"ujar julian kembali memanggil.
"ngantuk aaa"geram yohanna.
"kamu ada kelas loh hei"ujar julian sambil ngusap-ngusap lembut kepala yohanna.
"tipsen aja. males"ujar yohanna.
"yauda, aku titipin absen aja. aku mau masak sarapan, mau makan apa kamu?"tanya julian.
"gue aja yang masak"ujar yohanna menyembulkan kepalanya.
"katanya kamu ngantuk? gpp, aku aja yang masak. kamu tidur lagi"ujar julian.
alis yohanna bertaut dengan kerutan kecil tanda ia merasa tidak senang.
"iyaiyaa. kamu yang masak deh"ujar julian nyerah pada akhirnya.
"hmm."
"morning kiss dulu"ujar julian terus ngecup bibir yohanna.
yohanna hanya diam saja menikmati kecupan dari kekasihnya, hingga mereka pun akhirnya beranjak dari ranjang, dan segera ke kamar mandi untuk bersih-bersih dikit guna sarapan bersama.
didapur, yohanna terlihat begitu menikmati acara masaknya. sedangkan, julian bantu menyiapkan peralatan makan mereka.
"sayang, kayanya gelas kita ada yang hilang ya?"tanya julian bingung.
"oh, ya. sorry, kemarin gua ga sengaja mecahin".
seketika kegiatan julian terhenti. ia pun melangkah mendekati kekasihnya.
"kamu ada masalah lagi?"tanya julian.
"ngga. cuma kemarin lagi agak mumet sedikit aja"ujar yohanna.
julian mangut. "kalo ada apa², di bagi ke aku, sayang.. jangan dilampiasin sendirin. aku gamau kamu sampe terluka. kemarin belingnya ga kena kamu kan?"tanya julian khawatir.
yohanna menghela kecil. "sedikit, telapak kaki gua sobek sedikit"
"what? hold tight"ujar julian langsung menangkat tubuh yohanna ke atas meja mini bar. lalu ia berjongkok untuk melihat luka di telapak kaki yohanna.
cukup panjang dan sangat memerah, mungkin efek karna di bawa berjalan dan juga di tahan untuk membawa beban tubuh yohanna.
"sayang, ini merah banget astaga. aku ambil kotak p3k dulu. tunggu sini"ujar julian.
yohanna hanya menurut saja. ia emang tidak pernah membantah julian jika sudah menyangkut luka² begini. ga lama kemudian, julian uda balik lagi.
si tampan dengan telaten mulai membersihkan luka yohanna dengan alkohol terlebih dahulu. lalu mengobati luka tersebut kemudian menempelkan kasa untuk menutup lukanya agar tidak terkena air dan kotoran lain sebab terinjak.
"sayang, sakit?"tanya julian karna yohanna tidak memberi respon apapun.
"engga"balas yohanna. "uda belum? mau lanjut masak"ujar yohanna.
"nope, sayang. aku yang lanjut aja masaknya. kamu duduk aja tunggu. luka kamu nanti makin parah dibawa terus jalan dan nahan beban badan"ujar julian.
"gue--".
"ngga terima bantahan, sayang. nurut aja ya"ujar julian lembut.
akhirnya yohanna kembali menurut saja. julian emang berbicara dengan begitu lembut. tapi, nyatanya tersirat nada tegas tanda tidak ingin dibantah.
ga lama, sarapan mereka jadi. mereka mulai makan dengan tenang. sesekali ngobrol sih. tapi, banyakan julian yang cerita sedangkan, yohanna tim pendengar aja.
selesai sarapan, mereka duduk di ruang tamu. berniat menonton film aja.
ringring.
sebelum film dimulai, rupanya ponsel julian berdering tanda sebuah telpon masuk. bisa yohanna lihat sih itu telpon masuk dari ibunya julian.
"jul, telpon"ujar yohanna.
julian yang baru balik dari kamar mandi langsung meraih ponselnya. "bentar aku angkat dulu telpon mama ya"ujar julian.
"hmm".
selagi julian lagi telponan, yohanna milih buat ke dapur. berniat ambil beberapa camilan buat temen nonton. tapi, pas lagi lewatin lorong menuju dapur, ga sengaja yohanna denger pembicaraan telpon antara julian dan mamanya.
"apa sih ma. jangan atur² hidup julian seenak mama deh".
"aku mau tinggal sama yohanna pun itu bukan urusan mama. papa yang biayain aku, jadi mama gausa ikut campur".
"jaga mulut mama ya!"
"terserah. daripada mama habisin waktu buat ngajak aku berantem, mending mama urus aja keluarga baru mama. gausah ikut campur lagi dalam hidup aku!"
yohanna menghela kecil. lalu melanjutkan lagi jalannya ke arah dapur. perasaannya jadi sedikit kacau karna tidak sengaja menguping.
"sayang"panggil julian yang rupanya menyusuli yohanna ke dapur.
"hm?"
"aku pikir kamu kemana. aku keluar kamu ga di depan soalnya".
"cuma ambil cemilan. mama ngomong apa?"tanya yohanna.
"gpp. cuma tanyain kabar doang. ayo, cemilannya aku pegangin. kamu aku gendong aja. kakinya lagi sakit juga, jangan dibawa banyak gerak".
yohanna mendengus pelan. dalam hatinya merutuki tentang julian yang masih bisa berakting didepannya dengan sangat baik. padahal, ia jelas tau bahwa kekasihnya ini juga terkadang sama lelahnya dengan dirinya. atau bahkan, julian bisa lebih lelah karna ditambah harus mengurus dirinya.
"lo juga"ujar yohanna membuat julian agak bingung.
"juga apa, sayang?"tanya julian.
"kalo ada apa², cerita ke gue. lo bisa suruh gua buat ngadu sama lo. tapi, lo selalu umpetin masalah lo serapih mungkin".
julian tersenyum lembut. "iya, sayang. aku bakal cerita kalo emang aku ada masalah, okay?".
yohanna hanya mengangguk kecil.
"jul, menurut lo, bagusnya gue mulai cari kerjaan aja ga sih?".
"hah? ngapain deh?"tanya julian agak ga seneng.
"ya. biar gue ga terus bergantung aja sama lo. ataupun adek gue. seenggaknya biar gue berguna"ujar yohanna.
"sayang, jangan ngomong gitu. kehadiran kamu tuh uda jadi hal yang paling² istimewa buat aku, dan adik kamu. jadi, jangan pernah anggep dirimu ga berguna ya? aku ga suka ih".
yohanna mendengus. ia pilih untuk tidak mendebat julian lagi. karna, sampai kapanpun kekasihnya emang tidak akan pernah mengizinkan yohanna untuk bekerja sendiri.
biarlah nanti yohanna diam² mencari pekerjaan diluar sana.
"uda ya? kita nonton aja yukk. mau film apa kamu?".
"apa aja, bebas"ujar yohanna sing a song.
"okayyy".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
tbc.
voment and bwre of typo, thanks!.
.
.
.
.
.
enjoy! monroelv.
KAMU SEDANG MEMBACA
× 𝑳𝒐𝒗𝒆-𝑯𝒂𝒕𝒆 𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔𝒉𝒊𝒑 × | ᴋᴏᴏᴋɢᴀ [𝐆𝐒!].
Random‼️ [𝐒𝐋𝐎𝐖 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄]. 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘩𝘢𝘯𝘯𝘢. . . . . . Start: 19-01-22. End: -