(2) AXERYLLE

6.2K 1.1K 316
                                    

Sudah lebih dari tiga puluh menit seorang wanita cantik berada di dalam mobil putihnya, dari balik kacamata bening minus nya, dia hanya menatap sebuah gedung pencakar langit yang berada delapan meter di hadapannya, menatap orang-orang yang berlalu-lalang.

Dia sendiri tidak mengerti kenapa dia berada disini sekarang bahkan dari matahari baru saja terbit, perasannya tidak karuan pagi ini, bahkan begitu dia memarkirkan mobilnya, rasanya seluruh tubuhnya lemas.

Kim Jennie, iya, dia, wanita berusia dua puluh delapan tahun yang kini berada di depan gedung Axerylle, salah satu gedung perkantoran maskapai terbesar di Korea milik Lisa.

Ini bukan kali pertama Jennie mengunjungi gedung yang memiliki lima belas lantai ini, kantor Axerylle adalah tempatnya menemani Lisa dulu setiap hari, tapi setelah hampir tiga tahun, dia baru kembali lagi ke gedung besar ini untuk pertama kalinya.

Tujuan Jennie datang pagi ini adalah untuk bertemu Lisa, mantan istrinya dan juga putri kandungnya, Darla, sudah hampir tiga tahun dia tidak bertemu dengan keduanya dan dia sangat berharap bisa bertemu dengan mereka pagi ini.

Dia sebenarnya sudah ingin sekali turun dan berharap jika ada orang di dalam yang masih mengenalinya, well, itu pasti masih ada, seperti Jisoo dan Rosie, mereka adalah orang kepercayaan Lisa sekaligus sahabat mereka.

Helaan nafas panjang terdengar dari mulut wanita bermarga Kim itu, dia menjadi sangat gugup sekarang, tidak peduli jika dia merendahkan dirinya di hadapan Lisa sekalipun pagi ini, dia ingin sekali berbicara agar Lisa membiarkannya bertemu dengan Darla.

Jennie begitu merindukan putrinya, entah kenapa, dia tidak tahu bagaimana tumbuh kembang putrinya dan dia sangat menyesali itu, bahkan sekarang, dia tidak tahu bagaimana wajah putrinya, sebuah kesalahannya pergi meninggalkan Darla yang saat itu masih berusia kurang dari tiga bulan bersama Lisa.

Jennie saat itu bahkan tidak menuntut sama sekali tentang hak asuh anak, dia membiarkan Lisa memenangkan kasus mereka, secara hukum, Lisa yang mendapatkan hak asuh atas Darla dan kini Jennie benar-benar menyesali semuanya.

Ibu satu anak itu kemudian membuka ponselnya, dia menyisir rambutnya dengan jari-jarinya ke belakang, perasaannya semakin tidak karuan begitu melihat foto dirinya, Lisa dan putrinya saat Darla bahkan masih berusia beberapa hari, mereka saat itu masih berada di rumah sakit dan terlihat begitu mesra, dia menggendong Darla dengan Lisa yang mengecup puncak kepalanya.

"Darla." Gumam Jennie, dia mengusap satu-satunya foto mereka yang tersisa di ponselnya, bahkan tadinya dia tidak memiliki foto mereka sama sekali setelah hari perceraiannya, beruntung foto ini masih ada di backup memori nya.

Jennie kemudian menarik nafas dan menghembuskannya perlahan dari mulutnya, dia kemudian mengunci layar ponselnya dan mematikan mesin mobil sebelum mengambil shoulder bag chanel nya dan turun dari mobil pribadinya yang baru dia beli seminggu lalu.

Jennie sedikit mendongak untuk menatap gedung tinggi itu, dia bahkan masih hafal dimana ruangan Lisa, itu di lantai tujuh dengan dinding kaca yang paling besar disana.

"Kau pasti bisa, Jennie." Dia menyemangati dirinya sendiri dalam hati, setelahnya dia kembali meluruskan pandangannya dan mulai melangkahkan kakinya menuju gedung Axerylle.

"Demi putrimu." Ucap Jennie lagi, dia mengedarkan pandangannya begitu pintu terbuka secara otomatis ke samping, tiga tahun sejak kepergiannya, banyak yang berubah dari kantor maskapai penerbangan milik Lisa.

Satu hal yang pasti, gedung perkantoran itu jadi terlihat begitu mewah dengan logo khas Axerylle di lantai satu, ada meja resepsionis yang terlihat begitu megah, ruang tunggu yang terlihat begitu nyaman, customer service, bahkan ada section snack dan minuman gratis di sudut kiri.

THE HAPPIEST - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang