❂❂❂
Keyena sudah menyelesaikan acara makannya. Ia kini menegak air dalam gelas hingga tandas. Ia membersihkan bibirnya yang terkena bekas makanan dengan sapu tangan yang sudah di sediakan.
Keyena menatap pelayan yang masih setia berdiri di depan pintu. Pelayan itu yang dari tadi menatapnya selama ia menyantap makanannya itu.
Ia sedikit risih jika di tatapa secara terang - terangan seperti itu. Tetapi, entah perasaan apa yang ia rasakan. Ia merasa nyaman dan tidak merasa tertekan seperti biasanya jika di tatap secara lekat oleh seseorang.
Apa mungkin ini perasaan pemilih raga yang masih tertinggal?
Perasaan ini juga muncul saat pria yang menolongnya itu tidak memperdulikannya. Perasaan sakit dan kecewa. Awalnya tidak Keyena pedulikan karena Keyena pikir itu hanya perasaan biasa.
Tetapi, sekarang Keyena yakin sekali jika perasaan pemilik raga yang Keyena tempati ini masih meninggalkan perasaanya.
"Hei kamu." Panggil Keyena, membuat pelayan tersebut dengan cekatan mendekatinya.
Keyena mentap pelayan tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ia kembali mentap manik cokelat milik pelayan tersebut dengan teduh.
Dia adalah pelayan yang memberiku selimut, menemaniku sampai aku sadar, memanggilkan Dokter, dan membawakanku makanan. Bisa aku simpulkan pelayan di hadapanku ini merupakan pelayan pribadi pemilik asli raga ini.
"Ya Tuan Putri." Ucap pelayan tersebut sedikut gugup.
"Apakah ayahku tidak mengirimiku surat?" Tanya Keyena dengan raut wajah binggung.
"Tuan Duke sepertinya tidak." Jawab pelayan tersebut ragu - ragu ia bahkan menunduk sembari memilin gaun yang ia kenakan.
"Apa ada surat lainnya?"
"Tidak ada karena Tuan Putri sudah membaca semua."
"Yang mana yang belum aku balas?"
"Sepertinya semuanya belum Tuan Putri balas."
"Berikan padaku."
Pelayan tersebut membereskan bekas makanan Keyena dan pamit undur diri lalu mendorong trolley keluar dari kamar pemilik raga yang Keyena tempati. Satu - satunya cara agar tidak di curigai adalah meminta surat. Karena dari sana lah kita bisa mengetahui nama pemilik raga ini.
Ia tidak boleh membuat siapapun mencurigainya. Ia harus berhati - hati agar kehidupannya ini tidak banyak masalah. Tetapi, tanpa Keyena sadari dengan sikapnya itu, hal tersebut sudah membuat semua orang menyurigainya.
Tidak lama ketukan terdengar, Keyena memperbolehkan pelayan tersebut memasuki kamar pemilik raga tersebut, atau sekarang sudah bisa ia katakan kamarnya. Benar bukan?
Pelayan tersebut membawa setumpuk surat yang sanggup membuat Keyena membuka mulutnya terkejut. Ini seperti kalian yang tidak membuka ponsel selama satu bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to Survive
Historical FictionKeyena Belynn mengalimi kecelakaan mobil dan terbangun pada tubuh asing. Keyena memasuki tokoh dalam novel boys love yang sahabatnya baca. Keyena memasuki tokoh yang memiliki nama yang sama dengannya lengkap dengan akhir tragis yang sama dengannya...