°•-18-•°

753 129 3
                                    

Harva sama Naren udah duduk anteng depan kelas Rachael, demi apapun dalem hati Rachael udah misuh-misuh. Lagi ga mau ketemu dua bocah itu dulu dia tuh, masih enek gegara ribut sama Christian, tadi.

"Morning, Kak Acel!" Sapa Naren.

Rachael ngangguk, "Ngapain di sini? Bukannya ke kelas,"

"Mau menyapa bidadarinya Naren dong, masa mau jadi pawang pintu?" Ujar Naren.

Harva noyor kepala Naren, "Gue yang duluan di sini ye, ga usah sok-sok an lo,"

"Suka-suka gue lah!"

"Udah, jangan ribut. Kalian mending balik ke kelas sono, Acel lagi sibuk. Jangan diganggu dulu, ntar kalau marah bisa dimakan lu berdua," Tutur Joline.

"Kak Acel pasti lagi cape, ya? Mau Harva beliin minuman isotonic, ga? Atau sarapan? Kak Acel udah sarapan, belum?" Tutur Harva.

Rachael senyum tipis, "Gapapa ga usah, makasih ya. Kalian ke kelas sana, bukannya kalian ada kelas pagi juga?"

Naren sama Harva ngangguk, "Tapi nanti beres kelas kita ke sini lagi ya, Kak!"

"Terserah, tapi gue udah ada janji sama Jennitha," Ujar Rachael.

"Gapapa, nanti kita bawain makanan buat Kak Acel," Ujad Naren.

"Jangan, mending duit lo ditabung. Jangan dibuang-buang, Na. Kalau lo emang sesuka itu sama gue, cukup jadi orang baik. Jangan malah sia-sia buang waktu sama tenaga lo, apalagi sampe buang-buang uang," Tutur Rachael.

Naren ngangguk, "Tapi Naren masih boleh deketin Kak Acel, kan?"

"Harva juga!"

"Gue ga larang, itu hak kalian. Tapi kalian udah tau kan, gue udah ada cowok. Gue cuma ga mau lo berdua sakit hati," Ujar Rachael.

"Ya udah, gini aja deh, Kak. Anggap aja kita berdua adiknya Kak Acel, gimana? Kita juga ga maksa biar Kakak bales perasaan kita kok, ga mungkin juga kita ngerebut Kakak dari cowok Kakak," Tutur Harva.

Rachael ngangguk terus ngacak rambut Harva sama Naren, "Iya boleh, ya udah sana ke kelas. Ntar telat mampus,"

"IYAAAA, DADAHHH KAK ACEL!"

Rachael cuma lambai tangan aja, sedangkan Joline udah nganga aja liat interaksi mereka.

"Padahal lo bisa ambil kesempatan, Cel. Lo lagi ribut sama Bang Ian, manfaatin aja tuh dua bocah," Ujar Joline.

"Ga gitu cara main gue, Jo. Gue ga dendam, gue cuma mau ngasih pelajaran aja ke Bang Ian," Ujar Rachael.

〔××〕

Rachael baru aja selesai kelas, sekarang dia lagi jalan ke area parkir bareng Jennitha. Dia juga sampet cerita ke Jennitha begitu pacar dari Abangnya itu nanya tentang Christian.

"Terus, sekarang lo balik sama siapa?" Tanya Jennitha.

"Dijemput Ian," Jawab Rachael.

"Katanya masih pundung," Cibir Jennitha.

"Ck, gue masih kasih dia kesempatan buat ngejelasin ke gue ya, Jen. Kalau dia sia-siain kesempatan itu, ga ada pilihan lain selain putus," Tutur Rachael.

"Gila, lo ga mikir panjang, Cel?" Ujar Jennitha.

"Mau mikir panjang pun, kalau ujungnya Bang Ian ga ngejelasin. Dia sama aja nutupin sesuatu dari gue, meskipun gue belum tau faktanya. Seengganya gue mau dia jujur," Jelas Rachael.

Jennitha ngangguk, "Iya sih, lo ada benernya juga. Louis udah tau tentang ini?"

"Belum, gue mau selesain sendiri, Jen. Gue ga mau Abang gue ikut campur dan malah bikin pertemanan mereka berjarak gitu aja. Lo tau sendiri kan Abang gue kek mana?" Tutur Rachael.

ChriSéanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang