1. Kenyataan Pahit

506 30 4
                                    

Seorang gadis cantik dengan tubuh semampai kini tengah mengelap keringat pada keningnya. Akhirnya setelah ia bekerja seharian, kini tiba waktunya dia bisa pulang dan beristirahat di kosannya. Gadis dengan rambut sepinggang itu tampak lelah hingga anak anak rambut tipis yang ada di dahinya ikut basah oleh keringat.

Geandra Cantika Sari, seorang gadis manis dengan pipi chubby dan memiliki bentuk badan yang proporsional itu kerap kali membuat orang lain merasa iri. Meski tak jarang ada beberapa pria yang mencoba untuk mendekatinya lantaran paras cantik dan bentuk tubuhnya yang proporsional itu, namun Gea selalu saja menghindar dan tidak mengindahkan beberapa buaya yang menurutnya hanya ingin mengincar tubuhnya semata. Apa lagi gadis berusia 23 tahun itu kini sudah memiliki seorang kekasih.

Meski pun dia dengan sang kekasih memiliki selisih usia yang tidak sedikit, tapi itu bukan menjadi masalah bagi Gea untuk mencintai kekasihnya dengan tulus. Meski kekasih Gea mungkin tidak setampan pria muda yang mencoba mendekatinya, tapi Gea merasa pria yang jauh lebih dewasa justru lebih menarik minatnya. Karena gadis itu enggan untuk bermain-main dengan seorang pria muda yang biasanya kerap kali bersikap labil dan tidak bisa berpikiran dewasa.

To: Mas Rendra

Mas, kamu jadi jemput aku kan hari ini?

Gea tersenyum membaca chat yang dia kirim untuk kekasihnya. Sembari menunggu balasan pesan dari pria dewasa itu, Gea memutuskan untuk duduk di kursi tunggu yang tak jauh dari pintu keluar mall. Karena memang gadis cantik itu bekerja sebagai seles promotion girl atau biasa dikenal sebagai SPG, Gea sudah setahun lamanya bekerja menjadi SPG dan menawarkan berbagai macam jenis parfum pada pelanggan yang datang ke mall ini. Meski gaji yang didapatkannya tidak begitu besar, tapi setidaknya itu bisa membantunya memenuhi kebutuhannya dan juga mengirimkan sebagian gajinya pada keluarganya.

Tidak terasa sudah lebih dari satu jam lamanya sejak Gea mengirimkan pesan pada kekasihnya, namun pesan itu sama sekali tidak mendapatkan balasan juga. Padahal pria itu sebelumnya sudah berjanji kalau hari ini mereka akan berjalan-jalan dan menghabiskan malam minggu ini bersama-sama layaknya pasangan kekasih pada umumnya. Namun nyatanya hal itu justru harus membuat Gea lagi-lagi menelan kenyataan pahit saat menyadari bahwa dia lagi-lagi tidak bisa bersama dengan Mas Rendra saat menjelang weekend.

Entah sudah berapa kali Gea menatap layar ponselnya, hingga setelah dua jam lamanya menunggu tanpa kepastian membuat gadis itu pada akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang ke kosannya. Sekarang masih jam 4 sore, Gea tidak tahu harus apa. Dia juga sudah tidak bersemangat, mengingat pria dewasa itu yang mungkin lagi-lagi menggunakan alasan sibuk saat dia tidak memenuhi janjinya untuk yang kesekian kalinya.

Dalam perjalanan pulang, Gea yang tengah berjalan kaki karena jarak antara kosan dengan mall tempat dia bekerja memang tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu 15 menit berjalan kaki. Gadis itu memilih untuk singgah di sebuah toko roti favoritnya untuk membeli roti kesukaannya, memang Gea tidak begitu sering membeli roti karena dia harus berhemat, tapi karena minggu depan dia sudah bisa gajian lagi, jadi uang persediannya hingga akhir bulan ini masih cukup baginya.

Dengan wajah sumringah dan sejenak dia bisa melupakan sosok Mas Rendra yang membuatnya sedih dan kesal karena tidak bisa dihubungi, kini Gea melihat-lihat banyaknya roti yang menggugah seleranya dengan pandangan berbinar. Setelah mengambil satu roti kesukaannya, gadis itu hendak pergi ke arah kasir untuk membayarnya. Namun pandangan mata Gea langsung terpaku begitu dia melihat sosok yang sedari tadi memenuhi pikirannya, Gea terdiam menatap punggung yang sangat familiar baginya. Degup jantungnya tiba-tiba saja berdebar penuh rasa antusias saat menyadari siapa sosok pria yang ada di depannya saat ini.

Tekanan Batin SelingkuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang