Part 19

146 24 0
                                    


Beomgyu terdiam sambil mengingat masa lalunya. Ia menatap Minjeong yang masih terlelap di sampingnya. "Apa yang akan terjadi jika kau tahu mengenai kebenaran itu?" Ucapnya lirih.

Ia kembali mengingat masa kecilnya saat pertama kali bertemu dengan Minjeong.

Flashback

Kim Jisoo dan ketiga anaknya menatap gadis kecil yang terlelap di atas ranjang rumah sakit dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Mama dia siapa?" Tanya Beomgyu.

"Dia Minjeong, Kim Minjeong. Mulai saat ini dia akan menjadi saudara kalian. Yeonjun, Soobin , mulai hari ini dia adalah adik kalian. Dan Beomgyu, dia adalah saudara kembarmu. Kalian lahir ditahun yang sama."

"Adik? Mama mau mengangkatnya menjadi anak?" Tanya Yeonjun.

Jisoo tersenyum lalu mengangguk antusias. "Bukankah dia cantik? Kalian bilang ingin adik perempuan yang manis kan?"

Soobin tersenyum lebar sambil mengangguk. "Setidaknya dia tidak menyebalkan seperti Beomgyu." Ucapnya.

Beomgyu menatap sengit kakak keduanya. Sementara Yeonjun hanya memutar bola matanya. Ia sudah lelah dengan pertengkaran kedua adiknya.

"Mama tidak mengubah namanya?" Tanya Yeonjun.

"Tidak. Dia tetap akan memakai marga Kim, sama seperti mama. Ingat, jika dia sadar nanti, kalian harus menyambutnya dengan baik."

Mereka pun mengangguk.

Tak lama setelah itu Minjeong kecil mulai mengerjapkan matanya. "Mama." Lenguhnya.

Jisoo dan ketiga anaknya menatap Minjeong. "Kau sudah bangun? Yeonjun, panggil Dokter Joshua."

Yeonjun pun mengangguk. Dokter Joshua adalah teman mama mereka.

"Kalian siapa?" Tanya Minjeong.

Joshua dan Yeonjun pun datang .

"Ini mama, dan ini kakak Minjeong, Kak Yeonjun dan Kak Soobin. Lalu ini Beomgyu, saudara kembar Minjeong."

Yeonjun dan kedua adiknya tersenyum ke arah Minjeong.

"Mama?"

Jisoo mengangguk kecil sambil tersenyum. Ia mengelus rambut Minjeong.

"Minjeong tidak ingat apa - apa. Kenapa muka mama berbeda? Minjeong punya kakak?"

Jisoo menatap Joshua dengan raut khawatir.

"Minjeong, sebelumnya Minjeong mengalami kecelakaan dan ingatan Minjeong sedikit bermasalah. Ini mama Minjeong, namanya Kim Jisoo. Dan ini kakak Minjeong, Kak Yeonjun dan Kak Soobin. Lalu ini Beomgyu, saudara kembar Minjeong. Selama ini Minjeong tidur cukup lama dan bermimpi buruk. Bukankah mama terlihat cantik seperti Minjeong? Dan lihatlah kakak Minjeong, bukankah mereka tampan? " Ujar Dokter Joshua.

Minjeong mengerjapkan matanya kecil, mencoba mengingat sesuatu. Namun tidak berhasil. Pada akhirnya ia hanya tersenyum dan mengangguk. "Mama, kakak!"

***

Tiga tahun usai kejadian itu, Minjeong sangat bahagia dengan kehidupan barunya. Mempunyai mama dan papa yang baik dan kaya, lalu dua kakak tampan yang menyayanginya dan satu saudara kembar yang cukup menyebalkan di matanya.

Ia sangat senang bermain dengan dua kakak tampannya, namun terkadang ia bertengkar dengan saudara kembarnya, Beomgyu.

Saat ini Yeonjun dan Soobin masih belum pulang dari sekolahnya. Apalagi mereka mengikuti beberapa les usai pulang sekolah.

Sedangkan Beomgyu dan Minjeong tengah bermain petak umpet. Saat ini Minjeong sedang bersembunyi sedangkan Beomgyu tengah berkeliling mencari gadis kecil itu.

Kaki kecilnya terus melangkah hingga akhirnya ia berhenti di dekat ruang kerja papanya dimana sang mama dan temannya, Dokter Joshua berada di sana, tengah membahas sesuatu yang cukup menarik perhatiannya.

"Josh, kau yakin Minjeong tidak akan mengingatnya?" Tanya Jisoo dengan nada gusar.

"Kau tenang saja. Aku memang sedikit mengacaukan ingatannya. Beruntunglah karena Minjeong masih kecil, kita bisa dengan mudah memanipulasi ingatannya."

"Pada awalnya aku memang tidak menyukainya, tapi kini aku menyayanginya. Aku tidak ingin dia pergi dariku. Dia adalah puteriku." Ucap Jisoo.

"Hh kau tenang saja. Jangan terlalu khawatir."

Beomgyu masih terdiam. Ia tidak begitu paham dengan apa yang dibahas mamanya dan Dokter Joshua.

Ia tertarik menguping karena tadi mamanya menyebut nama Minjeong.

"Hh lebih baik aku mencari Minjeong lagi."

***

Karena bosan menunggu kepulangan kedua kakaknya, Beomgyu dan Minjeong memutuskan untuk bermain bersama di halaman depan rumah.

Saat ini Minjeong tengah mengejar Beomgyu yang membawa boneka kesayangannya.

"Beomgyu kembalikan bonekaku!" Teriak Minjeong.

Beomgyu masih berlari sambil membawa boneka milik Minjeong.

"Beomgyu berhenti! Kembalikan bonekaku!!" (Adegan saat prolog).

"Wlee, Minjeong lemah. Masa tidak bisa mengejar Beomgyu!" Bocah lelaki itu terus saja berlari sambil mengejek sang lawan.

"Huwaa, mama, Beomgyu nakal!"

"Ayo kejar aku!"

Mereka terus berlari hingga tak sadar telah keluar dari halaman rumah karena pintu gerbang terbuka. Mereka berlari di jalanan depan rumah yang terlihat cukup sepi hingga tanpa sadar ada kendaraan yang melaju ke arah keduanya.

"Beomgyu berhenti!"

Brakkkkkk

Ckitttttt

Brakkk

Beomgyu menghentikan larinya dan menoleh ke belakang. Di sana ia melihat Minjeong tergeletak dengan darah mengucur dari kepala.

"Minjeong!!!"

Ia segera berlari menghampiri Minjeong. Orang yang menabrak Minjeong segera keluar dari mobil.

Dengan panik ia bergerak ke arah dua anak kecil itu. "Oh tidak!"

"Huwaaa, mamaa !! Minjeong berdarah!" Teriak Beomgyu.

Tak lama Jisoo dan beberapa pelayan datang dengan wajah panik. "MINJEONG!"

Jisoo segera berlari mengambil Minjeong. "Panggil ambulans! Ah tidak, kita bawa ke rumah sakit! AMBIL MOBIL!"

"Ji - jisoo."

Jisoo menoleh ke arah orang yang menabrak Minjeong. "Hwang Minhyun?"

TBC

THE TWINS | BEOMGYU TXT & WINTER AESPAWhere stories live. Discover now