MONOLOG SENJA
Engkaukah yang di sana menunggu dan diam seribu bahasa, merenung mentari yang semakin jingga warnanya, kau tampak begitu rapuh, di balik semilir angin senja.
Mengapa,,
Satu pertanyaan dalam keluhan yang amat berat.
Dalam kesendirian begitu. tiada gunanya kau bersedih menjalani waktu senja yang kelabu.~ siti berlian ~
YOU ARE READING
SAJAK PEDIH
Poetrysemua terangkai dalam kata-kata. lalu terbentuklah menjadi sajak yang paling memedihkan.