narasi 2

472 22 0
                                    

Suasana sirquid sudah begitu ramai. Tak seramai saat balap resmi memang, tapi yang terlihat sekarang hanya anak-anak mahasiswa atau bahkan remaja yang sengaja mampir hanya sekedar untuk melihat pertandingan tak resmi malam ini atau ikut turun ke arena sirquid.

Jisung yang baru sampai ke dalam arena sudah disambut delikan dari Seungmin dan Felix. Ia, dia sedikit terlambat dari jam yang sudah di tentukan.

Salahkan mamanya yang begitu cerewat saat mereka pulang ke rumah dari acara makan malam mereka dengan teman mamanya.

"Iya-iya, gue salah. Mama gue cerewat banget hari ini, males banget gue jadinya."

Jisung menurunkan standar motornya dan ia hanya duduk diatas motornya tanpa mau melepas helm full face dengan kaca gelap itu. Kedua tangannya bertumpu pada body depan motornya sambil menatap teman-temannya yang ada disana.

"Nyenyenye, kalau telat ya tetap telat. Pasti ibu lo ngenalin anak cowoknya ke lo lagi kan ?" Ini Seungmin yang nyeletuk duluan.

"Lo kan tahu mama gue gimana Mong. Capek juga gue tiap hari ada aja kelakuan mama tuh, heran deh."

"Ya lo kan bisa tinggal bilang, ngga mau di kenalin begitu apalagi dijodoh-jodohin gitu. Ribet amat lo nyet." Felix menyambar langsung setelah mendengar alasan Jisung.

"Au ah, berisik lo pada. Jadi turun gak ? Echan mana ?" Tanya Jisung kemudian.

Pengang juga telinganya, sudah diceramahi dirumah, sekarang mendengar ocehan teman-temannya makin pengang telinganya.

"Udah turun duluan tuh ke sirquid, ada gebetannya." Tunjuk Juyeon ke area lain di sirquid itu. Jisung hanya memberi respon singkat dengan deheman.

"Kak Abin mana Lix ? katanya turun juga ?"

"Iya, turun kok. Itu yang duluan balapan gengnya kak Abin." Felix menunjuk jalanan arena yang memang sedang ada sesi balap anak-anak yang berkumpul disana.

"Ayok turun juga, Sunwoo bilang dia nunggu di area barat." Semuanya menganggung kemudian menaiki motor masing-masing.

"Bareng gue aja Lix sini, naik."

Felix langung memegang kedua pundak Jisung kemudian menaiki boncengan motor Jisung. Mereka melaju kearah barat dimana Sunwoo menunggu mereka semua.

WHAT IS LOVE ?


"Daisy!"

"Hei, ada Daisy disini."

"Wah, jarang sekali melihat Daisy di arena ini, biasanya di sirquid lain."

Orang-orang berseru heboh saat Jisung dan teman-temannya sampai di arena barat, garis Start mulai dari sana.

Jisung hanya melambaikan tangannya sebagai respon. Ia jarang sekali berbicara kalau sudah memasuki arena seperti ini. Ia hanya akan berbicara pada teman-temannya saja.

"Siapa yang turun ? mau coba adu bareng kita ngga ?" Changbin yang duluan datang menghampiri kemudian membuka helm full facenya.

"Lah ? ngga jadi sama kak Yeonjun sama anak-anak lain ?" Felix bertanya kebingungan.

"Mereka gak jadi di arena sini katanya Lix, jadi yang turun ke sirquid kita-kita doang nih."

"Tahu gitu bawa motor sendiri deh. Pengen adu juga dengan kakak." Felix merengut.

"Gimana ? pada mau ngga ? dua sesi deh, Daisy gimana ?" Changbin mengalihkan perhatiannya pada lelaki yang masih setia duduk di atas motor hitam dengan polesan garis biru itu, yang tak lain adalah Jisung.

WHAT IS LOVE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang