Chapter 4

2.8K 507 38
                                    

Y/n menggumamkan nada bahagia sambil mencuci baju aldrich dengan cara menginjak-injak(?), Kepala nya terus menoleh ke samping dimana tuan muda nya berada.

Saat ini mereka sedang berada di halaman belakang. Yang dimana tempat ini jarang di lewati orang, selain di waktu subuh saat para pelayan mencuci seprai keluarga kerajaan dan malam hari untuk mengambil jemuran yang kering. Maka dari itu, ini adalah tempat terbaik untuk membawa Aldrich keluar.

Mungkin ini akan menjadi jadwal baru nya untuk membawa Aldrich kesini agar bisa berjemur dibawah matahari, tubuhnya terlihat sangat kecil dan pucat untuk ukuran anak berumur 10 tahun karena kurangnya vitamin.

Aldrich duduk dikursi kecil yang sudah y/n siapkan, sedari tadi tidak mengeluarkan suara sambil melihat angin yang berhembus menerpa pepohonan. Mata nya menyorot terpana dengan pemandangan luar. Sekian lama menjadi manusia kasur, akhirnya dia bisa melihat dunia luar.

Y/n tersenyum hangat melihat hal itu. Kebahagiaan tuan muda nya adalah kebahagian nya juga. Mengingat dirinya pernah berpikir untuk menjauhi Aldrich membuat dirinya ingin membenturkan kepala ke tembok emas istana agar kebegoan nya sedikit berkurang.

Dia begitu egois dan tidak berperasaan, cuman mementingkan keselamatan nya saja.

Maka dari itu untuk membayar rasa bersalahnya, y/n akan menjadi pendukung nomor satu Aldrich!!

Kali ini y/n sedang memutar otaknya mencari cara agar tuan muda nya dapat merasakan hal baru selain keluar dari kamar. Lalu sebuah ide melintas.

"Tuan muda." Panggil y/n, Aldrich pun menoleh. Jemari y/n memberi kode pada aldrich untuk mendekatinya.

"Mau ikut membantu ku mencuci baju?" Usul y/n, Aldrich memiringkan kepala tidak mengerti. Membuat y/n tertawa gemas.

Mencuci baju tidak sepenuhnya melelahkan jika kau berada di luar dengan angin menyejukan disertai pemandangan pepohonan yang indah. Juga ini baik untuk melatih stamina Aldrich yang lemah.

"Lepaskan sepatu mu, dan kemarilah."

Walaupun Aldrich tidak mengerti kenapa dia diminta ikut membantu untuk mencuci baju nya, tetapi tanpa protes Aldrich mengikuti apa yang y/n minta.

Tangannya melepas sepatu coklat yang ia kenakan, berjalan diatas rumput menghampiri y/n.

"!!!" Mata Aldrich membulat terkejut, ketika tangannya diraih secara tiba tiba oleh y/n membuat nya ikut masuk kedalam ember sambil menabrak perut perempuan itu. Pipinya merona samar menyadari apa yang terjadi.

"Hahahaha! Gimana kakimu terasa dingin bukan?" Ujar y/n, tidak mempermasalahkan Aldrich yang berjarak begitu dekat.

Aldrich mengangguk malu, membuat senyuman yang berada dibibir y/n semakin merekah.

"Cobalah untuk menggerakan kaki mu seperti ini." Y/n mempratikkan pergerakannya pada Aldrich tanpa melepas pegangan pada kedua tangan kecil itu, takut jika ia melepas pegangannya sang tuan muda jatuh.

Aldrich memperhatikan kaki y/n, lalu perlahan mengikuti gerakan nya. Netra yang tadi menyirat kebingungan berubah menjadi sedikit kekaguman. Jadi begini caranya mencuci baju? ini lumayan menyenangkan, kaki kecil itu bermain dengan busa busa yang menyelimuti nya.

"Hahahaha! Ya seperti itu, tuan muda ku sangat pintar!" Puji y/n. Menuntun gerakan Aldrich agar lebih menekan dalam pijakan nya.

Semakin lama Aldrich semakin menikmatinya, Semua ini begitu baru. Perasaan angin sejuk yang menyapu lembut surai nya, sinar matahari yang hangat bertemu permukaan kulit pucatnya, dengan pepohonan yang berdesir bagai mengikuti irama.

〘 Sweet Obsession 〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang