Calm

513 52 0
                                    

"Oh astaga sayang!"

Saat ini -di rumah pada pukul 20:15- Mamih sedang memeluk Heeseung dengan sangat erat sambil menangis.

Ia baru saja mendengarkan cerita Heeseung di masa lalu, awalnya ia berpikir bahwa Heeseung hanya tersesat di hutan yang sempat mereka kunjungi namun ternyata ia melarikan diri dari para penculik.

"Sekarang dimana para penculik itu, Heeseung?" Tanya Papih pada Heeseung, entahlah ia merasa sangat tidak suka dengan apa yang terjadi pada hybrid rusa dihadapannya ini.

"Mereka... Mereka meninggal.."
Jawab Heeseung.

"Apa?"
"Mereka meninggal saat Heeseung melarikan diri. Mereka mengejar Hee terus menerus.. Ta-tapi saat melihat belakang, mereka tergelak begitu saja di tanah. Dengan kayu besar menancap di tubuh mereka. Heeseung ketakutan saat melihatnya dan berlari sejauh mungkin" Jelas Heeseung panjang.

Heeseung sudah mulai memanggil dirinya dengan namanya yang asli bukan Heedeungie lagi saat berbicara dengan orang yang lebih tua darinya, tapi nanti dia akan memanggil nama kecilnya jika dengan JaSuKe.

"Hmm.. Heeseung"
"Iya?"
"Boleh Papih liat kalung pemberian kakek mu?"
"Hem! Tidak boleh, di surat yang kakek tuliskan, Heeseung tidak boleh memberikan kalung ini pada siapun... Tapi kalo sudah saatnya boleh. Tapi tidak tau kapan"
"Ah begitu ya, maaf kalau begitu. Sekarang kamu istirahat ya" Minta Papih pada Heeseung,
"Eung!".

" Sayang sudah jangan menangis terus!"
"Diam kamu, berani-beraninya mereka menyakiti hybrid menggemaskan sepertinya ini! Mereka seharusnya disiksa!" Ucap Mamih dengan sangat kesal. Ia tidak terima saat para penculik itu mati dalam sekejap, menurutnya mereka harus disiksa sampai mati.

Ingat, kalau Mamih JaSuKe ini kalau sudah kesal atau apa maka keanggunan nya hilang sekejap.

"Shusshh! Udah ya sekarang kita semua istirahat, Papih baru pulang kerja, kamu sama Heeseung pulang dari Mall dan Jay, Jake dan Sunghoon juga baru pulang kuliah. Kita semua istirahat pokoknya"
Ucap Papih.

Dengan perlahan Papih menarik istirahat berdiri dan berjalan menuju kamar mereka berdua, meninggalkan Heeseung dengan ketiga anaknya.

"Heeseung..." Panggil Jay
"Eung?"
"Kamu gapapa kan?"
"Iya! Semenjak sama kalian Heedeungie senang!"

Mendengar jawaban itu entah mengapa membuat jantung Jay, Jake dan Sunghoon berdetak kencang. Apalagi dengan Heeseung yang tersenyum menggemaskan.

"Howaahh... Heedeungie mengantuk.." ucap Heeseung sambil menutup mulutnya yang sedang menguap. Mungkin ia kelelahan karena menemani Mamih berbelanja dan menangis diperjalanan.

"Ngantuk sayang?"
"Hemm.."
"Sini gendong"

Dengan perlahan Sunghoon mengendong Heeseung kemudian berjalan ke arah kamar mereka di lantai 2 dengan JayKe di belakang. Memperhatikan Heeseung yang mulai tertidur.

"Dia tidur?" Tanya Sunghoon
"Iya, liat matanya... Masih bengkak." Jawab Jay
"Gue ga tau kenapa, tapi gue bener-bener ga bisa liat dia gini" Ucap Jake saat Sunghoon mulai meletakkan Heeseung dikasur kasurnya.

"Kalian ngerasain juga ga?" Tanya Jake,
"Jujur iya" Jawab Sunghoon,
"Hm. Denger dia cerita tentang masa lalunya bikin gue pengen ngelindungin dia" Ucap Jay
"Sama bro"-SungJake.

Cukup lama mereka memerhatikan wajah Heeseung tenang saat tidur akhirnya mereka memutuskan untuk tidur di kasur mereka masing-masing.

~♡~♡~♡~♡~♡~
17//10//22

TEBECE GAES HEHE!!
/(ò.ó)┛彡♡♡♡

COMMENT,VOTE DAN FOLLOW AKU YA!! 🧡🧡

[Discontinued] Cute Bambi𐂂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang