Son-in-law?

659 51 1
                                    

"HAH! MAKSUD MAMIH APA!"

Astaga... Ini masih pagi dan JaSuKe sudah teriak-teriak. Kalian ingin tahu kenapa? Ini alasannya...

"Aishh kalian ini ya!! Ngapain kaget sampai teriak gitu sih, padahal mamih kan cuma bilang kalo kalian bakal mamih nikahkan. Bahkan mamih belum selesai ngomong loh"

Ucapan Mamih di pagi hari benar-benar membuat JaSuKe sadar sepenuhnya, padahal tadinya mereka masih setengah bangun.

"Ga ga mau! Apaan sih mih!"
"Mih! Kita kan masih kuliah, masa nikah sih!!"
"Jangan bercanda pagi-pagi dong mih, ga lucu tau.."

Mendengar keluhan ketiga anaknya membuat Mamih menghela napas berat, heran dia sama anak-anaknya. Dia belum selesai ngomong udah histeris aja, gimana kalau dia selesai ngomong...

"Mamih belum selesai ngomong ya, kalian udah motong aja! Nurun dari siapa sih, heran mamih"

"Da-dari mamih kan? Papih ga pernah gitu"
Ucap batin mereka masing-masing.

"Yaudah deh, mamih mau ngomong apa selanjutnya"
Ucap Jay sebelum menyuap makanan nya.

Mereka berenam –Papih, Mamih, Jay, Jake, Sunghoon dan Heeseung– sedang sarapan saat ini.

"Mamih tadi malem ngobrol sama Papih soal pernikahan terus keinget kalian dan mamih punya ide buat kalian nikah... terus–"
"Mih kata kita kan ga–"
"Jake dengerin mamih ngomong, jangan memotong"
"Maaf pih"

Heeseung yang berada di tengah antara Papih dan Mamih cuma diam, tidak terlalu mengerti apa yang sedang dibicarakan. Hanya sibuk dengan makanannya, dia lapar dan itu lebih penting.

Sebenarnya Heeseung tahu apa itu pernikahan tapi tidak secara keseluruhan, ia hanya mendengar dari sang kakek dan juga pelayan-pelayan dahulu. Yang ia tahu pernikahan adalah hidup bersama, hanya itu.

"Ehem! Terus calon menantu yang mamih mau itu Heeseung, si gemes ini!"
Ucap Mamih sambil menyentuh pipi Heeseung yang menggemaskan, apalagi sedang mengunyah.

"Mau kan?"
"Mau, eh? Maksud mamih?"

Kan, ini anak-anaknya kalau soal Heeseung kok cepat nerimanya.

"Ck! Kalian ini ya, mamih mau kalian menikah sama Heeseung"
"Kok tiba-tiba mih?"
"Kalian ga mau?"
"Bukan gitu!"
"Terus?"

JaSuKe langsung melihat ke arah Heeseung, yang dilihat merasa bahwa ia jadi pusat perhatian langsung mendongak.

"Eung?"

Sambil memiringkan sedikit kepalanya, Heeseung bergantian melihat seluruh orang yang ada disekitarnya.

"Heeseung, kamu mau ga?"
Tanya Mamih,
"Mau? Mau apa?"
"Menikah sayang"
"Menikah?? Kan sudah.."

Mendengar ucapan Heeseung membuat seluruh anggota keluarga kebingungan, sudah? Maksudnya sudah menikah?

"Kamu.. Tau artinya pernikahan?"
Tanya Papih, Heeseung hanya mengangguk ragu.
"Apa arti pernikahan?"
"Hidup.. Hidup bersama! Kata kakek begitu!"
Jawab Heeseung dengan senang.

Mendengar jawaban Heeseung membuat JaSuKe terdiam, entahlah mereka melihat Heeseung seperti itu rasanya sangat menggemaskan.

"Ah.. Bukan cuma itu sayang"
"Em? Lalu?"
"Pernikahan itu adalah dimana kedua pembelai perempuan dan laki-laki  ataupun yang lain sedang mengucapkan sumpah didepan semua orang dan kepada Tuhan bahwa mereka akan selalu bersama, saling mencintai, saling berbagi berbagai cerita, saling memberi dukungan kepada pasangan apapun yang terjadi dan saling menyayangi serta menjaga"
Jelas panjang Papih pada Heeseung.

(Ini se pengalaman aku liat orang, tapi ga semua)

Setelah mendengar penjelasan Papih, Heeseung mengangguk paham, kemudian berkata.

"Heeseung mau"
"Eh? Heeseung? Beneran?"
Tanya Sunghoon tidak percaya.
"Hem!!"

Mereka semua terkecuali Heeseung kurang yakin, ingat jika hybrid ini sangat lugu.

Bahkan setelah dijelaskan langsung setuju.

"Ok... Jadi kapan ma?"
"Apanya!"
"Nikahnya dong"

Mamih menatap kedua anaknya yaitu Jake dan Sunghoon dengan tatapan datar. Dia kadang cape sama mereka tapi tetap sayang anak.

"Mih" Panggil Jay
"Iya Jay?"
"Mamih yakin? Kami masih kuliah dan belum kerja, kalo nikah sekarang gapapa? Kami juga suka pulang malam karena sibuk nugas, kasian Heeseung kalau ditinggal"
"Ohh buat itu ya. Mamih udah ngomong juga sama Papih soal kerja dan kata Papih sih kalian bakal kerja di kantornya, buat gantiin gitu tapi ga setiap hari istilahnya kaya part-time lah"
Jelas Mamih kemudian mengambil segelas air dan meminumnya. Lelah berbicara.

"Terus kuliahnya?"
"Kalian kan suka pulang malem, kalo Seungie sendiri kan ada mamih yang nemenin. Paling mamih ajak Jalan-jalan. Kalo kangen dia kangen kalian ya mamih anterin ke kampus"

"Kita ga bikin acara yang gede kan mih?"
"Engga, paling keluarga terdekat, temen dekat papih sama mamih terus temen dekat kalian"
"Temen juga?"
"Orang tua kalian ini temen dekatnya ga banyak, sama kaya kalian jadi gapapa"
"Mamih ngatain kita ya"
"Fakta sayang"

Beberapa saat kemudian Papih tiba-tiba berdiri dan berkata,

"Kalian ga perlu khawatir soal acara dan segala macam, itu biar papih yang atur"
"Serius pih? Kenapa kalian terus sih yang ngatur, kita kan berasa ngandalin orang tua terus..."
"Ya kalian anak papih sama mamih"

Setelah berkata begitu Papih langsung menuju kamar.

"Mih maksud papih apa?
" Maksudnya, kalian itu kesayangan kami. Selama kami bisa ngelakuin sesuatu yang baik buat kalian maka tetap kami lakukan sayang"

"Begitu juga buat Heeseung, mamih mau ngasih dia sesuatu yang belum dia rasain setelah kakek nya pergi"
Ucap Mamih sambil mengusap lembut rambut Heeseung.

"Mih.." Panggil Heeseung
"Iya sayang?"

Tiba-tiba Heeseung merentangkan kedua lengannya, isyarat ingin dipeluk.

Dengan senang hati Mamih memeluk Heeseung dan merasa bahwa bahunya basah, Heeseung menangis dalam diam.

"Heeseung, sayang jangan nangis ya.. Sekarang kamu aman"
"Hee takut hiks!"
"Tenang, sekarang kamu punya kita"

JaSuKe yang melihat Heeseung menangis langsung berdiri dari kursi mereka dan memeluk Heeseung dan Mamih mereka.

Mamih terus mengusap punggung dan mengecup dahi Heeseung.

"Sayang Heeseung" Batin JaSuKe.

"Nah sekarang berhenti sedih-sedihnya, kalian antar Heeseung ke kamar ya biar dia tenang"
"Iya mih"

Dengan terpaksa Heeseung melepaskan pelukannya pada Mamih tapi ia kembali merentangkan lengannya. Ia ingin digendong.

"Gendong?(。•́︿•̀。)"

Dengan cepat Jake menggendong Heeseung dengan posisi seperti koala.

Mengeratkan pelukannya pada leher Jake dan menenggelamkan wajahnya di sana, Heeseung bisa mencium wangi Jake.

"Wangi Jake..".

~♡~♡~♡~♡~♡~
14//11/22

TEBECE GAES HEHE!!
/(ò.ó)┛彡♡♡♡

COMMENT,VOTE DAN FOLLOW AKU YA!! 🧡🧡

[Discontinued] Cute Bambi𐂂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang