Siapapun dan dimanapun keberadaanmu semoga senantiasa berada didalam perlindungan Tuhan.
Maafkan netraku yang belum mampu menatapmu, maafkan tanganku yang belum mampu menjadi genggamanmu atau pemikiranku yang belum mampu kuutarakan padamu. Biarlah semua ini kusimpan hanya menjadi milikmu.
Tuhan kita belum mengijinkan kita saling mengenal namun, begitu baiknya Ia telah menitipkan rasa percaya dan harapanku akan kedatanganmu. Tentu belum kutau siapa sebenarnya engkau yang membuat detak jantungku lebih kencang saat membahasmu.
-Wij, someone
KAMU SEDANG MEMBACA
Terasing
PoesíaHanya beberapa ungkapan yang tak dapat kusampaikan langsung padamu.