Gerakan tangan nya terhenti ketika kalimat itu meluncur dari bibir lelaki itu.
"Kalau tau seperti ini jadinya, aku bakalan nentang keras ke Ibu Dania supaya membujuk Ratih tetap jadi pasangan ku." lanjut lelaki itu.
"Heh! Wanda udah bilang kalau-
"Loh kalian pada ngumpul di sini?" Rega masuk dengan gerombolan lain nya.
Wildan tertawa-tawa sambil menjitak Leo yang sengaja menyemprotkan parfum bapak-bapak ke arah Wildan. Lalu mata Wildan tertuju ke arah Eril berdiri tepat di depan meja Wanda setelah Kalimat Rega menyadarkan nya.
"Weh weh, Eril mulai ngapelin Wanda Cieee." ejek Wildan,
Sedangkan Reymon yang sejak tadi menyaksikan pun, memilih menghampiri Wildan dan menjitak nya kembali. Mereka mulai menduduki kursi masing-masing dengan suara heboh milik mereka.
Wanda sudah selesai mengumpulkan barang milik nya. Lalu hanya berani menatap perut Eril yang masih berdiri di depan nya.
"Duduk Ril, udah banyak yang datang. Besok aku bawain uang nya, sorry udah buat kamu kecewa."
Eril sejak kedatangan Rega dan kawan-kawan, masih stay di sana bukan karena menuntut dan menekan Wanda. Dia hanya, kaget melihat gadis itu mengeluarkan air mata saat Rega menegur tadi.
Ini untuk pertama kali nya, dia membuat seorang gadis menangis karena nya.
🌼🌼🌼
Wanda tau, sejak hari pertama menjadi wakil ketua kelas bersama Eril. Dia tau jika lelaki itu menjaga jarak jauh dari nya.
Tidak seperti saat bersama dengan Ratih. Contoh banyak nya adalah, dulu Wanda selalu melihat Ratih di larang oleh Eril untuk membawa buku-buku milik guru dengan alasan, barang itu sangat berat tidak cocok untuk seorang wanita.
Dan lagi, Eril tidak pernah melewatkan acara rapat apapun mengenai sekolah dan lain nya.
Wanda tau, tapi Wanda tidak tau mengapa dirinya tiba-tiba menduduki posisi itu? Namun, dia berterima kasih kepada Eril. Setelah hampir 2 pekan bekerja sama di kelas. Akhirnya ia tau mengapa dirinya terpilih.
Hanya untuk menjadi bahan ejekan satu kelas ketika mereka akan bertugas bersama. Saat di hari pertama usai MOS, mereka di suruh ke depan oleh Bu Elfy selaku guru Seni, Katanya sebagai ketua dan wakil kelas, mereka di suruh dansa berdua di depan. Dan tentu saja, itu sangat menghibur mata mereka.
Dan setelah hari itu, Eril selalu memisahkan pekerjaan mereka. Dan Wanda sadar akan hal itu.
"Wan, mau kemana?" tanya Tania yang melihat Wanda lekas-lekas membereskan meja nya dari sisa penghapus pensil dan memasukkan buku-buku ke dalam laci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirteen years
Roman d'amourWanda dengan kisah cinta yang berliku-liku, cukup lucu dan menyedihkan. Start 26sept